13. The Tightness that Manora Felt

9.5K 151 5
                                    

Nora yang sedang mengepel lantai marmer mansion melirikan matanya menatap Cassandra yang mendudukan diri di kursi sofa tepat di depan televisi.

"Cepat buatkan makanan untukku, aku benar-benar lapar," ujar Cassandra dengan meraih sebuah majalah fashion yang ada di atas meja dan melihat-lihat gambarnya.

Nora yang mendengar itu diam, enggan merespon, bahkan melakukan apa yang di perintah Cassandra pun tidak.

Gadis itu masih asik menunduk dengan terus mengerjakan pekerjaan rumahnya yang sudah sehari-hari di lakukannya.

Cassandra yang merasa di anggurkan menggeram marah, ia melempar majalah yang ada di tangannya ke atas meja kaca. Menatap Nora dengan pandangan tajam.

"Kau dengar apa yang ku katakan! Buatkan aku sarapan."

"Aku tidak mau," balas Nora kali ini dengan nada enggan.

Cassandra mengepalkan kedua tangannya yang menggantung di udara, ia menetap Nora semakin geram. Ia berjalan mendekati Nora dan menarik rambutnya kasar.

Nora meringis, gadis itu menahan rambutnya yang di tarik oleh Cassandra agar tidak terlalu merasa kesakitan.

"Kau menentangku?! Apa kau mau aku berbicara yang tidak-tidak pada Aldrich tentangmu! Agar ia bisa berbuat kasar padamu seperti ini yang ia katakan kemarin."

Cassandra melepaskan tangannya yang menarik rambut Nora dan beralih melipat kedua tangannya di depan dada.

"Well, itu bukan hal yang sulit bagiku," tekannya mengancam. Bibirnya tersungging miring ketika melihat wajah tegang dan ketakutan yang di perlihatkan Nora secara terang-terangan.

"A-aku minta maaf, jangan lakukan itu." Nora bergerak menjauhi Cassandra, "Aku akan membuatkan makananmu sekarang," ujarnya lagi dan segera pergi meninggalkan Cassandra menuju dapur.

Cassandra tersenyum puas, ia kembali menduduki sofa sembari menunggu makanannya.

***

"Kau tidak memasukkan racun ke dalam makananku 'kan?" tuduh Cassandra dengan menatap Nora dengan tatapan tajam.

"Tidak." Nora menggeleng kecil menjawab pertanyaan Cassandra.

Cassandra terdiam di tempat, masih terlihat enggan mencicipi masakan Nora. Matanya melirik ke arah makanan yang sudah matang, terlihat menimang-nimang sebelum akhirnya memutuskan untuk berjalan mendekati meja makan.

"Awas saja jika ternyata sesuatu padaku! Aku akan mengadukanmu pada Aldrich karena membuat calon istri-nya keracunan makanan." Setelah mengucapkan kalimat yang berupa ancaman itu Cassandra pun langsung menarik salah satu kursi dan mendudukinya.

Masih menatap makanan Nora dengan pandangan ragu sebelum akhirnya ia pun langsung beridiri daur duduknya dan meraih makanan itu.

"Akan lebih baik jika aku makan bersama dengan Aldrich," singkatnya dan langsung meraih makanan itu dan membawanya menuju kamar.

Nora menghela napas untuk mengatur kembali rasa sakit yang menggoroti dadanya. Ia berjalan memasuki kamarnya dengan tubuh lemas. Beban yang di pukulnya kali ini benar-benar berat, bahkan hampir membuatnya tidak sanggup dan ingin mengakhiri hidup saja.

Namun saat berpikiran seperti itu, akl sehatnya kembali bekerja. Nora tidak tau harus melakukan apa.

Sedangkan di tempat lain ....

Aldrich menatap fokus layar laptop yang ada di hadapannya, jemarinya bergerak lincah di atas papan keyboard. Saat ini ia sedang mengerjakan beberapa pekerjaan kantor.

Ceklek!

Aldrich melirikan matanya pada pintu kamar yang di buka. Ia kembali fokus ketika mendapati Cassandra berjalan memasuki kamar dengan tangan yang menggenggam sebuah nampan berisi makanan. Bibir wanita terus saja memancarkan senyum lebar.

Meniduri Wanita Lain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang