22. She is Nora's Friend

7.8K 127 0
                                    

Nora meringis ketika baru terbangun dari tidurnya, semua tubuhnya terasa kaku dan sakit. Mungkin karena tertidur di lantai.

Gadis itu mendudukkan diri, menatap ranjang di sebelahnya yang ternyata kosong. Di mana Aldrich? Tanyanya dalam hati.

"Siapa dia Aldarich? Kenapa dia terus saja mencarimu?!"

Suara keributan dari arah luar seketika menjawab pertanyaan Nora yang mempertanyakan ke mana Aldrich berada.

Merasa ada yang tidak beres Nora segera keluar dari dalam kamar tanpa membersihkan lantai yang di penuhi dengan selimut dan bantal.

Gadis itu berlari menuruni anak tangga menuju pintu utama ketika mendengar suara keributan berasal dari arah luar.

"Mom, Aldrich," gumam Nora dengan suara kecil seraya menatap wanita yang berdiri d pintu mansion, tepatnya di hadapan Aldarich dan Rossalia.

Gumaman kecil Nora menjadi perhatian, Aldrich membalik badan menatap Nora, begitu juga dengan Rossalia.

Merasa mendapat ide, Aldrich dengan cepat meraih pergelangan tangan Nora dan menarik gadis itu berdiri di sebelahnya, tepat di antara dia dan Mom Rossalia.

"Dia teman Nora, Mom. Dia mencariku karena memang ada urusan penting," Jelas Aldrich berbohong.

"Bukan begitu 'kan Nora?" tanya Aldrich lagi, pria itu memeras erat sebelah lengan Nora yang masih di genggamnya.

Nora menggigit bibir bawahnya, rintihan kecil  keluar dari bibirnya ketika merasa sakit pada bagian lengannya yang di peras Alarich, pria itu seolah-olah mengancamnya untuk tidak berkata jujur.

"Benar begitu, Nora?" tanya Rossalia dengan tatapan mengintimidasi.

Aldrich mengadahkan wajah, menatap lurus Cassandra yang membuka mulut hendak menentang perkataan Aldrich baru saja, namun tertahan ketika melihat isyarat bibir Aldrich yang seolah menyuruhnya untuk tidak berkata jujur. Cassandra yang mengerti kembali mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Menatap Nora yang kini menunduk dalam-dalam.

Jujur saja Nora tidak ingin membohongi Mom Rossalia untuk kesekian kalinya. Tapi tangan Aldrich yang terus memeras erat lengannya seakan memaksanya untuk berbohong lagi mau tidak mau membuatnya mengangguk menjawab pertanyaan Mom Rossallia yang menuntut jawaban pasti.

"I-ya Mom, dia teman Nora," aku gadis itu dengan wajah yang mulai mengadah ke atas.  Tapi kali ini ia memalingkan wajah, tidak berani menatap Mom Rossalia, merasa bersalah karena terus-menerus membohongi wanita paruh baya yang ada di hadapannya.

Aldrich tersenyum puas mendengar jawaban Nora, tanpa sepengetahuan Rossalia matanya mengedip nakal ke arah Cassandra yang kini menggigit bibir bawahnya merasa malu di goda oleh Aldrich.

Rossalia menghela napas kasar mendengar itu, ia mengelus lembut pipi Nora yang memerah menahan tangis.

"Maaf Mom," gumam Nora dalam hati.

"Baiklah, aku mengijinkanmu masuk, tapi ingat untuk kali ini! Kau tidak boleh menghabiskan waktumu dengan Nora karena kali ini aku ingin quality time bersama menantuku," Jelas Rossalia masih menatap sinis ke arah Cassandra. Entah kenapa ia merasa benci dengan wanita yang ada di hadapannya sekarang.

"Cepat berbicara sekarang pada Nora jika memang ada hal penting. Jika tidak kau bisa menyelesaikan urusanmu dengan Aldrich secepatnya dan pergi dari sini!" lanjut Rossalia masih dengan masih dalam raut intimidasinya.

Aldrich berdehem kecil, "Cassandra ikutlah. Aku memiliki flashdisk-nya di kamar," jelas Aldrich asal kemudian berbalik badan untuk memasuki kamar di ikuti oleh Cassandra di belakangnya.

Meniduri Wanita Lain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang