Matanya melebar ketika melihat mommy dan daddy-nya yang malah tengah asik berciuman dengan posisi Nora yang tengah duduk di atas kitchen bar, sedangkan Aldrich berdiri di antara sela-sela paha wanita itu, memangut bibir Nora rakus. Bahkan sesekali wanita itu mengeluarkan rintihan nikmatnya, kedua tangannya melingkar erat di leher Aldrich.
Nora yang posisinya duduk berhadapan dengan pintu dapur ikut terkejut ketika melihat Athes yang saat ini memperhatikan mereka dengan tatapan kaget.
Athes yang berbalik badan dan hendak pergi dari dapur langsung mengurungkan niatnya ketika melihat mommy-nya malah telah menangkap basah dirinya yang tengah menyaksikan hal berbau dewasa itu.
Padahal dia berniat pergi dan pura-pura tidak pernah melihat kejadian ini meski ini kali kedua dia melihatnya, hanya saja hal terparah yang Athes lihat yaitu saat pertamakali melihatnya, di malam hari sekitar dua hari lalu.
Nora tersadar, dengan cepat menjauhkan tubuh Aldrich dengan mendorong dada pria itu sekeras mungkin. Namun sialnya Aldrich yang tengah di rudung gairah bukannya menghentikan aksinya, pria itu malah menarik kuat tengkuk Nora dan memperdalam ciuman keduanya.
"Mphhh!" Nora mencoba memberi isyarat agar Aldrich bisa mengerti namun sepertinya pria itu malah tidak melihatnya, atau lebih tepatnya tidak peduli dengan apa yang Nora lakukan karena dia tau istrinya itu sangat suka memberontak, pura-pura tidak mau meski kenyataannya malah sebaliknya.
Athes yang sedari tadi menyaksikan hal itu dengan cepat memalingkan wajah ke arah lain, wajahnya tiba-tiba memerah.
Sepertinya dia harus menyadarkan Daddy-nya itu.
"Mommy? Daddy-- ups! I'm sorry aku tidak melihatnya." Athes berpura-pura menutup mata dengan kedua tangan mungilnya meski sebenarnya dia sudah melihatnya.
Aldrich kaget. Dengan cepat melepas ciumannya dan langsung mundur beberapa langkah ke belakang. Sebelum berbalik menatap putranya Aldrich sempat melihat sang istri yang langsung menatapnya kesal sembari me-lap bibir basahnya yang terdapat jejak saliva di sana.
"Athes." Aldrich mendekat, meski sebenarnya kesal dengan kehadiran Athes yang mengganggu aktivitas nikmatnya.
Athes mengangguk singkat mendengar perkataan Daddy-nya. Setelahnya balita itu pun segera berlari mendekati mommy-nya yang kini sedang berpura-pura fokus dengan makanannya.
"Mommy, aku lapar." Athes berseru sambil berdiri tepat di sebelah mommy-nya yang tengah berpura-pura sibuk dengan masakannya.
Athes berjinjit kecil sambil memegang erat ujung pakaian Nora meski sebenarnya balita itu sedikit kesusahan untuk menatap makanan apa yang sedang di masak oleh mommy-nya karena posisi wajan yang tinggi.
"Apa yang sedang kau masak mom-- Aaaa!" Athes berteriak terkejut ketika merasa tubuhnya terangkat dan kakinya sudah tidak lagi menapaki lantai. Balita itu dengan cepat menoleh menatap sang pelaku yang ternyata adalah Daddy-nya.
"Sekali lagi jangan seperti itu. Kau bisa membuat wajannya jatuh dan mengenaimu." Aldrich berujar pelan dan lembut berharap Athes tidak tersinggung dan berakhir menangis. Dia khawatir ketika menyaksikan hal tadi, mungkin jika dia membiarkan Athes terus berjinjit berusaha melihat apa yang tengah di masak oleh mommy-nya terlalu lama maka mungkin wajan itu akan jatuh dan mengenai dirinya.
Athes menatap Aldrich dengan tatapan memohon, "I'm sorry," cicitnya dengan suara kecil.
Aldrich terkekeh, menciumi pipi tembam putra nya sebelum kembali menarik wajahnya.
"Siapa yang marah, hm? Ayo sekarang kau duduk dulu. Biarkan mommy memasak dengan tenang." Seusai mengucapkan kalimat itu Aldrich pun berjalan mendekati meja makan dengan masih menggendong Athes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniduri Wanita Lain [END]
RomancePeringatan: Rate: 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. "Aaah ...." Sebuah desahan lolos dari bibir seorang wanita ketika seorang pria kini sedang mencumbu mesra dirinya. Wanita yang sedang duduk di atas pangkuan pria itu terus mendesah nikmat den...