Aldrich menghempaskan tubuh Cassandra ke atas ranjang dengan kasar, melepas jas dan kemeja yang di kenakannya.
"Kau-" protesan Cassandra seketika terhenti ketika Aldrich dengan cepat menindih tubunya dan membungkam bibir wanita itu dengan kasar.
"Hmpph ... Hmphh!" Cassandra menggeleng-gelengkan kepalanya, tangannya memukul-mukul dada Aldrich seolah mengisyaratkan pria itu untuk menjauh.
Tapi isyarat Cassandra ternyata sama sekali tidak di pedulikan oleh Aldrich. Pria itu masih terus mencium kasar bibir sensual wanita itu, melampiaskan emosinya di sana.
Cassandra yang sudah mulai kehabisan napas terus memberontak kencang.
"Aldrich menjauhlah! Haah!" Cassandra mengambil napas sebanyak-banyaknya saat akhirnya ciuman mereka terlepas.
"Kenapa kau sangat kasar!" Cassandra menyentak menatap Aldrich dengan sedikit emosi.
Aldrich mengusap kasar wajahnya dan kembali menatap Cassandra, "Kenapa? Apa kau tidak menyukai permainan kasar?" hardiknya.
"Tentu saja tidak. Itu menyakitkan," balas Cassandra masih dengan wajah tidak sukanya.
"Baiklah-baiklah, aku minta maaf. Mari kita mulai lagi." Aldrich hendak kembali menindih tubuh Cassandra namun wanita itu dengan cepat menghindar dengan menggulingkan tubuh.
"Why?"
"Aku sudah tidak bernafsu melakukannya."
"Aku tidak akan kasar lagi."
"Tapi-- Aldrich! Hmmphh!"
Belum sempat Cassandra melanjutkan perkataannya Aldrich malah sudah lebih dulu membungkam bibir gadis itu, memungutnya dengan pelan namun terkesan menuntut.
Kali ini Cassandra tidak menolak, wanita itu melingkarkan kedua tangannya di leher Aldrich dan membalas ciuman pria itu. Meski sedikit kurang nyaman karena kali ini ciuman mereka berbeda, Aldrich seolah ingin melampiaskan emosi melalui ciuman mereka.
Aldrich menggigit pelan bibir bawah Cassandra yang sukses membuat wanita itu melenguh.
Tidak menyia-nyiakan kesempatan lidahnya menyusup masuk ke dalam rongga mulut Cassandra. Kini keduanya saling bertukar saliva.
Aldrich menurunkan ciumannya hingga ke leher Cassandra menghisapnya kuat-kuat seperti kehausan darah hingga menimbulkan jejak-jejak kemerahan.
Di sela-sela bibirnya yang asik mencumbu leher wanita itu, satu tangan Aldrich mulai menjalar menuju bahu. Menurunkan tali dress yang di kenakan Cassandra dan menarik penutup bagian atas tubuh nya hingga pinggang, menampakkan bra hitam yang menutupi dadanya.
Tidak menyia-nyiakan waktu, Aldrich menarik kasar bra itu tanpa peduli jika Cassandra marah karena permainannya yang mulai kasar. Selama bercinta, Aldrich memang sangat jarang bermain dengan cara lembut bahkan bisa di bilang ia tidak pernah bermain lembut.
Karena jika melakukannya dengan lembut nafsu Aldrich sangat sulit untuk terpuaskan.
"Ahhh ... Aldrich ...." Cassandra mendesah ketika satu tangan Aldrich meremas dadanya. Kedua kakinya kini melingkari pinggang pria itu.
"Kau suka?" tanya Aldrich dengan tersenyum miring, menatap wajah satu Cassandra yang terus-menerus mengeluarkan desahan.
"Yahh ... Ini sungguh nikmat," akunya di tengah-tengah menahan rasa nikmat.
"Ini masih awal."
"Aku tau, kau memang sangat hobi memuaskan wanita."
"Itu keahlianku, honey" timpal Aldrich membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniduri Wanita Lain [END]
RomancePeringatan: Rate: 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. "Aaah ...." Sebuah desahan lolos dari bibir seorang wanita ketika seorang pria kini sedang mencumbu mesra dirinya. Wanita yang sedang duduk di atas pangkuan pria itu terus mendesah nikmat den...