"Nora," panggil Austin sambil menatap adiknya yang sedang mengunyah sepotong pizza yang baru saja dia beli.
Nora menoleh, menatap Austin dengan penuh tanda tanya. Gerakan mulutnya yang sedang mengunyah terhenti.
"Nanti malam salah satu rekan bisnis dad akan merayakan party di hotel Shilla. Mom dan Dad tidak ikut, jadi aku yang akan mewakili mereka. Bagaimana jika kau juga ikut bersamaku?" tawarnya.
Nora menatap Austin malas, benar-benar tanpa minat mendengar ajakan pria itu baru saja.
"Lebih baik aku di rumah saja," tolak Nora dan mulai kembali memakan pizza-nya.
"Ck!"
Terdengar decakan tak terima dari Austin, pria itu menatap adiknya dengan tatapan memohon.
"Nora, please ... Kau harus ikut."
"Memangnya kenapa aku harus ikut?"
"Memang tidak ada apa-apa. Tapi aku ingin kau tidak terus berdiam diri di rumah. Sudah lama kau tidak pernah keluar bersamaku," jelas Austin dengan raut berharapnya.
Nora terdiam, mencoba menimbang-nimbang terlebih dahulu.
"Baiklah,"
***
Kau punya gaun untuk di pakai nanti malam?" tanya Austin memastikan, sepertinya pria itu benar-benar sangat antusias akan kepergian Nora bersamanya.
"Ya," singkat Nora tak ingin membahas terlalu jauh.
Austin tak merespon, tapi tangannya yang sedang memegang paper bag hitam terulur di atas meja.
"Tapi aku sudah menyiapkan gaun untukmu."
Nora mengangkat alis, menatap Austin dengan tatapan heran.
"Aku sudah punya gaun."
"Tapi aku ingin kau menggunakan ini," jelasnya. Lihat dulu apakah muat di tubuhmu.
Nora meraih paper bag berwarna hitam itu, meraih isinya dan segera mengeluarkannya dari sana.
Wajahnya yang tadinya terlihat kusut kini berbinar menatap gaun yang baru saja di berikan Austin untuknya.
"Kau yang membeli ini?" tanya Nora memastikan yang di balas pria itu dengan anggukan singkat.
"Sesekali aku menyenangkanmu. Kau sudah terlalu banyak bersedih karena perlakuan Aldrich sialan!"
Nora tak lagi merespon perkataan kakaknya, wanita itu terus memperhatikan gaun hitam tanpa lengan yang di baluti swarovski di beberapa bagian.
Terkesan mewah dan elegan.
"Terimakasih Austin," ujar Nira senang sambil memeluk erat gaun yang di berikan Austin padanya.
"Berapa kau membeli ini?"
"Sangat murah, bahkan kantongku terkuras sangat banyak," jelasnya dengan tersenyum masam.
Nora terkekeh, berusaha tak mempedulikan perkataan Austin baru saja.
***
New York, Amerika Serikat.
19.00
Nora tersenyum, menatap pantulan dirinya di balik cermin full body. Hari ini dia benar-benar sangat cantik, seperti seorang gadis lagi.
Taburan make up tipis dan lipstik merah benar-benar menyempurnakan dirinya. Rambutnya ia buat curly.
Namun kali ini dia hanya menggunakan heels setinggi lima senti meter karena Austin sama sekali sesuai permintaan Austin yang ingin jika terjadi hal buruk padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniduri Wanita Lain [END]
RomancePeringatan: Rate: 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. "Aaah ...." Sebuah desahan lolos dari bibir seorang wanita ketika seorang pria kini sedang mencumbu mesra dirinya. Wanita yang sedang duduk di atas pangkuan pria itu terus mendesah nikmat den...