47. Nothing to Talk About

7.9K 149 2
                                    

"Aku akan ke toilet sebentar," gumam Nora pamit pada kakaknya yang tengah berbincang dengan teman-temannya. Sebenarnya Nora bukan benar-benar ingin ke toilet, tapi dia hanya ingin menjauh dari tatapan teman-teman nya yang sedari tadi terus saja memperhatikannya.

"Tunggu, aku akan mengantarmu." Belum jauh Nora pergi tapi Mike sudah terlebih dulu menahan pergelangan tangannya.

"Tidak perlu,"

"Bagaimana kalau ada pria yang berniat jahat padamu?"

Nora terdiam, perkataan Mike sedikit membuatnya kepikiran.

"Baiklah." Nora mengangguk, membiarkan Mike menggenggam tangannya, keduanya pun berjalan beriringan menuju toilet.

Aldrich melirik Cassandra yang tengah berbicara dengan seseorang, mengambil kesempatan pria itu menatap Nora yang tengah berjalan beriringan dengan seorang pria.

Aldrich berdiri, berjalan dengan sedikit berlari pria itu mendekati Nora dan berdiri di hadapan kedua nya, menahan langkah wanita itu.

Nora otomatis berhenti, matanya memandang Aldrich dengan tatapan terkejut.

Mike menatap datar pria yang ada di hadapannya ketika sadar jika pria itu adalah mantan suami Nora.

"Untuk apa kau di sini? Jangan menahan langkah kami," lontarnya dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan Nora.

"Jangan ikut campur!" tegas Aldrich dengan tatapan tertuju pada Nora.

"Aku ingin bicara," gumamnya dengan menatap intens wanita itu.

Nora menggeleng, tak berani mengadah ke atas lagi. Wanita itu terus menunduk dengan mengubah posisi tangannya menjadi memeluk lengan Mike.

"Kau lihat 'kan? Dia tidak ingin berbicara padamu. Jadi menjauhlah." Mike berjalan ke samping menghindari Aldrich, tapi Aldrich dengan cepat menahan pergelangan tangan Nora. Otomatis mereka kembali berhenti.

"Kau--"

"Aku tidak berbicara padamu, jadi diamlah."

"Apa yang di katakan Mike benar, hubungan kita sudah berakhir, jadi tidak perlu ada yang di bicarakan lagi," jelas Nora berlalu dari sana.

Aldrich diam dengan kedua tangan mengepal, menatap datar kepergian Nora. Apa yang di katakan gadis itu memang benar, tak ada lagi yang perlu di bicarakan.

***

Aldrich berjalan memasuki kamar  dengan langkah lunglai. Setelah meneguk hampir tujuh botol alkohol sekarang dia malah jadi mabuk seperti ini.

Cassandra yang juga berada di belakang Aldrich terus saja mengikuti langkah pria itu.

Senyumnya mengembang melihat Aldrich yang tengah tertidur di atas ranjang king size dengan posisi telentang.

Casandra menutup pintu kamar, berjalan mendekati ranjang dan meletakkan tas tangannya di atas nakas.

Wanita itu menaiki ranjang, menidurkan diri tepat di sebelah Aldrich dengan posisi menyamping, menatap pria itu dengan satu tangan menopang kepalanya.

Tangan Cassandra dengan perlahan terulur ke atas tubuh Aldrich, memainkan jari-jari lentiknya di perut sixpack pria itu.

Aldrich sukses menggeram.

Cassandra tersenyum, beralih memperhatikan bibir sexy Aldrich yang mengeluarkan lenguhan panjang karena godaannya.

Dia benar-benar senang karena akhirnya semua rencananya telah berhasil. Aldrich kembali padanya, namun dia masih membutuhkan satu hal lagi.

Meniduri Wanita Lain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang