"Apa ini untukku Uncle?" tanya Athes memastikan sambil menatap kotak lego besar setinggi dirinya dengan mata berbinar.
"Siapa lagi anak kecil yang akan ku berikan di rumah ini selain kau," lontar Mike yang sukses membuat senyum Athes mengembang.
Balita itu segera mendekati Mike yang tengah duduk dan memeluk erat tubuh pria itu.
"Thank you Uncle."
Mike meraih tubuh Athes, mendudukan balita itu di atas pangkuannya. Keduanya kini saling berhadap-hadapan.
"Kalau begitu berikan aku sebuah kecupan untuk rasa terimakasihnya." Tanpa menjawab, Athes menegakkan duduknya dan langsung mengecup pipi Mike.
Mike terkekeh, selama beberapa tahun ini dia dan Athes memang sudah seperti ayah dan anak. Namun pekerjaan kadang-kadang membatasinya untuk bertemu dengan Athes.
Athes membalikkan tubuh, menatap kotak lego di hadapannya dengan tatapan sedih, "Aku masih belum bisa memainkannya Uncle," gumamnya dengan membalikkan tubuh membelakangi Mike, ia pun menyandarkan tubuhnya di dada pria itu.
Mike mencium singkat pipi merah Athes, tangannya dengan perlahan terulur untuk mengecek suhu tubuh pria itu.
"Badanmu masih panas."
"Kepalaku juga sakit," aku Athes dengan memegang kedua kepalanya.
"Kau ingin makan?"
Athes menggeleng, "Baru saja Mommy menyuapiku sebelum pergi," jelas balita itu.
Mike mengangguk-angguk. "Lalu apa yang harus Uncle lakukan agar kau bisa cepat sembuh."
"Aku mau tidur Uncle, tolong bawa aku ke kamar." Athes memiringkan tubuh sembari melingkarkan kedua tangannya di leher Mike dengan erat.
"Baiklah." Mike berdiri, menggendong tubuh mungil Athes menuju kamar.
Dengan hati-hati pria itu pun mulai membaringkan tubuh mungil Athes di atas ranjang.
"Uncle akan mengambilkan obat untukmu." Mike berdiri hendak pergi sebelum Athes berucap kembali.
"Tadi mommy juga sudah memberiku obat, kemana Mommy pergi Uncle?" tanya Athes di sela-sela Mike menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Mommy-mu sedang membeli kebutuhan dapur."
"Kenapa dia tidak membawaku?"
Mike menghela napas, Athes anak yang cerdas dan suka mencoba hal-hal baru, itu sebabnya balita itu sangat cerewet dan banyak bertanya. Jujur saja, menghadapi sifat Athes yang cerewet memang benar-benar sulit karena balita itu tidak akan pernah berhenti berbicara sebelum ia mendapat jawaban yang tepat.
"Mommy tidak membawamu karena kau sedang sakit. Sudahlah berhenti berbicara, sekarang ayo tidur agar kau bisa cepat sembuh." Athes mengangguk meski ia tidak menuruti perkataan Mike untuk memejamkan mata dan tertidur. Balita itu malah asik memandangi seluruh ruangan terlihat mencari seseorang.
"Nanny di mana?"
"Uncle akan memanggilkannya untukmu, jadi jika ada yang ingin kau butuhkan panggil Nanny saja, oke?"
Tanpa menunggu jawaban dan Athes Mike pun segera berlalu dari sana karena dia ingin menemui Nora yang entah kenapa pulang sedikit lama.
Jarak rumah menuju minimarket tidak terlalu jauh, lagi pula membeli kebutuhan dapur tidak mungkin selama ini. Bahkan ia dan Athes sudah hampir empat jam menunggu.
***
Athes membuka matanya yang sempat terpejam, sedari tadi balita itu terus memejamkan mata dan berusaha untuk tidur namun entah kenapa ia tidak terlelap sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniduri Wanita Lain [END]
RomancePeringatan: Rate: 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. "Aaah ...." Sebuah desahan lolos dari bibir seorang wanita ketika seorang pria kini sedang mencumbu mesra dirinya. Wanita yang sedang duduk di atas pangkuan pria itu terus mendesah nikmat den...