82. Actual Facts

5.1K 127 1
                                    

"Aku pergi," gumam Mike dengan senyum tipis dan hendak berbalik meninggalkan Nora sebelum wanita itu dengan cepat menahan pergelangan tangannya.

"Ada apa?" tanya Mike dengan satu alis terangkat. Nora terdiam, mengangkat wajah menatap Mike.

"Mike, kau kenapa?" tanya Nora ragu.

"Memangnya aku kenapa?" Mike terkekeh pelan, "Aku rasa tidak ada yang salah," tampiknya masih berusaha menunjukkan senyumnya.

Nora menggeleng pelan, "Aku tau, kau sedang tidak baik-baik saja, katakan padaku, kau kenapa?" tanya Nora khawatir.

Mike menghela napas berat, "Aku baik-baik saja," singkatnya dan hendak kembali pergi.

"Tidak, kau tidak baik-baik saja," Nora  menggeleng mendengar perkataan Mike baru saja. Mike menghentikan langkahnya, berbalik badan Mike menatap Nora dengan tatapan serius.

"Nora." Mike mendekat, menangkup wajah Nora sambil menghela napas berat.

"Apa benar yang di katakan Aldrich baru saja?" tanya Mike dengan tatapan lekat, kali ini mencoba jujur. Ia ingin memastikan rasa gundah yang terus mengganggu hatinya.

Nora mengalihkan pandang ke arah lain, tak berani menatap wajah Mike yang malah membuatnya jadi gugup.

"Memangnya apa yang dia katakan padamu?" tanya Nora kembali membuka suara.

"Kalian ternyata-- belum bercerai?"
Nora terdiam bungkam, pernyataan Mike baru saja sampai sekarang juga masih menjadi tanda tanya besar padanya.

Ia tidak tau apa yang di katakan Aldrich benar atau tidak, tapi yang jelas mendengar itu perasaan Nora di buat campur aduk.

"Aku juga tidak tau." Nora menunduk menatap ubin lantai. Mike menghela napas, kini pria itu menatap Nora dengan raut wajah sedih.

"Jika yang di katakan Aldrich memang benar. Apa--" Mike meneguk salivanya, "Apa kau tidak berniat untuk menceraikannya?" berujar pelan, takut jika perkataanya malah menyinggung Nora. Kali ini Mike tengah mencoba mencari sebuah harapan meski ia kurang yakin dengan hal itu.

Nora menipiskan bibirnya, perkataan Mike baru saja berhasil membuatnya tak berkutik, dia tidak tau harus berkata apa. Entahlah, Nora juga tidak tau harus bagaimana. Tapi mengingat perlakuan Aldrich beberapa tahun lalu, tentu saja ia akan memilih untuk bercerai.

Tapi ... Nora tidak tau bagaimana dengan perasaan hatinya, jika logikanya meminta untuk menceraikan Aldrich tapi hatinya justru berkata sebaliknya. Nora meremas kuat tangannya. Sudah beberapa tahun berlalu, sudah selama itu juga Nora berusaha melupakan Aldrich dan mencintai Mike. Tapi pertemuannya bersama Aldrich kembali berhasil menggetarkan hatinya.

Melihat reaksi Nora atas perkataannya baru saja kembali membuat Mike tersenyum miris. Tangannya yang tadi menangkup wajah wanita itu perlahan terlepas.

"Apa Aldrich lebih berarti bagimu?" tanya Mike sekali lagi namun lagi-lagi tak di balas oleh Nora. Wanita itu bahkan tak berani menatapnya, wanita itu hanya diam dengan pandangan menunduk. 

"Aku mengerti." Mike mengangguk kaku, kedua tangannya mengepal kuat berusaha menahan rasa sakit hatinya, "Nora, satu Minggu ke depan aku akan melamarmu di hadapan kedua orang tuamu, saat itu juga aku memberikan dua pilihan padamu. Bertahan dengan Aldrich, atau bersamaku dan menceraikan pria itu-- jika kau bersamaku aku berjanji akan berusaha sebisa mungkin membantumu melupakannya dan menjadi ayah yang baik untuk Athes, tak peduli jika Athes tidak menerimaku sebagai ayahnya."

Nora meneguk ludah dengan susah payah mendengar hal itu, ia menatap Mike dengan raut wajah penuh sesal.

"Mike--"

Meniduri Wanita Lain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang