100. True Nature

3.7K 82 1
                                    

"Nora, k-au menerimaku!"

Nora tak menjawab, hal itu membuat Mike dengan cepat mengalihkan pandang ke arah lain, di mana kotak beludru berisi cincin itu kini ada di tangan kanan Nora dalam posisi terbuka.

Jantung Mike semakin berdegup kencang, melirik cincin yang ada di tangan Nora sebelum beralih pada jari manis wanita itu.

"Aku akan menjadi orang jahat jika menerimamu Mike. Aku mencintaimu Aldrich meski pria itu sudah beberapa kali menyakitiku. Aku sudah beberapa kali berusaha melupakannya namun hal itu sama sekali tidak membuahkan hasil. Jika aku menerimanya aku akan menyakitimu juga diriku sendiri."

"Tidak Nora, kau tidak menyakitiku jika kau menerimanya. Tolong beri aku kesempatan sekali saja, aku berjanji akan terus membantumu melupakan Aldrich dan mencintaimu." Mata Nora berkaca-kaca mendengar hal itu, namun tetap saja dia menggeleng menjawab. Dia yakin jika keputusannya sudah tepat.

"Aku tidak mau menyakitimu terus-menerus Mike. Aku juga Aldrich dan mungkin tidak akan bisa melupakannya. I'm sorry Mike dan terimakasih karena selalu ada untukku selama ini." Nora menelan salivanya kasar.

Mike yang mendengar hal itu mengepalkan tangannya erat, berusaha menahan gejolak rasa sakit yang menusuk ulu hatinya. Bukannya dia sudah tau hal ini akan sangat bisa terjadi? Mengingat Nora masih sangat mencintai Aldrich, bahkan Mike sudah berusaha menerimanya.

Tapi entah kenapa ketika mendengar kata-kata penolakan dari Nora baru saja benar-benar membuatnya sesedih seperti sekarang?

Mike menghembuskan napas berat. Tanpa sadar setitik air mata meleleh di sudut matanya akibat rasa sakit yang benar-benar tak terhingga. Entah kenapa hatinya sudah seperti di tikam oleh belati beberapa kali.

"Nora, kau yakin tidak ingin menerima dan menikah denganku? Kita akan membangun masa depan bersama-sama, aku mencintaimu dan Athes. Bahkan aku akan mencoba menjadi ayah yang baik untuknya, jika kita memiliki anak nantinya aku juga akan berjanji tidak membeda-bedakan kasih sayangku. Nora percayalah padaku--"

"Mike." Nora menggeleng, air mata dengan perlahan mulai bercucuran di wajahnya.

"Jangan katakan itu, aku tidak sanggup."

"Tolong terima, ku mohon. Bahkan jika kau mau, aku akan berlutut di hadapanmu." Mike dengan cepat menghapus air mata yang mengalir di sudut matanya.

"Tidak Mike."

"Uncle! Kenapa kau membuat Mommy menangis!" Athes yang sedari tadi memperhatikan hal itu dengan cepat menghentikan aksi makannya dan mendekatkan diri dengan mommy-nya. Ia memeluk Nora dengan sangat erat bersamaan dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Athes menatap Mike dengan mata berkaca-kaca. "Uncle jahat!" Athes bergumam kecil, balita itu semakin mengeratkan pelukannya pada mommy-nya sambil mengadah Athes pun berkata. "Mommy, are you oke?" tanya Athes dengan bibir bergetar.

Kebanyakan tatapan para pengunjung restoran kini tertuju ke arah mereka meski Mike, Nora dan Athes tidak menyadari karena terlalu fokus dengan permasalahan yang sedang mereka alami.

Nora yang menyadari wajah sedih Athes dengan cepat menggeleng menjawab perkataan putranya. Tangan dengan cepat menghapus air mata yang bercucuran dengan menggunakan beberapa tissue yang sudah di sediakan di atas meja.

Nora berusaha memaksakan senyumnya sebelum meraih tubuh mungil putranya dan mendudukannya di atas pangkuannya.

"Mommy, tidak apa-apa sayang. Berhentilah menangis." Nora berusaha menenangkan, tangannya dengan perlakuan terulur untuk menghapus air mata putranya.

"Sudah jangan menangis lagi. Lanjutkan saja makanmu sampai kau  kenyang." Athes menggeleng kecil mendengar hal itu, sekarang selera makannya tiba-tiba menghilang setelah melihat mommy-nya yang terus menangis.

"Mommy jangan menangis lagi," gumam Athes sambil memeluk Nora dengan semakin erat, membenamkan wajahnya di dada Mommy-nya itu.

Nora mengangguk sambil terus memaksakan senyumnya meski kini suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja karena telah menolak lamaran dari Mike.

"Jadi kau akan kembali dengan Aldrich?" tanya Mike hati-hati, kini tatapannya berubah jadi datar tanpa sedikitpun ada air mata lagi di sudut matanya, mungkin pria itu sudah menghapusnya."

Nora yang mendengar hal itu mengangguk saja, "Mungkin ia, maaf mengatakan ini Mike. Tapi aku melakukan ini karena tidak ingin menyakitimu."

"Kau yakin dengan keputusanmu?" tanya Mike sekali lagi.

Nora menghembuskan napas, sudah berapa kali ia katakan jika dia memang memilih Aldrich, suaminya atau lebih tepatnya ayah dari putranya. Nora juta melakukan hal ini bukan semata karena kepentingan pribadinya tapi dia melakukan hal ini karena untuk Athes, putranya.

"Baiklah jika itu yang kau inginkan. Tapi maaf Nora keputusanku sudah bulat, aku akan membuatmu menerimaku. Inilah arti cinta yang sesungguhnya untukku." Mike tersenyum penuh arti setelah mengucapkan kalimat itu. Nora dengan cepat mengangkat wajah, menatap Mike dengan tatapan tidak percaya.

Namun dalam sekali tarikan Mike berhasil menarik paksa Nora dan Athes, membawanya keluar dari dalam restoran menuju mobil pribadinya yang sudah terparkir bahkan dia tidak peduli lagi dengan tatapan orang-orang yang menatapnya.

"Jika ini keputusanmu, maafkan aku juga jika aku harus melakukan cara licik seperti ini."

"Mike apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!" Nora memberontak ketika Mike terus memaksanya masuk ke dalam mobil.

Meniduri Wanita Lain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang