115. What are you doing here?

4K 86 0
                                    

"Athes! Athes!" teriakan pelan dari Rossalia kini memenuhi ruangan mansion.

Athes yang di panggil dengan cepat menoleh, dari jauh dia bisa mendengar suara melengking dari Rossalia. Tersadar Athes dengan cepat berlari menuju menaiki anak tangga untuk bersembunyi di dalam kamar mommy dan daddy-nya. Ini benar-benar gawat, menurut Athes jika dia terus ada di dekat Rosallia dia pasti akan menjadi mayat hidup selamanya tanpa bisa berbuat apapun.

"Athes?"

Athes yang hendak berteriak karena terkejut dengan cepat menutup mulut ketika tersadar yang memanggilnya bukanlah hantu melainkan mommy-nya yang saat ini tengah berdiri sambil menatapnya heran.

"Apa yang kau lakukan di sini, hem?"

Athes melebarkan senyumnya hingga gigi-gigi putihnya tampak sambil menggaruk kecil pelipis kanannya, mencoba berpikir alasan apa yang harus dia katakan pada mommy-nya itu.

"Aku mengantuk mommy."

"Mengantuk?" Nora terlihat tidak percaya mendengar jawaban putranya itu apalagi ketika melihat gerak-gerik Athes yang mencurigakan, seperti seorang pencuri. Bahkan sesekali mengintip di luar jendela.

"Ini masih pagi sayang, mana mungkin kau mengantuk? Bahkan kau baru bangun satu jam yang lalu."
Athes terdiam, sepertinya dia ketahuan.

Nora berjalan menuju pintu kamar, membukanya dan langsung berjalan menuju pembatas tangga, melihat Rosallia dan Emilio yang tengah duduk di ruang tamu.

Nora yang mengerti dengan alasan Athes masuk ke dalam kamar dengan cepat melirik putranya.

Athes berdiri kaku, menunduk dalam sambil memain-mainkan jari-jari tangan mungilnya. Ia sudah ketahuan berbohong.

"Athes--"

"I'm sorry mom," lirih Athes masih terus menunduk, tak berani menatap mommy-nya yang saat ini masih terus menatapnya.

Nora terkekeh, berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan Athes. "Kau tidak boleh berbohong sekali lagi, okey?" Nora mencubit pelan pipi merah Athes.

"Ayo angkat kepalamu."

Athes perlahan mendongak membuat Nora terkekeh geli ketika melihat mata balita itu lagi-lagi berkaca-kaca.

"Maaf mommy."

Nora mengangguk, "Sudah berhentilah menangis, ayo temui Grandma and Grandpa."

Nora meraih lembut pergelangan tangan putranya hendak pergi sebelum Athes kembali menarik tangannya pelan.

"Mommy ... Aku tidak mau bertemu Grandma, nanti dia akan terus menggendongku," jelas Athes sambil merengek kecil.

"Athes walaupun seperti itu kau harus bertemu mereka. Lihatlah Grandma sangat menyayangimu, itu sebabnya dia selalu menggendongmu dan tidak membiarkanmu menjauh. Kau adalah anak yang selalu dia tunggu hampir lima tahun sayang," puji Nora dengan kalimat akhir penuh arti.

Athes menghela napas dan mengangguk saja karena jika dia menolak, dia yakin mommy-nya akan terus saja memaksa.

Athes menghela napas panjang, balita itu pun mengangguk saja. Anggukan Athes membuat senyum Nora merekah, wanita itu kembali meraih pergelangan tangan Athes dan menuntunnya menuju lantai bawah di mana kedua orang tua Aldrich sedang menunggu.

"Mom dad, kalian baru datang?" tanya Nora sambil mendudukan diri tepat di hadapan keduanya.

"Ya." Rosallia menjawab asal karena saat ini fokusnya ada pada Athes yang tengah menatapnya dengan wajah cemberut.

"Athes, cucuku. Kemarilah." Rossalia mengulurkan kedua tangan sambil berjalan mendekati Athes yang langsung memeluk perut mommy-nya dengan erat.

"Athes," peringat Nora namun masih tetap mempertahankan senyum di bibirnya.

Meniduri Wanita Lain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang