END
Keadaan membuatnya tidak bisa melakukan apapun. Dia yang seharusnya bisa diandalkan, justru tidak bisa melakukan apapun.
Lantas bagaimana kelanjutan Artheire? Arye tidak memiliki pilihan untuk menentukan kelanjutannya, seolah menyimpan permata i...
Kakinya melangkah dengan ringan. Tidak ada siapapun yang bersamanya, dan sudah terbiasa seperrti itu. Ia ingin pergi bermain, selagi ayahnya sedang tidak ada. Paling hanya akan ada ibunya yang akan mengomel jika melihatnya pergi bermain. Soal ibunya, itu urusan mudah.
Langkahnya terhenti saat melihat sesuatu. Menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada siapapun selain pengawal yang berjaga di setiap sudut kerajaan. Setelah memastikan sesuatu, langkahnya ia bawa mendekati objek yang menarik perhatiannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Halo!"
Anak yang semula duduk dengan tenang itu terkejut, tubuhnya tersentak saat tiba-tiba seorang datang dan berteriak renyah.
"Hai, Adik."
"Kakak," Jeongin dengan ragu membalas. Ia tahu yang ada di depannya adalah salah satu dari kakaknya. Tapi Jeongin tidak pernah sekalipun berinteraksi dengannya.
"Kenapa sendiri, Adik?"
"Menunggu Kak Changbin."
"Memangnya dia kemana?"
"Pergi sebentar."
"Menyuruhmu menunggu di sini?"
Jeongin mengangguk.
"Bagaimana jika dia tidak kembali?"
"Kak Changbin pasti datang."
"Bisa jadi tidak. Mau main bersamaku tidak?"
"Kemana?"
"Berkuda?"
"Mau!" Jeongin terlihat antusias menerima tawaran itu.
"Baiklah, ayo," tangannya ia ulurkan untuk membawa anak kecil itu bersamanya.
Walau ragu, Jeongin menerima tangan itu. Penawaran itu sangat menarik perhatian si kecil, jadi ia memilih ikut. Lagian, orang itu masih kakaknya, pasti bukan orang jahat kan? Tidak ada orang jahat di kerajaan ini, Jeongin tidak tahu saja itu karena semua dijaga ketat oleh banyak pengawal.
Keduanya melangkah bersama. Yang lebih tua menuntun adiknya untuk berjalan menuju tempat latihan kuda. Awalnya ia hanya mencoba peruntungan dengan tawaran itu, karena kemarin ia melihat anak itu terlihat senang menunggangi kuda dengan Changbin. Kemarin ia sedang berlatih saat melihat anak menggemaskan yang sekarang bersamanya itu ada di sana.
Walau kemarin ia hanya bisa melihatnya dari jauh, sekarang ia diberi kesempatan untuk dekat, apalagi tidak ada siapapun yang bersama anak itu, membuatnya semakin leluasa untuk mendekatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.