Gimme a star, don't forget, babes.
***
Hyunjin menghampiri ayahnya. Ia membawa emosi bersama dirinya. Berniat untuk melakukan protes akibat tidak setuju dengan apa yang telah ayahnya lakukan.
"Ayah."
Arye yang tidak lagi muda itu menoleh pada putranya.
"Aku ingin menagih janji ayah."
"Baiklah, apa?"
"Ayah mengatakan padaku aku bisa menentukan pilihanku. Tapi apa yang baru saja ayah lakukan? Kenapa ayah mengingkari janji itu? Aku sudah percaya pada ayah. Aku telah melakukan yang ayah inginkan. Tapi kenapa ayah seperti ini?"
Arye menghela napas mendengar penuturan putranya. "Apa maksudmu soal perjodohan itu?"
"Lalu apalagi? Aku tidak setuju dengan hal itu, ayah bahkan tidak bertanya padaku dulu!" Hyunjin menyatakannya dengan penuh emosi.
"Dengarkan ayah, Hyunjin. Ayah paham dengan maksudmu. Bahkan ayah tahu alasanmu menolak."
"Lantas kenapa ayah tetap melakukannya jika memang ayah tahu?!"
"Hyunjin, untuk yang satu itu, kamu tidak bisa menolaknya."
"Tapi ayah mengatakan aku bisa memilih pilihanku, itu janji ayah!"
"Iya, kamu bebas menentukan pilihanmu. Tapi untuk yang satu ini tidak, Hyunjin. Karena orang yang menjadi permaisuri sudah ditentukan. Kamu harus meninggalkan tahta jika tidak menikahi wanita yang sudah terpilih."
"Aku bisa meninggalkan tahta!" Hyunjin tanpa berpikir mengatakan itu dengan cepat.
"Aku tahu, Nak. Kamu sudah memilih seseorang yang menurutmu baik. Ayah sama sekali tidak akan melarang atau menghentikanmu. Kamu tetap bisa bersamanya."
"Aku tidak menginginkan orang lain, Ayah. Aku hanya ingin dia. Dan menurutku itu sudah cukup."
"Hyunjin, kita sama-sama tahu mengenai hal itu kan?"
"Kumohon, ayah. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa bersama orang yang tidak aku cintai."
Peraturan lama Artheire salah satunya adalah seorang raja harus bersanding dengan seorang yang terpilih. Permaisuri tidak bisa dipilih secara asal. Dia harus dari keluarga bangsawan yang latar belakangnya jelas. Hanya putri beberapa keluarga yang bisa bersanding dengan raja, dan yang akan menjadi permasuri.
Sayangnya, wanita yang Hyunjin sukai bukan dari keluarga bangsawan terpilih. Hyunjin mencintai wanita biasa. Yang dimana jika Hyunjin memaksakan, maka ia harus meninggalkan tahtanya.
"Ayah benar-benar meminta maaf untuk yang satu ini, Nak. Ayah tidak ada pilihan apapun. Tolong terima perjodohan ini. Kamu tetap bisa menikahi wanita yang kamu cintai setelah ini."
Arye bisa menerima jika Hyunjin memiliki wanita yang ia cintai. Tidak mempermasalahkan jika Hyunjin menikahi wanita itu. Karena Arye tidak ingin putranya terluka sepertinya di masa lalu, harus merelakan yang menjadi cintanya. Meski semua wanita yang Arye nikahi bukan dari pilihannya sendiri. Tapi untuk permaisuri, Arye tidak bisa melanggar untuk hal yang satu itu. Permaisuri hanya untuk wanita yang benar-benar mengetahui tentang pemerintahan. Karena nanti, permaisuri yang akan membantu raja menjalankan tugasnya.
"Aku tidak bisa, Ayah. Aku tidak bisa menyakiti wanitaku dengan menikahi wanita lain atau menjadikan dia yang kedua. Aku benar-benar mencitainya, hanya dia. Aku tidak keberatan sama sekali jika harus melepas tahtaku."
Setelah mengatakan itu Hyunjin pergi tanpa berpamitan pada ayahnya.
Waktu terus berjalan. Hari, bulan, tahun telah berganti. Arye menunjuk Hyunjin untuk menaiki tahta disaat anak itu sudah berusia cukup. Hyunjin yang menjadi raja menggantikan tahta Arye. Karena selain Hyunjin, memang tidak ada yang bisa menaiki tahta. Changbin tidak bisa melakukannya, selama Hyunjin masih ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/331584338-288-k331533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHEIRE
Fiksi PenggemarEND Keadaan membuatnya tidak bisa melakukan apapun. Dia yang seharusnya bisa diandalkan, justru tidak bisa melakukan apapun. Lantas bagaimana kelanjutan Artheire? Arye tidak memiliki pilihan untuk menentukan kelanjutannya, seolah menyimpan permata i...