16

78 10 2
                                    


"Adik," Changbin tidak sengaja melihat sang adik saat ia akan menuju kamarnya. Anak itu berjalan sendirian.

"Apa?"

"Dari mana?"

"Aku ingin menemui Kak Seungmin, tapi dia tidak ada di kamarnya."

"Mungkin ada bersama Jisung atau Felix."

"Entahlah."

"Tidak ingin mencarinya ke sana?"

"Tidak."

Changbin tertawa. Adiknya ini sebisa mungkin akan menjauhi Jisung dan Felix, itu yang ia tahu. Selama tidak harus menemui mereka, Jeongin tidak akan mau menemuinya. Mencari Felix dan Jisung sama saja mengatakan selamat tinggal pada ketenangannya. Changbin paham betul dengan itu, karena mereka selalu bersama.

"Kenapa mencarinya?"

"Tidak ada."

"Jika bersamaku, bisa?"

"Bisa apa?"

"Bisa aku saja yang menemanimu?"

"Em, kakak mau?" Jeongin dengan ragu bertanya.

"Jika kamu saja berani menemui Seungmin, kenapa kamu bertanya padaku dengan ragu?"

Jeongin tidak mengerti lagi, Changbin sangat memahaminya. Jeongin kadang berpikir, apa Changbin sebenarnya seorang cenayang dan bisa mengetahui apa yang dipikirkannya.

"Boleh."

"Baiklah, ayo."

Keduanya berjalan ke tempat tujuan. Changbin tidak bertanya, tapi tahu kemana mereka harus pergi. Dan itu adalah tempat yang ingin Jeongin tuju, inginnya Jeongin pergi dengan Seungmin, tapi Seungmin tidak ia temukan di kamarnya.

Mereka berdiri di balkon yang paling strategis. Tempat terbaik untuk menikmati indahnya malam.

Changbin tahu adik bungsunya ini suka sekali melihat pemandangan langit, entah itu, pagi, sore, atau malam. Dan Changbin tahu, adiknya tidak akan melewatkan malam cerah yang berhias bintang dan bulan bulat yang sempurna.

Malam ini sedang bulan purnama. Bulan lingakaran penuh itu terlihat terang ditemani para bintangnya di langit. Yang Changbin tahu, Jeongin tidak akan melewatkan malam ini tanpa memandangnya. Jeongin selalu menikmati keindahan yang tidak selalu tersaji itu.

Begitu bertemu dengan Jeongin yang berjalan sendirian, kepala Changbin langsung berpikir bahwa adiknya itu akan menikmati malam ini di tempat yang menjadi favorit si bungsu. Kenapa Changbin tahu, karena Jeongin biasanya akan mengajaknya dan memintanya untuk menghabiskan malam bersama sebelum tidur. Jeongin hanya berani meminta pada Changbin untuk menemaninya.

Hari ini ia ingin pergi bersama Seungmin. Tapi malah tidak bertemu dengannya.

"Tumben sekali Seungmin yang kamu cari. Biasanya selalu datang padaku."

"Karena sudah terlalu sering bersama kakak, jadi aku mencari Kak Seungmin."

"Oh, kamu bosan bersamaku?"

"Tidak, karena aku selalu meminta kakak, aku merasa sebaiknya aku tidak selalu mengganggu dan merepotkan kakak. Jadi aku cari Kak Seungmin," alasan itu bisa benar bisa juga tidak.

"Aku tidak pernah merasa direpotkan, aku juga tidak terganggu. Lagian, aku sudah terbiasa. Jika meminta Seungmin, ia tidak pernah melakukan itu sebelumnya, mungkin dia yang akan tergganggu. Dia tidak terbiasa menemanimu, jadi bisa saja saat kau meminta, seharusnya ia sudah tidur. Aku benar kan?"

ARTHEIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang