57

49 3 0
                                    


"Argh!" Hyunjin meringis kesakitan.

Lagi-lagi karena keteledorannya sendiri. Fokus Hyunjin masih belum kembali seperti sebelumnya. Minggu kemarin Jisung berhasil mengalahkannya. Sekarang, Seungmin yang menjadi lawannya juga berhasil menjatuhkannya. Bedanya kali ini Hyunjin tergores pedang milik Seungmin.

"Apa yang kakak lakukan!" Jeongin segera ke tengah arena berlatih sesaat setelah Hyunjin terkena pedang itu.

Seungmin menatap tanpa ekspresi adik yang menatapnya marah.

"Seharusnya kakak tidak melanjutkan saat pedang Kak Hyunjin jatuh! Kakak sengaja melakukannya kan?!"

"Apa maksudmu, bocah!" Seungmin yang kesal langsung mendorong bahu kanan adiknya. Meski hanya menggunakan satu tangannya, mampu membuat Jeongin mundur beberapa langkah.

Jeongin kembali mendekati Seungmin. "Kakak sengaja melakukannya, kan! Pelatih sudah meminta kakak berhenti, tapi kakak tetap melakukannya! Kakak sengaja, kan?!"

Pelatih segera mendekat untuk memisahkan pertengkaran kedua putra raja itu.

"Tutup mulutmu, anak tidak tahu diri!" Seungmin lagi-lagi mendorong Jeongin. Kali ini menggunakan kedua tangannya. Dengan sepenuh tenaga sampai Jeongin bisa saja terjatuh jika tidak ada pelatih yang menahannya dari belakang.

Beberapa pelatih disana ikut melerai. Takut pertengkaran mereka semakin jauh. Meski sedikit tidak yakin, mengingat Jeongin masih bisa dikatakan anak-anak. Juga tidak mungkin Seungmin berani berbuat sesuatu yang lebih pada adiknya.

Tapi siapa sangka, Seungmin dengan pergerakkan cepat mengambil pedang yang tadi ia jatuhkan ke lantai. Ia menodongkan pedang itu pada Jeongin, tepat di depan wajah adiknya.

"Pangeran, lepaskan pedang itu sekarang."

Tidak ada pergerakkan dari Seungmin. "Sampai kalian mendekatiku. Aku tidak akan sungkan mengayunkan pedang ini!" Seungmin mengancam dengan nada rendahnya.

"Pangeran, tolong lepaskan pedang itu. Pangeran Jeongin akan terluka jika kau menggerakkan sedikit saja."

"Jika dia terluka, apa masalahnya?"

"Tolong lepaskan pedang itu, Pangeran Seungmin."

Orang yang ada di sana hanya bergeming melihat pertikaian itu. Jisung dan Felix bahkan tidak berani mengambil langkah apapun, mereka hanya diam di tempat dan memperhatikan, takut jika langkah yang mereka ambil salah.

Tidak ada Changbin disana. Jika ada, pasti dia orang yang pertama kali berani maju menyelesaikan perselisihan itu.

Pergerakannya begitu cepat, Hyunjin menendang tangan Seungmin sampai pedang itu terlepas. Membuatnya mendapat tatapan mematikan dari Seungmin. Berakhir dengan Seungmin yang menyerangnya, dengan tangan kosong tentu saja. Pedang tadi langsung diambil pelatih begitu jatuh ke lantai.

Beberapa pelatih segera menarik kedua putra Arye agar menjauhi satu sama lain. Sebelum terpisah, Seungmin sempat menendang Hyunjin beberapa kali, dengan sekuat tenaga.

Jika ditanya ada masalah apa Seungmin dengan Hyunjin, maka jawabannya adalah tidak tahu. Seungmin tersulut emosi karena Jeongin. Meski awalnya Seungmin yang mencari masalah dengan Hyunjin dengan melukai Hyunjin.

"Jika masalahmu denganku, jangan libatkan siapapun! Cukup aku saja!" Hyunjin berteriak marah. Ia mengabaikan luka yang didapat dari Seungmin.

Seungmin berdecih, tidak ada respon lebih darinya.

"Kak Seungmin jahat! Pengecut! Jika kakak berani, lawan disaat yang tepat! Bukan mengambil kesempatan seperti itu!"

"Kau tidak usah ikut campur! Hidupmu hanya membuat orang-orang sulit! Aku tidak ada urusan denganmu! Jadi tutup mulut sampahmu itu!"

ARTHEIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang