62

53 3 0
                                    


Rafleen menemui Arye sesuai dengan janji yang sudah ia buat. Ada sesuatu yang perlu ia bahas dengan rajanya ini. Membungkuk hormat saat ia berhadapan dengan Arye.

"Ada apa Rafleen?"

Pertemuan ini memang Rafleen yang meminta. Sebelumnya Rafleen meminta pada raja untuk membicarakan sesuatu. Tapi karena Arye yang sedang sibuk, Rafleen diberi waktu lain.

"Saya ingin menyampaikan sesuatu tentang Yang Mulia Minho dan Yang Mulia Bangchan."

"Ada apa?"

"Saya mendapatkan sesuatu tentang mereka. Mungkin ini sangat terlambat, tapi saya tetap harus memberi tahu Yang Mulia. Kepergian Yang Mulia Minho ada kaitannya dengan kepergian Yang Mulia Bangchan."

"Apa kaitannya?"

Seperti yang kita tahu, putra pertama Arye bukanlah Minho, melainkan Bangchan. Ingat tentang ritual yang dilakukan saat anak-anak Arye lahir? Minho yang saat itu diketahui sebagai putra mahkota dilakukan ritual yang berbeda dari saudaranya yang lain. Saat ritual untuk Minho dilakukan, sekaligus menobatkannya sebagai raja berikutnya.

Kebenaran mengungkapkan bahwa Minho bukanlah putra pertama Arye, ia tidak seharusnya menerima ritual itu. Ritual yang justru membawa dampak besar pada diri Minho. Itu juga yang menjadi sebab Minho tidak seperti anak lainnya, Minho yang tidak bisa melakukan apapun karena tubuhnya yang mudah sekali memburuk. Singkatnya Minho tidak kuat menerima apa yang ayahnya lakukan untuknya. Tubuh Minho menolak, karena tidak seharusnya itu tertuju padanya.

Justru Bangchan yang tidak mendapat ritual apapun malah memiliki tubuh yang baik. Bangchan normal, keadaannya baik. Bangchan bisa melakukan apapun tanpa kendala seperti yang terjadi pada Mihno. Mungkin ada kaitannya dengan ritual yang dilakukan Arye. Sampai pada Bangchan, tapi bertolak pada Minho.

Sebenarnya untuk masalah ritual, tidak ada yang tahu dengan pasti. Karena itu sifatnya tidak bisa benar-benar dipahami. Urusannya langsung pada Dewa. Bukan sesuatu yang bisa mereka pelajari dengan melihatnya secara jelas.

Selama ini Minho menjalani hidupnya bergantung dengan hidup Bangchan. Tidak pernah ada yang tahu tentang hal tersebut. Mereka seperti satu jiwa di dua tubuh yang berbeda. Saat jiwa mereka pergi, maka keduanya pun ikut pergi.

Bangchan saat itu terbunuh dengan kesengajaan. Minho yang tiba-tiba saja kondisinya menurun, padahal tidak ada yang ia lakukan. Beberapa hari sebelum kepergiannya Minho tidak pernah keluar kamar, ikut makan bersama saja tidak. Tepatnya sejak saat ia dan Yeji tidak pernah lagi menghabiskan waktu di luar bersama. Kondisinya menurun bukan karena ia melakukan sesuatu di luar kemampuan tubuhnya.

Biasanya Minho akan membaik, seperti yang sudah terjadi sebelumnya. Tapi saat itu Minho menghebuskan napas untuk terakhir kalinya. Jika melihat pada waktu, Minho dan Bangchan memang pergi disaat yang bersamaan.

Selama ini Minho hidup hanya sebagai bayangan dari kakaknya saja. Minho tidak berdaya melakukan apapun sampai ia membenci dirinya sendiri. Bahkan hanya berjalan sedikit mampu membuat keadaannya menurun. Itu akan terus terjadi selama hidupnya.

Minho akan baik-baik saja, ia akan segera pulih jika Bangchan baik-baik saja. Ini bukan berarti Minho sakit karena kondisi Bangchan yang sedang tidak baik. Tidak seperti itu. Karena sesehat apapun Bangchan, Minho bisa memburuk saat melakukan sesuatu di luar kemampuan tubuhnya. Buktinya sering kali Minho dalam kedaan tidak baik. Sementara selama ini Bangchan menjalani hidupnya dengan sangat baik.

Hidup Minho hanya sebagai bayangan Bangchan. Kepergian Bangchan membuat Minho mau tidak mau menyerah atas hidupnya. Jiwa mereka satu, Minho hanya sebagai bayangan, orang yang membayangi hidup Bangchan. Bisa dikatan Minho tidak memiliki jiwanya sendiri.

ARTHEIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang