ARTHEIRE

42

Arye belum memutuskan hukuman apa yang pantas Rafleen dapatkan dari kelalaian hari yang lalu. Arye benar-benar merasa kecewa pada tabib itu, ia sangat menyalahkan Rafleen atas kematian Anne.

Anne adalah orang yang ada di masa lalu raja. Arye mengenalnya ketika ia memiliki kegiatan di luar kerarjaan, menyapa dan berbaur dengan para rakyatnya. Saat itu Arye belum menjadi raja, ayahnya masihlah raja yang memimpin, saat dimana Arye mulai mengenal Anne.

Wanita itu menarik perhatiannya. Wanita berwajah manis dengan cacat pipi yang akan terlihat jelas saat ia tersenyum, terlihat begitu manis. Lembut dan apa adanya adalah kesan yang Arye dapatkan saat akhirnya ia bisa berbicara dengannya.

Anne hanya gadis yang berasal dari keluarga biasa, bukan seorang bangsawan atau keluarga berpengaruh.

Dengan posisinya saat itu, Arye bisa dengan mudah melakukan apapun yang ia mau, termasuk menjadi dekat dengan Anne. Sampai mereka bisa berteman dekat. Arye akan menemui gadis itu saat ia keluar dari istana.

Menjadi dekat dari tahun ke tahun. Arye nyaman saat bersama Anne, apapun yang dibicarakan, meski itu hanyalah hal sederhana, tapi akan berkesan jika berbicara dengan Anne. Tidak pernah ada kata bosan untuk menemui Anne. Bahkan hari-hari pertemuan mereka adalah hal yang sangat dinanti Arye.

Sampai hari dimana Arye menaiki tahta menggantikan ayahnya. Setelah kenaikan tahta itu, jelas ia akan langsung mengadakan pernikahan. Seperti itu sistem kerajaan yang selalu dilakukan oleh pemimpin Artheire.

Saat itu Arye belum siap untuk menaiki tahta. Belum siap untuk memimpin, ia belum siap akan tanggung jawab yang akan ia hadapi nantinya, dan belum siap harus berjauhan dengan Anne. Tapi beban tanggung jawab itu harus ia lakukan. Karena usia ayahnya sudah harus turun dari tahta dan digantikan oleh Arye.

Pemimpin Artheire akan naik dan turun sesuai dengan usia mereka. Bukan beradasarkan hal apapun, jadi tidak ada istilah pergantian dilakukan saat raja yang memimpin wafat. Mereka harus turun di usia yang sudah ditetapkan dan naik diusia yang juga dintentukan. Kecuali raja wafat sebelum waktunya turun, maka penerus akan melanjutkan.

Saat usia dua puluh tahun, calon pemimpin Artheire biasanya akan dikenalkan pada rakyat. Dan usia itu adalah usia Minho sekarang ini. Tapi raja belum bertindak apapun, membuat rakyat menanyakan keberadaan calon penerus. Mereka hanya tahu bahwa Minho adalah putra mahkota atau calon raja selanjutnya. Tentang Minho dan fakta, tidak ada orang di luar istana yang mengetahui itu.

Setelah menduduki tahta, Arye melakukan pernikahan tidak lama setelahnya. Arina adalah orang yang menjadi permaisuri, istri pertama raja yang memiliki peran jauh lebih penting dalam kerajaan. Arina memiliki andil besar dalam pemerintahan, bersama sang raja. Tidak seperti istri Arye yang lain, mereka tidak memiliki andil apapun dalam pemerintahan raja, karena tidak ada hak apapun sebagai selir untuk ikut campur pemerintahan.

Arina adalah orang yang dipilihkan keluarga Arye. Dalam hal pasangan, Arye tidak bisa menentukannya sendiri. Bahkan semua istrinya adalah pilihan keluarga, ia sama sekali tidak ikut andil dalam pasangannya sendiri, meski ia yang akan menjalani kehidupan pernikahan nantinya. Tidak ada yang bisa Arye lakukan.

Ketidak berdayaan Arye membuatnya harus melupakan Anne, meski rasanya terlalu berat. Arye hanya menjalani hidupnya dengan kesesuaian seharusnya. Meski ia tidak menikmati hidupnya sama sekali, tapi tidak ada pilihan untuknya. Semua kehidupannya ia lalui begitu saja, mengikuti alur yang sudah ditetapkan tanpa andil dirinya. Arye hanya memainkan perannya, melakukan semua keharusan.

Arye sama sekali tidak menemui Anne setelah ia menikah. Tidak pernah tahu sebuah fakta tentang putra pertamanya yang lahir dari wanita yang begitu ia cintai. Tidak pernah tahu akan keberadaan putra mahkota yang lahir tanpa ikatan apapun.