Hari ini Martha memanggil semua putranya untuk datang ke kamarnya. Martha meminta pada mereka satu persatu. Tapi tidak ada yang mengetahui bahwa Martha meminta pada semuanya.
Seungmin menjadi orang yang datang paling akhir. Ia terkejut begitu memasuki kamar sang ibu, ternyata sudah dipenuhi beberapa orang. Menatap mereka sebentar, menatap pada Martha, berniat pergi karena tidak ingin menemui mereka.
"Seungmin."
"Sepertinya aku harus kembali ke kamar, maaf."
Martha tidak membiarkan itu. Ia segera menghampiri Seungmin dan menarik anak itu untuk duduk di tempat tidur Martha. Disana ada Felix, Jisung, Changbin, juga Jeongin.
Apa yang Martha lakukan membuat Seungmin kesal. Anak itu sampai menahan dirinya untuk tidak emosi.
"Aku tidak ingin disini, Bu!" katanya dengan tegas.
"Di sini saja sebentar. Kita mengobrol ringan saja dengan yang lain. Ibu juga sudah membuatkan kue tadi sore, untuk kalian."
"Tapi aku tidak mau."
Martha balas tatapan putranya yang memandang tajam padanya. Senyuman manis nan tulus Martha berikan pada Seungmin, dengan harapan Seungmin akan luluh padanya.
Dengan menahan emosi, Seungmin menghela napas. Setelahnya ia memilih tetap disana, meski dalam hati merasa keberatan. Sudah dikatakan sebelumnya Seungmin tidak ingin bertemu Changbin juga Jeogin untuk beberapa waktu.
Suasana kamar itu sama sekali tidak bagus. Jika saja tidak ada masalah antara mereka, sudah pasti kamar akan jauh lebih menyenangkan.
"Disini saja, ibu ingin berkumpul dengan kalian semua. Sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini kan."
"Boleh aku bicara dengan ibu?" ujar Changbin.
"Ada apa?"
"Sebentar saja, boleh?"
Martha mengikuti keinginan putra pertamanya. Meminta izin pada yang lain untuk mengikuti Changbin sebentar.
Kamar segera hening setelah kepergian Martha dan putra pertamanya. Padahal ada empat orang tersisa. Tapi tidak ada satupun dari mereka yang saling berbicara. Lebih tepatnya Seungmin yang merasa canggung pada ketiga saudaranya.
"Ada apa, Changbin?"
"Apa yang ingin ibu katakan?"
"Tidak ada, hanya ingin menghabiskan waktu bersama kalian."
"Aku memiliki saran, jika ibu ingin membicarakan masalah Seungmin, ada baiknya bicarakan saat hanya ada Seungmin. Jangan berbicara di depan semua, karena itu akan membuat Seungmin merasa disudutkan."
Martha diam memikirkan apa yang dikatakan oleh Changbin. Ada benarnya, bukan waktu yang tepat untuk membicarakan masalah Seungmin, apalagi di depan putranya yang lain.
"Jika ini tentang Seungmin dan Jeongin, aku pikir akan lebih baik jika berbicara pada mereka berdua saja."
"Baiklah, kamu benar. Ibu akan berbicara hanya pada mereka berdua."
Changbin tersenyum. "Maafkan aku , Bu."
"Tidak, Sayang. Itu bukan masalah, terima kasih karena telah menyarankan."
"Sekarang, apa yang akan ibu lakukan?"
"Hanya mengobrol mungkin?"
"Baiklah."
Setelah percakapan singkat itu keduanya kembali.
"Dimana Seungmin?"
"Pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHEIRE
FanfictionEND Keadaan membuatnya tidak bisa melakukan apapun. Dia yang seharusnya bisa diandalkan, justru tidak bisa melakukan apapun. Lantas bagaimana kelanjutan Artheire? Arye tidak memiliki pilihan untuk menentukan kelanjutannya, seolah menyimpan permata i...