END
Keadaan membuatnya tidak bisa melakukan apapun. Dia yang seharusnya bisa diandalkan, justru tidak bisa melakukan apapun.
Lantas bagaimana kelanjutan Artheire? Arye tidak memiliki pilihan untuk menentukan kelanjutannya, seolah menyimpan permata i...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dedek roti makan roti huehehee
***
"Yang Mulia Raja."
"Ada apa, Martha?"
"Seugmin sakit, bisakah Yang Mulia melihatnya?"
"Sakit? Kenapa?"
"Aku mendapat kabar, Seungmin tidak sadarkan diri saat berlatih. Rafleen mengatakan kondisinya tidak baik, tapi tidak perlu khawatir. Seungmin hanya perlu istirahat total dan makan dengan teratur."
"Aku akan melihat keadaannya."
"Sekarang?"
"Nanti, aku tidak bisa jika harus sekarang juga."
"Baiklah, maafkan aku."
"Tidak apa."
"Permisi, Yang Mulia."
"Tunggu sebentar."
Martha berbalik. "Ada apa?"
"Jangan terlalu khawatir, dia pasti baik-baik saja."
"Aku tidak bisa. Aku sangat mengkhawatirkannya."
Martha tidak mengatakan tentang kekhawatirannya pada Arye sejak tadi. Tapi Arye bisa melihat dengan jelas hanya dari wajah istrinya. Martha itu tipe orang yang eskspresif, orang akan dengan mudah membaca suasana hatinya hanya dari wajahnya.
"Jika Rafleen mengatakan tidak perlu khawatir, itu berarti Seungmin tidak seburuk itu. Tenanglah, agar kau bisa menjaga Seungmin dengan baik. Jangan khawatir, dia akan ikut cemas."
"Maafkan aku."
"Nanti aku akan menemuinya. Sekarang jagalah dia untukku."
"Tentu, Yang Mulia."
Setelah kepergian selir pertamanya, Arye memanggil Rafleen untuk mendengar langsung bagaimana kondisi salah satu putranya.
***
"Dimana Ayah?"
"Ayah sedang menemui Raja Arye."
"Raja sakit?"
"Bukan, tapi Pangeran Seungmin."
"Ada apa dengan Pangeran Seungmin?"
"Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja ia jatuh sakit."
"Padahal tadi pagi aku masih melihatnya. Dia seperti biasa, baik-baik saja."
"Ada apa?" Winaa datang diantara dua gadis yang sedang bercengkrama itu.
"Tidak ada ibu, hanya Yeji yang sedang menanyakan Pangeran Seungmin."
"Aku tidak menyanyakannya, Ryujin. Aku menanyakan ayah, kau yang bercerita tentangnya lebih dulu."
