50

63 4 0
                                    

Aku ada cerita baru, cek profil sekalian follow ya, thx.


***

"Kak Chan hebat sekali!"

Bangchan yang dipuji pun tersenyum mendengarnya. "Terima kasih."

"Kakak sering berenang? Kenapa pandai sekali?"

"Ya, aku sering melakukannya di sungai."

"Sungai? Bukannya di sungai ada arusnya?"

"Memang, karena itu aku tidak kesulitan berenang di tempat yang tenang ini."

"Kakak hebat! Aku saja belum bisa, padahal sering berlatih."

"Kau akan bisa jika tidak bosan dalam berlatih."

"Aku tidak bosan, hanya saja terkadang lelah," Jeongin mengakhirinya dengan tawa pelan.

"Adik, sebaiknya ganti pakaianmu sekarang," Changbin datang dengan pakaian yang sudah kering. Baru saja mengganti pakaiannya setelah latihan renang mereka berakhir.

"Nanti saja, aku masih ingin disini."

"Kau bisa kedinginan, jadi ganti sekarang."

"Changbin benar, pergi dan ganti pakaianmu, tidak baik membiarkan tubuhmu basah dalam waktu yang lama."

"Kakak tidak mengganti juga?"

"Aku masih ingin melakukannya nanti, sekarang aku ingin istirahat sebentar."

"Kalau begitu, aku ikut dengan kakak."

"Tidak usah, sebaiknya istirahat."

"Tidak, aku tidak lelah."

"Yasudah, terserahmu saja."

"Jadi?" Changbin bertanya pada adik bungsunya.

"Aku masih mau disini, Kak. Duluan saja."

"Aku, Felix, Jisung, dan Seungmin akan pergi berjalan-jalan keluar istana, tidak ingin ikut?"

Jeongin terdiam memikirkan pilihan yang akan ia pilih. Pergi ke luar tentu saja akan menyenangkan. Tapi bukankah lebih baik berlatih saja? Agar ia menjadi lebih baik? Tanpa sadar Jeongin sering menggunakan waktunya untuk berlatih jika ia memiliki waktu luang, dan mengabaikan apa yang ia inginkan, seperti pergi main atau saat diajak keluar oleh kakaknya, seperti saat ini.

"Aku disini saja."

"Kau yakin? Tidak ingin berjalan-jalan keluar? Bukankah kau menyukai pergi keluar?"

"Tidak, kakak pergi saja, aku disini."

"Baiklah, jangan menyesal atas pilihanmu."

"Tidak akan."

Changbin berlalu setelah dapat jawaban dari si bungsu. Saudaranya yang lain pasti sudah menunggu. Karena sore ini memang waktu mereka untuk keluar dari istana, hanya sekedar berjalan-jalan. Mereka hanya bisa melakukannya sesekali, tapi Jeongin malah tidak ingin ikut, biasanya anak itu yang paling antusias.

"Kakak tidak ikut pergi keluar?"

"Untuk apa?"

"Jalan-jalan saja."

"Tidak."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa," Bangchan sebenarnya mau saja jika diajak pergi keluar, masalahnya ia tidak diajak untuk melakukan itu. Ia juga takut tidak akan diizinkan pergi dari dalam sini. Jadi ia pikir untuk tetap disini tanpa meminta apapun. Lagian ia tidak akan dipercaya keluar dari istana.

ARTHEIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang