61

54 3 0
                                    


"Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku belum bisa memahami kenapa Seungmin bisa seperti itu. Seungmin mengatakan ia sangat membenci Jeongin."

Masalah semua putranya adalah masalah yang harus dikatakan pada Arye, itu menurut Martha. Karena disini Arye juga mengambil peran sebagai orang tua. Arye harus tahu apa yang sedang terjadi pada para putranya. Martha juga butuh pendapat Arye. Mereka harus mendiskusikan tentang anak-anak yang tengah berantakan.

"Sepertinya aku tahu kenapa Seungmin berkata seperti itu. Dan, Martha, bukankah kau harusnya menyadari."

"Aku tahu itu, tapi aku tidak rela Jeongin disalahkan. Aku tidak rela Jeongin dibenci kakaknya. Aku tidak rela putraku saling menyalahkan. Aku ingin mereka baik-baik saja, aku ingin kebahagiaan untuk mereka."

"Martha, hidup tidak selalu berjalan sesuai yang kita harapkan. Tidak akan ada pembelajaran jika semua hal berjalan baik. Ini sedikit masalah yang kita hadapi, ini hal yang wajar."

"Aku tahu. Tapi aku tidak bisa melihat mereka terluka, apalagi sampai hubungan mereka seperti itu."

"Martha, apa kau merasa sudah cukup menjaga dan merawat Seungmin?"

Pertanyaan itu membuat Martha berpikir. Mengingat bagaimana selama ini ia merawat satu putranya itu.

"Apa kau sudah cukup berada di sisinya dan memperhatikannya dengan baik?"

"Aku rasa tidak," Martha menjawabnya dengan cepat.

"Aku tidak menyalahkanmu, sama sekali tidak. Aku memiliki beberapa putra. Hal yang sangat wajar bila ada diantara mereka ada yang merasa kurang mendapat perhatian."

"Aku minta maaf."

"Hey, kau tidak salah. Aku hanya mengatakan sesuatu yang sangat wajar. Aku mengira, Seungmin merasa kurang perhatian. Seperti yang aku dengar darimu, Seungmin hanya terbuka padamu. Seungmin bisa jujur saat bersamamu. Tapi apakah Seungmin sudah merasa cukup atas perhatianmu, itu yang tidak kita tahu."

"Aku sudah lama tidak memperhatikannya. Aku terlalu memikirkan Minho sejak aku bisa dekat dengannya. Kau tahu itu Arye. Bahkan aku pernah mengabaikan Jeongin karena terlalu khawatir pada Minho."

"Memang tidak akan mudah untuk memperhatikan semuanya. Aku tahu. Jangan merasa bersalah, Martha. Ada baiknya jika merubahnya sedikit demi sedikit. Maaf jika aku terkesan menuntutmu banyak hal."

"Tidak, aku mengerti. Kau benar."

"Coba perhatikan mereka sama rata. Bukan hanya Jeongin yang membutuhkan dirimu, ada putra lain yang juga membutuhkanmu. Changbin, Jisung, Felix, Seungmin, mereka semua butuh ibu mereka."

Martha mengangguk paham. "Aku akan memperbaiki diri."

"Terima kasih, Martha. Terima kasih sudah mau mengerti perkataanku, terima kasih sudah mau mendengarkanku."

"Aku yang seharusnya mengatakan itu. Aku juga butuh saran darimu. Tapi Arye, bukankah akan lebih baik jika kita melakukannya bersama? Kita perhatikan mereka secara sama, tidak hanya berfokus pada Jeongin."

"Ya, kita harus melakukannya bersama."

Martha memang selalu membutuhkan Arye. Setelah berbicara pada suaminya, selalu ada solusi yang ia dapatkan. Bukankah memang begitu cara kerja mereka yang berpasangan?

"Tolong temani Seungmin sampai dia benar-benar baik. Yang Seungmin lakukan sudah masuk hal yang tidak wajar. Tidak seharusnya Seungmin melukai saudaranya. Seungmin bahkan melakukan pada dua saudaranya. Itu akan menjadi buruk jika Seungmin dibiarkan seperti itu."

ARTHEIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang