9. Karoke

12.2K 805 6
                                    

"Lo nggak apa-apa?" Tanya Ayyara pada Kenzie yang seperti berlari menuju kelasnya.

Kenzie mengangguk dan mengambil minum dari tangan Ayyara. Dia kelelahan setelah berlarian dari kejaran orang-orang aneh di luaran sana. Nafasnya memburu dan menatap Ayyara tidak suka. Jika bukan karena Ayyara, dia tidak akan melakukannya lagi!

"Gue capek!" Kenzie menarik salah satu kursi dan duduk di samping Ayyara.

"Kenapa? Lo habis ngapain? Kejar-kejaran sama monyet?"

"Emang disini ada monyet? Tapi emang sih ada banyak!"

"Terus? Ada apa?" Tanya Ayyara.

"Pulang nanti sama gue ya?"

"Nggak! Ayyara sama gue!" Rangga menoleh pada Kenzie yang tiba-tiba datang.

Kenzie mengepalkan tangannya, dia hampir lupa ada makhluk yang terus menempel pada Ayyara akhir-akhir ini. Dia mengambil tangan Ayyara dan menggenggamnya.

"Gue mau tunjukin koleksi album KPop! Gue kasih satu mau?" Tawar Kenzie.

"Mau!" Ayyara mengangguk cepat.

"Nanti pulang bareng gue aja ya?"

"Okey! Tapi gue nggak mau cuma satu? Dua bisa?"

"Bisa!"

"Rangga, nanti gue pulang bareng Kenzie! Lo nggak apa-apakan sendiri? Besok gue pulang bareng lo!" Ayyara begitu antusias mendengar bahwa dia akan diberi dua album sekaligus.

Rangga memalingkan wajahnya dan mengangguk singkat. Dia harus mencari tahu album apa yang Ayyara inginkan sampai begitu bersemangat seperti ini. Dia harus mencari tahu!

"Ahhh... Kenzie!"

"Lihat Kenzie disana!"

"Ya ampun! Ganteng banget!"

Tubuh Kenzie membeku saat orang-orang berdatangan untuk memfoto dirinya. Keringat mengucur deras dari dahinya. Dia semakin mengeratkan genggamannya pada Ayyara. Bukan apa-apa, tapi dia benar-benar takut pada mereka.

"Ada apa? Siapa mereka?" Tanya Ayyara.

"Nggak tahu! Ay, bisa usir mereka?" Pinta Kenzie dengan suara pelan.

"Lo takut?"

Kenzie menganggukkan kepalanya, dia memang takut.

"Mbak, mas, tolong pergi dari kelas ini ya. Kami mau belajar disini!" Pinta Ayyara baik-baik.

Tapi mereka tetap saja tidak peduli dan terus mengambil gambar Kenzie. Ayyara berdiri dan berjalan ke arah mereka dengan mengambil sapu. Apa boleh buat? Jiwa emak-emaknya akan keluar hari ini!

"Punya telinga nggak sih? Gue udah bilang gue terganggu tahu nggak? Pergi!" Teriak Ayyara mengangkat sapunya kepada mereka.

Mereka saling lirik dan berjalan pergi begitu saja. Ayyara menutup pintu dan kembali duduk di tempatnya. Masalah selesai!

"Udah! Mereka udah pergi! Lo kok takut sama mereka?" Tanya Ayyara melihat Kenzie.

"Nggak apa-apa! Nanti temenin gue ke kelas ya?" Kenzie bersandar pada bahu Ayyara.

"Okey, tapi albumnya kasih tiga ya?"

"Nggak masalah!" Kenzie tersenyum dan mencari kenyamanan di bahu Ayyara.

Dia sudah mendapatkan seseorang yang akan menjaganya! Kenzie sudah menemukan pahlawannya dan itu adalah Ayyara disampingnya. Gadis mungil ini, adalah pahlawannya!

💝💝💝

"Rangga! Besok jemput!"

"Hmm..." Rangga mengangguk dan pergi begitu cepat.

Ayyara berbalik dan berlari menuju mobil Kenzie. Ini pertama kalinya dia masuk ke dalam mobil lebih mahal dari mobil dirumahnya. Sudah sangat jelas keluarga Kenzie sangat kaya raya.

"Gue masih heran! Kok ada banyak orang yang kau foto sama lo? Lo siapa sih?" Tanya Ayyara ingin tahu.

"Lo nggak kenal sama gue?"

"Nggak!"

"Gue artis cilik dulu! Ibu gue juga artis!"

Artis? Ayyara membuka mulutnya begitu lebar, keluarga artis! Tapi dia benar-benar tidak tahu tentang Kenzie!

"Terus? Kenapa lo takut sama mereka? Bukannya mereka fans lo?"

"Dulu! Tapi sekarang gue keganggu sama mereka. Gue bukan artis lagi tapi mereka anggap gue masih artis. Gue mau hidup biasa-biasa aja. Tapi kenyataannya seperti ini, gue benar-benar takut sama mereka!" Kenzie menatap keluar jendela.

Dia takut dengan orang-orang yang mengambil foto dirinya tanpa izin. Setiap hari pasti ada saja yang mengambil fotonya diam-diam dan itu membuat Kenzie begitu ketakutan. Dia hanya ingin hidup damai dan tentram bukan seperti ini!

"Tenang aja Kenzie! Gue bakalan jagain lo! Kalau lo butuh apa-apa bilang ke gue! Lagian gue juga mau berterima kasih mau dikasih album sama lo juga karena kita berdua teman sekarang! Kalau lo takut keluar kayak tadi! Telepon gue! Gue bakalan samperin lo di kelas!" Ayyara tersenyum dan melihat Kenzie.

Kenzie terdiam beberapa saat dan memalingkan wajahnya lagi yang begitu panas. Ayyara hanya menolongnya! Jangan berpikir macam-macam!

"Oh... Makasih, Aya!"

"Sama-sama! Tapi ibu lo yang mana? Artis terkenal? Gue ketemu atau nggak?"

"Dia sibuk! Dia nggak ada di rumah!"

"Syukur deh! Jadi gue nggak harus ketemu ibu lo!" Ayyara mengusap dadanya.

Dia benar-benar takut bertemu ibu Kenzie yang nyatanya seorang artis. Walau dia tidak tahu tapi Ayyara memiliki malu untuk datang ke rumah artis!

"Pfttt... Lo takut?"

"Iya lah! Kan gue mau dikasih album sama lo! Tiga ya! Lo tadi udah janji! Gue mau album Blackcard, terus lo punya apa lagi? Pokoknya gue bakal pilih sendiri! Lo nggak boleh larang gue! Oh iya, gue kabarin Bibi Lisa Blackcard dulu. Nanti dicariin lagi! Rumah lo ada makanan nggak? Nanti gue mau makan! Terus ada es krim? Gue minta deh! Di rumah nggak boleh makan! Tapi gue pengen." Ayyara masih mengeluarkan seluruh kata-katanya.

Kenzie tersenyum dan mendengarkan semua pembicaraan Ayyara yang tidak ada habisnya. Dia akan menyukai rutinitas hari ini!

💝💝💝

"Wahhhh... Banyak banget! Gue mau ini, ini, ini! Wahhhh... Gue mau beli ini! Kenzie tolong pesenin ini dong!" Ayyara mengambil lightstick dari Blackcard.

Dia sangat ingin memilikinya seperti Kenzie. Jika ada konser, dia juga mau datang dan Kenzie harus menemaninya!

"Kenzie! Pesen dong! Gue mau!"

"Oke, oke! Pesen apa lagi?" Tanya Kenzie.

"Gue kirim ke lo list pesanan gue! Mumpung papa lagi nggak marah sama gue. Nah... Semuanya ya! Kirim ke alamat gue, soal pembayaran nanti gue transfer!"

Ayyara akan memenuhi kamarnya dengan banyak benda berunsur Korea. Dia juga harus meminta Bibi Lisa membuat kimchi dan makanan khas disana nantinya. Jika bisa dia juga ingin berjalan-jalan ke luar negeri jika papa dan mamanya memperbolehkannya pergi. Walaupun dia tidak yakin akan diizinkan untuk pergi. Tapi Ayyara akan berjuang!

Demi bertemu Heesung Oppa!

"Lo mau nggak karaoke?"

"Dimana?"

"Di rumah! Gue punya tempat karaoke!"

Di rumah? Mata Ayyara begitu berbinar senang. Ternyata rumah Kenzie jauh lebih menyenangkan dari pada rumahnya sendiri yang membosankan! Ayyara juga mau ada tempat karaoke untuknya bernyanyi tanpa harus mengganggu seisi rumah!

"Kenzie! Ayo!" Ayyara menarik tangan Kenzie pergi.

💝💝💝

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang