40. Tentang Pizza

7K 529 5
                                    

"Dasar Dirga pelit!" Ejek Sekar mengambil pizza.

"Uangnya aja lo korupsi!"

"Bukan korupsi! Tapi menyimpan uang! Lagian Kenzie yang mau bayarin semuanya! Lo aja yang nggak mau keluar uang!" Sekar menyisakan bagian pinggir dan mengambil tisu untuk membuangya nanti.

"Kenapa nggak dimakan? Mubasir!" Peringat Adam pada Sekar.

"Gue nggak suka!" Sekar menggeleng dan mengambil pizza lain.

Dirga menatap Sekar dalam-dalam, dia jadi teringat Ayyara yang juga tidak menyukai bagian pinggir dari pizza. Apakah karena Sekar benar-benar teman Ayyara jadi tingkah mereka juga sama? Atau Sekar yang mengajari Ayyara?

"Hmm... Gue mau tanya!" Sekar angkat tangan.

"Tanya-tanya aja, Kar!" Gala sibuk memakan pizzanya.

"Gue penasaran deh! Sebenarnya kalian itu ngapain kesini? Jemput gue? Antar gue pulang? Emang apa yang kalian takutin? Gue sama Kenzie udah kenal lama! Dia juga nggak ngapa-ngapain gue. Kita juga cuma nyanyi-nyanyi aja tadi! Dam, gue bisa jaga diri! Toh ini temen gue juga! Gue juga bukan anak kecil lagi. Gue tahu baik dan buruknya kalau punya temen deket cowok. Jadi, kedepannya. Nggak usah kayak gini lagi!" Pinta Sekar.

Semua orang terdiam, mereka pergi karena dua orang yang bersikeras datang dan satu orang yang menjadi kompor. Dua lainnya hanya ikut-ikutan saja.

"Apa lo sama Kenzie cuma temenan karena kalian sama-sama fans Blackcard bukan karena hal lain?" Tanya Dirga begitu serius.

"Yah... Ada! Kita ini adalah partner!!" Sekar menarik lengan Kenzie.

"Bukan muhrim! Lepas!" Adam menatap garang tangan Sekar.

"Ini bukan urusan lo! Apa gue salah temenan sama Sekar? Lo kan bukan siapa-siapanya!" Kenzie menatap balik Dirga.

"Kata Sekar lo suka sama dia. Tapi bukannya lo suka sama adik gue, Ayyara? Kenapa lo mudah pindah hati. Atau jangan-jangan lo cuma mau manfaatin Sekar aja?" Dirga tersenyum miring.

"Iya! Kenapa? Kita itu saling memanfaatkan! Iyakan, Kenzie? Lagipula kenapa lo sewot banget! Jangan-jangan lo beneran suka sama gue lagi! Tadi gue cuma bercanda, masa beneran? Hahaha... Dirga suka Sekar! Dirga suka Sekar!" Ejek Sekar.

Dirga bangkit dan mengambil tasnya kesal. Sekar tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya aneh melihat sikap Dirga. Apa itu sungguhan? Bahwa Dirga menyukainya?

"PMS kali! Tapi kayaknya beneran deh! Gue baru sadar kalau Dirga ngotot kesini! Apalagi tadi dia marah-marah pas lo nyanyi apa tadi sambil pegangan tangan? Pasti nih! Dirga suka sama Sekar! Hahaha..." Gala tertawa terbahak-bahak.

"Emang kenapa sih kalau suka sama Sekar. Sepupu gue nggak kalah cantik dari anak-anak SHS!" Puji Adam.

"Makasih lho, Dam! Lo cuma yang tahu kalau gue cantik! Gue cantik nggak?" Tanya Sekar pada Ettan disampingnya.

Ettan memandangi wajah Sekar, kulit eksotis bukan gelap, alis rapi, bulu mata panjang dengan mata bersinar, hidung tidak besar tidak kecil, juga bibir tipis. Ettan meneguk ludahnya sendiri dan mengangguk singkat.

"Nah Kak Ettan yang bilang gue percaya. Tinggal pakai skincare terus make up. Dijamin gue pasti kaya artis papan atas. Hahaha... Tapi masih cantikkan Ayyara sih!" Sekar tersenyum tipis dan mengambil minumannya.

Ayyara memiliki wajah yang sangat cantik. Mirip dengan bidadari jatuh dari kayangan. Dia tidak ada apa-apanya dengan wajah milik Ayyara.

"Lo lebih cantik!" Bisik Kenzie.

"Modus!" Cibir Sekar.

"Nggak kok! Gue suka lo yang ini!"

Sekar melihat Kenzie yang sedang tersenyum. Perlahan bibir Sekar tertarik ke atas.

Dia salting!

💝💝💝

"Makasih sepupuku yang alim! Gue udah pulang dengan selamat nih!" Sekar turun dari motor Adam.

"Besok, gue jemput ya!"

"Nggak usah! Kejauhan! Nanti gue bisa naik angkot atau bis! Rumah lo lebih deket sama sekolah. Sampai jumpa besok pagi! Makasih udah anter gue, gue nggak bisa minta kalian ke rumah. Rumah gue kecil. Hehehe..." Sekar menggaruk-garuk kepalanya melihat empat yang mengantarkannya pulang.

Dirga telah pergi lebih dulu setelah di ejek menyukainya tadi. Sekar juga tidak mau tahu tentang Dirga akan marah atau tidak. Mereka tidak sedekat itu!

"Udah lama tinggal disini?" Tanya Gala yang sangat ingin tahu. Sejak dulu sangat penasaran dengan tempat tinggal milik Sekar.

Terlalu padat penduduk!

"Dari orok sih! Nggak tahu juga! Ayah gue dulu anggota TNI jadi ibu dulu punya rumah dinas tapi kita pindah kesini pas gue bayi. Yah... Tapi enak tahu! Kalau malam-malam bisa denger berita hot!" Sekar tersenyum penuh arti.

"Berita apa?" Tanya Gala.

"Orang lagi selingkuh, ketahuan punya istri, dugem, dangdutan, bayi nangis, anak-anak lagi main petak umpet, banyak deh! Seru pokoknya!"

"Astagfirullah! Ayo sebut, nak!" Pinta Adam agar Sekar lebih baik dalam menguping rumah orang lain.

"Nggak bisa deh! Telinga gue udah refleks dengerinnya. Gue masuk, kalian juga pulang sana! Nanti dicariin orang rumah. Jangan keluyuran nggak baik! Nggak usah balapan atau tawuran nggak jelas. Jaga nama baik keluarga! Okey! Dahh..." Sekar melambaikan tangannya dan pergi menuju rumahnya.

Dia sangat senang hari ini, sudah punya banyak uang plus kenyang. Lain kali Sekar harus membegal mereka semua untuk diambil uangnya. Tambah-tambah biaya makan!

Zidan membuka helmnya dan melihat jelas kepergian Sekar.

"Kalian sadar nggak kalau Sekar itu mirip sama Ayyara yang tiba-tiba aja berubah! Mirip banget!" Zidan mengingat betul bagaimana Ayyara dulu saat tidak lagi mengejarnya.

Terutama sikap dingin Ayyara dulu yang menjadi lebih ramah dan bertingkah random. Sangat mirip dengan Sekar. Zidan melihat ketiga temannya butuh jawaban pasti.

"Mungkin Ayyara niru Sekar!" Jawab Gala.

"Dia pasti ngasih Ayyara saran supaya nggak kejar-kejar lo lagi! Itu kan yang lo mau tahu? Jangan salahin Sekar, ini salah lo sendiri milih Jihan bukan orang yang lo suka. Sekar cuma teman yang mau hidup baik temannya aja. Setelah dia nggak kejar-kejar lo, Ayyara lebih hidup!" Ettan menatap Sekar yang berjalan menuju ke atas.

"Iya tuh! Sepupu gue nggak ada niatan buruk sama Ayyara. Kalau lo macam-macam sama dia! Lo urusan sama gue!" Ancam Adam pada Zidan.

Zidan menyibak rambutnya, dia masih tidak terima Ayyara telah pergi meninggalkannya. Jika saja dia tahu keadaan Ayyara sebenarnya dan Ayyara masih mencintainya. Mungkin dia bisa menjadi seseorang yang ada untuk Ayyara. Tapi semuanya telah terjadi. Dia kehilangan semuanya!

💝💝💝

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang