7. Belajar Bersama

12.7K 851 3
                                    

"Kayaknya kakak gue bawa teman-temannya lagi!" Ayyara melihat kumpulan motor berada di depan rumahnya.

"Terus? Ayo!" Rangga melepaskan helmnya dan menarik tangan Ayyara untuk masuk ke dalam.

Lalu kenapa jika ada mereka disini? Rangga juga tidak mengenal dekat mereka selain mereka adalah kakak kelasnya! Itu saja! Rangga berjalan melewati kumpulan laki-laki dengan masih memegangi tangan Ayyara.

"Kita di kamar gue aja ya! Disini banyak orang!" Bisik Ayyara.

"Boleh?" Tanya Rangga berhenti melihat Ayyara.

"Ya boleh. Daripada disini! Gue nggak mau lihat mereka!" Ayyara melirik Dirga dan teman-temannya.

Dia tidak akan lagi menganggap mereka ada! Mereka hanyalah kumpulan kecoak hidup! Ayyara menggelengkan kepalanya dan mendorong tubuh Rangga pergi.

"Lo duluan aja! Kamar gue pintunya warna putih. Gue ambil minum dulu, anggap aja rumah sendiri!"

"Okey!" Rangga tersenyum kecil dan berjalan baik ke atas tanpa memperdulikan tatapan orang-orang yang seperti tidak suka padanya.

"Bibi Lisa Blackcard! Tolong buatin minuman sama makanan ke atas! Aku bawa temen buat belajar kelompok!" Pinta Ayyara berlari ke dapur.

"Apa? Teman? Temannya Non Ayyara?"

"Iya! Tolong yang banyak! Soalnya dia mau bantuin aku! Aku tunggu!" Ayyara tersenyum dan berlari naik menyusul Rangga.

Dirga mengepalkan tangannya kuat-kuat melihat Ayyara pergi. Terutama bersama seorang laki-laki! Laki-laki dan itu masuk ke dalam kamarnya? Mungkin karena jatuh dari tangga membuat sopan santunnya menghilang entah kemana.

"Sejak kapan mereka deket?" Tanya laki-laki berhoodie.

"Kita panggil Pak Ustadz! Ayyara kesurupan makhluk halus, dia kan musuhan sama tuh anak! Kenapa jadi kayak gini?" Tanya laki-laki lain.

"Gala, Adam, mending kalian diem! Gue mau fokus nge-game!" Ettan memainkan gamenya tanpa bisa fokus. Pertama karena dia juga tidak tahu kenapa Ayyara dekat dengan dengan Rangga. Kedua karena ini pertama kalinya Ayyara mengajak seseorang ke rumah. Terutama karena laki-laki!

Itu masalahnya!

Zidan masih tidak percaya akan hal ini. Jadi apakah itu benar jika Ayyara tidak menyukainya lagi? Atau apa yang dikatakan Ayyara itu benar jika dia menyukai orang lain dan itu Rangga?

Mereka semua menjadi memiliki banyak pemikiran tentang Ayyara. Kenapa gadis itu tiba-tiba berubah seperti ini? Apa yang membuatnya berubah?

💝💝💝

"Nggak bisa!" Teriak Ayyara kesulitan untuk mengikuti arahan dari Rangga.

"Bisa! Lo kan pintar! Jangan-jangan selama ini lo nyontek lagi!"

"Nggak! Gue itu baru jatuh dari tangga! Nih lihat!" Ayyara menyibakkan rambutnya dan memperlihatkan luka disana.

Dia harus mencari alasan masuk akal!

Walau sepertinya Rangga sulit untuk dibohongi. Dia harus mencari sekutu untuk memperkuat pendapatnya!

"Terus lo lupa ingatan? Nggak mungkin!" Rangga menggelengkan kepalanya.

Dia tidak percaya akan hal itu! Ayyara terlihat baik-baik saja walau otaknya memang bermasalah.

"Makan, minum dulu! Bibi siapin khusus buat kalian!" Bibi Lisa datang membawa pesanan Ayyara.

Makanan super banyak untuk mereka berdua.

"Makasih Lisa Blackcard! Bi, coba bilang sama Rangga kalau aku memang jatuh dari tangga!" Pinta Ayyara.

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang