56. Rumah Kenzie

5.6K 472 40
                                    

"Besok jangan lupa foto lagi! Gue besok bawa banyak!" Teriak Jihan di mobilnya.

"Oke! Bawain gue juga tas monyet sama tas pisang! Dahhh..." Sekar melambaikan tangannya dari mobil Kenzie.

Mereka saling lempar sapa dari mobil masing-masing sampai orang-orang merasa mereka orang kaya gabut. Kenzie menarik tubuh Sekar dari jendela luar.

"Sekar!"

"Sebentar! Gue lagi minta tas monyet!"

"Mau gue beliin boneka monyet?" Tawar Kenzie.

"Boneka? Gue nggak suka boneka!"

"Hmm... Kalau sandal monyet?"

"Mau!" Sekar mengangguk kepalanya.

"Okey! Tapi duduk! Lo bisa jatuh nanti!"

"Kenzie tahu nggak! Ini dia! Topi monyet! Jihan bisa buat tas sama topi rajutan! Lucu banget! Ada matanya lagi! Ini mata terus mulutnya! Hehehe... Bagus kan!" Sekar memakai topinya dan menunjukkan pada Kenzie.

Dia tersenyum cerah dan bergerak kesana-kemari memamerkan topi barunya. Kenzie menatap seksama bagaimana Sekar begitu bahagia dengan hanya topi monyetnya. Senyuman gadis itu dan wajah cerahnya. Kenzie kali ini bukan hanya jatuh cinta pada jiwa Sekar tapi wajah cantik Sekar yang membuat jantungnya berdebar-debar. Kenzie menatap ke depan dan segera bergerak maju.

Cupp...

Kenzie mencium pipi Sekar cepat dan menarik wajahnya sebelum seseorang mempergoki mereka. Sekar menyentuh pipinya dan melihat Kenzie yang sangat merah.

"Ken!"

"Sttt!" Kenzie meletakan jari telunjuknya di depan mulut.

"Lo!" Sekar menutup pipinya dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

Dia sangat malu!

Malu mengakui bahwa dirinya merasa sangat senang. Ini pertama kalinya seseorang menciumnya dan itu Kenzie. Sekar tidak keberatan sama sekali.

💝💝💝

"Hemm... Jangan bilang mama!" Bisik Kenzie tepat di depan telinga Sekar.

"Bukan muhrim!"

"Kelepasan soalnya lo gemesin!" Kenzie mencubit pipi Sekar.

Dia sangat menyukai pipi Sekar!

"Ohh... Gitu!" Sekar tersenyum.

"Agrhtt..." Kenzie berteriak memegangi bokongnya.

Sekar berjalan lebih dulu memasuki rumah Kenzie tanpa mau tahu apakah Kenzie kesakitan atau tidak. Sekar sudah sangat lelah meladeni sikap Kenzie yang selalu membuatnya berdebar-debar. Jika ingin menciumnya setidaknya meminta izin lebih dulu atau memberitahunya untuk bersiap-siap. Sekar juga butuh menyiapkan hatinya. Juga bagaimana jika sopir Kenzie melihatnya? Mau ditaruh mana wajahnya?

"Permisi! Assalamualaikum!" Teriak Sekar.

"Wallaikumsalam! Eh, temannya Kenzie ya?" Seorang wanita cantik turun dari tangga dengan begitu anggun.

Sekar terkagum-kagum dengan wajah seseorang yang berjalan ke arahnya. Sangat cantik! Lebih cantik dari dia lihat melalui TV.

"Ternyata kamu lebih tinggi dari di foto. Kamu juga cantik! Kenzie pinter ya kalau milih pacar!" Puji Mama Kenzie.

"Tante cantik banget!! Wahhh... Arghttt... Gue ketemu artis! Tante, saya minta foto boleh? Ibu saya fans Tante! Oh ini! Ini dari ibu saya!" Sekar memberikan makanan pada Mama Kenzie.

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang