36. Kejutan

7.9K 587 13
                                    

"Ibu! Besok udah masuk sekolah nih! Tapi sepatu aku rusak! Gimana nih?" Tanya Sekar menunjukkan sepatu yang telah menjadi buaya.

"Kenapa nggak bilang dari awal?"

"Lupa! Hehehe..." Sekar menggaruk-garuk kepalanya.

Dia lupa untuk memberitahu ibunya soal sepatunya sendiri. Dia terlalu fokus pada mencari uang sampai kolong meja tanpa tahu jika sepatunya telah berubah menjadi buaya darat. Ibu Sekar tersenyum dan menarik sepatu anaknya.

"Masih bagus ini! Ibu lem aja!"

"Oke!"

"Nggak mau beli baru? Biasanya nangis terus marah-marah!"

"Nggak! Sekar sudah besar! Cari uang juga susah. Besok kalau uang tabungan aku udah banyak baru beli sepatu lagi. Ibu tenang aja! Woless..." Sekar mengambil keripik dan memakannya.

Dia tidak masalah jika harus memakai sepatu yang di lem. Dia sudah pernah merasakan memakai sepatu mahal, tas mahal, semuanya mahal-mahal dia pernah coba. Lalu rasanya? Biasa saja. Sekar melihat TV dan memakan keripiknya penuh ambisi. Dia harus menjadi pintar dan masuk ke universitas jalur beasiswa. Baru dia akan bekerja untuk hidup dirinya dan ibunya. Membangun rumah lebih layak dan hidup baik!

Semangat!

Tokkk... Tokkk...

"Buka pintunya! Ibu lagi lem sepatu kamu!"

"Hah... Siapa sih yang malam-malam datang? Ganggu aja!" Sekar berjalan menuju pintu dan membukanya.

Brukkk...

Sekar menutup kembali pintunya setelah tahu siapa yang datang. Kenzie! Kenzie datang di depan rumahnya!

"Kenapa malah ditutup?"

"Orang gila Bu!"

"Buka! Buka pintunya! Kalau nggak gue bakal dobrak!" Teriak Kenzie dari luar.

Sekar menutup matanya dan keluar dengan menutup pintunya lagi. Ibunya tidak boleh tahu tentang Kenzie. Kenapa lagi dengan Kenzie datang ke rumah semalam ini? Apakah satpam tidak menghentikannya masuk? Kenzie tersenyum dan langsung memeluk Sekar begitu saja.

"Gue ketemu lo lagi kan, Ay!"

Ay? Ayyara? Tubuh Sekar membeku sesaat. Bagaimana bisa Kenzie memanggilnya seperti itu? Apakah Kenzie sedang mabuk?

"Lo? Siapa lo? Kalau lo nggak lepas gue bakalan teriak! Satu... Dua..."

"Gue tahu lo Ayyara! Lo yang nempatin tubuh Ayyara kan? Nama lo Sekar Kusuma Dewi. Lo kelas 11 IPS 2 di SMA Candrawati. Iyakan?"

Bagaimana bisa Kenzie tahu? Darimana?

"Nggak usah bohong, Ay! Gue tahu! Setelah lo tiba-tiba datang ke rumah sakit waktu itu, gue cari tahu tentang lo. Latar belakang lo. Kesukaan lo. Semuanya. Gue pantau lo selama satu bulan ini. Yang gue dapatin. Lo mirip dengan Ayyara beberapa waktu yang lalu. Gerak-gerik lo, kebiasaan lo, gue sadar saat lo itu orang itu. Gue udah bilang kan, Ay! Atau bisa gue panggil Sekar. Kalau gue jatuh cinta sama jiwa lo bukan tubuh lo. Gue hampir gila waktu lo pergi, gue hampir aja nyusul lo jika saat itu lo nggak datang ke rumah sakit. Saat lo muncul, gue tahu ada sesuatu yang terjadi sama kalian. Awalnya gue nggak percaya, tapi lo pernah bilang kan bahwa lo bukan Ayyara? Gue jadi percaya!" Bisik Kenzie.

"Lo gila ya?"

Jadi selama ini Kenzie mata-matainya? Itu lebih menakutkan dari apapun. Tapi bagaimana Kenzie yakin bahwa dia adalah orang yang menempati tubuh Ayyara? Dari mana asal kepercayaan itu? Sekar memeluk erat Kenzie. Kenzie memang sudah gila!

"Hiskkk... Lo gimana bisa percaya sih? Hah? Otak lo dimana?" Tanya Sekar.

"Gue nggak punya otak lagi, Kar! Asalkan gue bisa ketemu lo lagi, gue bakal lakuin banyak cara! Gue udah setengah jalan buat lo jatuh cinta. Gue nggak akan nyerah."

"Gitu doang lo percaya? Lo udah nggak waras!"

"Lo tahu? Gue mudah kenalin bau seseorang. Setiap manusia punya bau khas mereka sendiri. Gue jadi tahu juga karena itu!"

Sekar mengendus bau tubuhnya sendiri. Bukankah dia lebih mendekati bau ikan?

"Masa? Bohong!"

"Soalnya lo belum percaya sama gue. Dengar, gue bakal lakuin banyak hal. Jadi jangan takut sama gue!" Kenzie memegangi wajah Sekar.

"Lo kayak stalker tahu nggak! Bukan deng, tapi kayak psikopat! Kurang-kurangin nonton film! Lo nakutin gue! Apa tadi? Pantau gue? Ihhh... Serem!" Sekar bergidik ngeri.

"Gue terpaksa! Soalnya gue penasaran!"

"Ini beneran lo percaya sama gue?" Tanya Sekar masih tidak yakin.

Semudah itu?

"Iya!"

"Ken! Lo cowok paling nggak masuk akal di otak gue! Harusnya lo takut atau apalah. Ini lo malah percaya?"

"Yahh... Mau gimana lagi? Gue masih mau sama lo. Gue juga belum nonton konser sama lo, makan, nonton, pergi ke Korea, apalagi? Hmm... Nikah! Arghttt..."

Kenzie mengusap bokongnya yang mendapatkan tendangan dari Sekar. Ini juga yang membuat Kenzie yakin bahwa didepannya adalah seseorang yang membuatnya merasakan jatuh cinta lagi.

"Ya udah! Sana pulang! Ngapain malam-malam datang ke rumah?" Tanya Sekar ingin tahu.

"Soalnya gue nggak ada waktu! Gue juga diawasi sama orang lain! Baru ini gue bisa temuin lo!"

"Dipantau? Sama siapa? Wartawan? Oh iya, ngapain lo ke klub malam? Mau kayak dulu lagi?" Tanya Sekar marah.

"Orang yang sama yang sebarin video gue! Gue punya alasan buat pergi kesana. Gue ketemu sama orang yang bantu gue awasin lo!"

"Hah..."

Sekar sudah kehilangan pikirannya, kenapa dia harus terseret dalam kasus orang kaya? Ini pasti soal harta, takhta, dan wanita.

"Siapa pelakunya?"

"Nanti gue beritahu! Sekarang mana handphone lo?" Pinta Kenzie.

"Buat?"

"Simpen nomer gue!"

"Ini!" Sekar merogoh celananya dan mengambil handphonenya.

"Banyak orang yang datang baru-baru ini! Mereka tahu gue lagi pantau seseorang. Tapi tenang aja! Gue bakalan urus mereka! Kalau ada apa-apa telepon gue!" Kenzie memberikan lagi handphone Sekar.

Jadi apakah mereka akan kembali seperti dulu lagi? Sekar melihat Kenzie dan nomer di handphonenya bergantian. Dia bisa berteman dengan menjadi Sekar bukan Ayyara? Sekar tersenyum dan menahan untuk tidak melompat.

Itu artinya dia bisa karaokean di rumah Kenzie!

"Gue pulang dulu!"

"Ya udah! Sana!"

"Nggak ada salam?" Kenzie merentangkan kedua tangannya.

"Hati-hati di jalan!" Sekar memeluk Kenzie.

"Hmm! Selamat malam, kesayangannya Kenzie!" Kenzie tersenyum dan mengusap kepala Sekar.

"Udah! Nggak usah banyak modus! Sana!" Usir Sekar.

"Gue hubungin lo nanti!" Kenzie melambaikan tangannya dan memakai topi hitamnya lagi.

Sekar melihat kepergian Kenzie dan tersenyum.

"Ini beneran kan ya?"

💝💝💝

Salam ThunderCalp!🤗

Cuma Kenzie yang nggak ada takut-takutnya!

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang