"Oke!"
Sekar menghembuskan napasnya dan keluar dari dalam mobil bersama Kenzie. Mereka harus cepat masuk dan mengambil dokumen Ayyara di kamar Cakra. Jika tempat itu tidak ada, mereka akan pergi ke apartemen dan kantor Cakra. Apapun akan Sekar lakukan untuk mendapatkannya! Dia harus menemukan keluarga kandung dari Ayyara.
"Permisi pak! Saya mau bertemu dengan Kak Cakra! Kak Cakranya ada?" Tanya Sekar.
"Atas nama siapa?"
"Sekar Kusuma Dewi!"
"Sebentar!" Penjaga gerbang pergi ke dalam.
Buru-buru Sekar memanjat pagar seperti monyet. Dia melompat turun dan membuka gerbang untuk Jihan dan Rangga masuk diam-diam.
"Lo kayak monyet!" Sindir Jihan.
"Makasih! Kalian lewat jalan belakang! Disana ada kamar Bibi Lisa Blackcard! Cari tahu keadaannya, terus juga bilang kalau kalian teman Ayyara. Kasih tahu gue sesuatu terus bantu Bibi Lisa Blackcard kalau dia kenapa-kenapa!" Pinta Sekar!
"Oke!" Rangga mengangguk dan menutup pagar lagi agar mereka tidak ketahuan.
Sekar melihat pojok tempat dan bernapas lega. Biasanya mereka akan mematikan CCTV dari jam 7 sampai jam 7.30. Itu yang Sekar tahu dari Bibi Lisa Blackcard dulu. Entah apa alasannya tapi itu mempermudahkan Sekar sekarang. Waktu mereka hanya 30 menit!
"Silahkan masuk!" Penjaga gerbang membuka gerbang untuk mereka.
"Makasih pak!" Sekar tersenyum.
Waktunya dia mengulur banyak waktu!
"Permisi! Kak Cakra!" Sapa Sekar melihat Cakra yang duduk di ruang tamu menunggunya.
"Sekar?" Cakra merentangkan kedua tangannya.
Tapi untuk apa? Apa maksudnya Sekar harus memeluk Cakra? Sekar melirik Kenzie sebentar. Kenzie mengangguk singkat membuat Sekar berjalan pelan menuju Cakra.
"Tumben kamu datang!" Cakra memeluk Sekar erat.
"Soalnya ada yang mau saya omongin sama kakak!" Sekar melihat ke belakang dan menemukan Jihan serta Rangga yang mengendap-endap ke atas.
"Apa?" Cakra melepaskan pelukannya tapi Sekar menahannya agar tidak lepas.
Belum saatnya!
"Ini masalah besar kak!" Sekar mendongak melihat Cakra yang sangat tinggi.
"Masalah?"
"Iya! Ini ada sangkut pautnya sama Dirga! Kakak tahu nggak apa yang dia lakuin? Dia buat Kenzie luka-luka!" Sekar melepaskan Cakra dan menunjuk Kenzie yang penuh luka diwajahnya.
"Dirga? Bagaimana bisa?" Tanya Cakra menyilangkan kedua kakinya.
"Nggak tahu! Tiba-tiba aja mereka berantem terus jadi seperti ini! Lihat mukanya Kenzie! Ini lebih mirip topeng monyet jalanan! Kakak harus ganti rugi. Saya nggak mau tahu!" Sekar menyilangkan tangannya di depan dada.
"Ceritakan dari awal, saya ingin tahu!"
"Jadi gini!"
💝💝💝
"Kita harus beritahu Sekar kalau Bibi Lisa keadaannya parah banget! Kasian gue lihatnya!" Jihan menatap sedih jalanan di depannya.
"Kita nggak tolong dia sekarang! Kita harus cari informasi tentang Ayyara dulu kalau sudah kita bisa tolong Bibi Lisa. Gue juga nggak bisa tinggal diam!" Rangga mengepalkan tangannya dan membuka pintu yang Bibi Lisa katakan ini kamar Cakra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Dalam Novel ( END )
Novela JuvenilBagaimana jika harapanmu menjadi kenyataan? Itulah yang dirasakan Sekar, dia harus menelan pil pahit saat terbangun dari tidurnya. Bukan lagi kamar sempitnya tapi sebuah tempat yang begitu luas serta orang-orang asing baginya. Tapi dimana dia sekara...