64. Keluarga Ayyara 3

5.3K 409 10
                                    

"Ken!" Sekar hanya bisa melihat Kenzie dari balik kaca.

Apakah ini salahnya yang dekat dengan Kenzie? Tapi apa salahnya? Sekar menahan tangis lagi, dia hanya menyukai Kenzie tapi kenapa Kenzie jadi seperti ini? Kenapa?

"Sekar!"

"Hah... Gimana?"

"Dirga ditahan! Tante Chelsea lagi urus semuanya. Dia minta lo buat nggak salahin diri lo sendiri." Rangga melihat Sekar yang begitu rapuh.

"Tapi ini salah gue!"

"Nggak ada yang perlu disalahin! Lo juga nggak bisa buat mereka paham apa yang mereka lakukan itu salah. Ini bukan salah lo!"

"Hiskkk... Kenzie menderita banget ya sama gue? Dulu aja dia luka-luka terus sekarang malah kayak gini! Hiskkkk... Gue takut! Gue nggak mau Kenzie kenapa-kenapa! Hiskkk... Ini kan bukan cerita novel! Hiskkk..."

"Ini memang bukan cerita novel! Awalanya gue juga nggak percaya kalau lo bisa masuk ke dalam tubuhnya Ayyara. Beberapa waktu saat lo jadi Ayyara, gue kira Ayyara udah mau temenan sama gue. Tapi ternyata itu lo! Lo mau rahasia gue apa?" Tanya Rangga melihat Kenzie.

Dia jadi ingin mengungkapkan rahasianya sebelum dia terlambat untuk mengatakannya. Rangga melirik Sekar yang masih menangis melihat Kenzie yang tertidur disana.

"Gue suka sama Ayyara!"

"Hah?"

"Gue suka dari sejak kita jadi anak baru! Dia orangnya pendiam, kaku, sulit diajak omong, juga dia nggak suka berbaur. Dia itu juga penyendiri. Akan aneh kalau dia tiba-tiba berubah jadi kayak lo ini! Gue kira itu karena penyakitnya tapi ternyata karena lo. Saat dia mau jadi teman gue, gue berharap lebih sama dia. Gue sejak dulu gue kagum sama dia! Dia pintar, cantik, pekerja keras, dan suka menolong tanpa orang itu tahu! Pas gue butuh sesuatu, dia bantu gue tanpa gue tahu saat itu."

Rangga mengingat betul saat dia kelas satu dan dia juga sebangku dengan Ayyara. Dia sempat lupa untuk membawa buku di pelajaran Pak Kumis. Dengan ajaibnya buku itu tiba-tiba ada di lacinya. Ayyara yang dia kenal tidak pernah melupakan apapun dalam hidupnya tiba-tiba tidak membawa buku itu. Buku yang sangat penting itu. Rangga kira itu karena Ayyara lupa saja. Tapi ternyata tidak begitu!

Ayyara memberikan bukunya di lagi Rangga. Membuat Ayyara di hukum dan keluar dari kelas. Rangga baru sadar saat ada catatan kecil milik Ayyara yang tertinggal di dalam. Saat itulah Rangga tahu, Ayyara diam-diam suka menolong orang lain. Hanya Rangga yang tahu semua itu. Bukan hanya dirinya saja yang dibantu. Tapi banyak orang lainnya!

"Gue yakin Kenzie akan baik-baik saja! Dia nggak akan ninggalin lo, Kar! Percaya sama gue! Dia masih harus lakuin hal yang harus dia lakuin!"

"Hiskkkk..."

"Gue mau beritahu keluarga asli Ayyara! Biar gue aja yang pergi! Lo tetap disini aja jagain Kenzie!"

"Nggak! Gue harus pergi juga! Kenzie nggak akan ninggalin gue! Dia masih banyak hutang sama gue! Gue mau selesain masalah Ayyara dulu! Hah... Kita pergi sekarang! Ayo!"

💝💝💝

"Permisi! Ini benar rumahnya Ibu Linda?" Tanya Sekar pada pembantu yang keluar dari rumah besar.

"Linda? Ohh... Iya! Tapi udah nggak disini lagi neng! Nyonya Linda udah tinggal di tempat lain! Ada apa ya?"

"Saya mau kasih undangan! Saya mau nikah sama pacar saya! Ibu tahu alamat rumahnya sekarang dimana? Soalnya di data masih alamat sini!" Sekar menarik tubuh Rangga.

Dia berbohong demi alamat rumah! Pembantu itu masuk ke dalam rumah cepat. Dia bergegas keluar dengan seorang laki-laki tua. Sekar meneguk ludahnya, laki-laki itu terlihat menyeramkan! Siapa dia?

"Kamu anak siapa? Kenapa cari rumah anak saya?" Tanya laki-laki itu menatap Sekar dan Rangga.

"Hallo! Saya Rangga, saya putra dari Dokter Monika!"

"Ohhh... Kamu! Tapi bukannya anaknya itu masih..."

"Saya hamil!" Sekar tersenyum dan menunjukkan giginya.

Rangga menatap Sekar tidak percaya, kebohongan macam apa lagi itu? Bisa-bisanya nama ibunya akan hancur lebur! Sekar mengerjapkan matanya dan mengusap perutnya pelan. Demi alamat rumah!

"Oh! Begitu! Anak saya udah nikah. Dimana undangannya biar saya kasih! Undangan saya juga mana?"

"Kami lagi survey pak! Di data kadang salah dan benar! Jadi kami datang buat pastiin kebenarannya!" Jawab Rangga.

"Oh... Kenapa nggak minta orang lain aja?"

"Hiskkk... Soalnya saya malu pak! Saya baru hamil! Apalagi saya masih SMA! Hiskkk... Ini salah saya juga kasih kesempatan laki-laki ini! Malah jadinya kayak gini! Saya nggak mau repotin orang lain! Udah cukup saya buat malu nama keluarga! Biar kami urus sendiri aja! Saya juga bukan keluarga berada! Jadi buat nikahnya susah! Untung mau tanggung jawab! Hiskkk..."

"Kasian! Kami urus yang bener! Kamu jadi laki-laki harus bertanggung jawab dari awal sampai akhir! Saya kasih alamat anak saya!"

Sekar bersorak dalam hati!

"Tapi hamil berapa bulan?"

"1 bulan!"

💝💝💝

"Mana ada hamil ketahuan satu bulan?" Tanya Rangga kesal.

"Mana gue tahu! Gue belum pernah hamil! Gue juga bukan anak IPA!" Sekar masuk ke dalam mobil.

"Nilai IPA SMP lo pasti cuma 7!"

"Kok lo tahu?"

Rangga mengusap dadanya penuh kesabaran. Sabar menghadapi ujian dan tantangan hidup menghadapi Sekar. Emang bego dan polos itu beda tipis. Yang penting mereka sudah mendapatkan petunjuk baru. Alamat rumah ibu tiri dan kakak tiri Ayyara.

"Ke alamat ini pak!" Pinta Sekar pada Sopir Kenzie.

"Kemana lagi nih?" Tanya Sopir Kenzie.

"Ke rumahnya ibu tirinya Ayyara!" Jawab Rangga.

"Siap!" Sopir Kenzie mengangguk paham.

Dia harus cepat mengantarkan mereka pergi ke alamat tujuan. Setelah itu pasti semua kesialan di majikannya akan hilang seketika. Dia juga tidak menyangka jika Kenzie akan berakhir di tusuk oleh Dirga. Nyatanya saat kembali, Kenzie hanya ingin membeli sesuatu di minimarket. Tiba-tiba saja dia mendapatkan kabar mengejutkan seperti itu. Tahu begitu dia yang mengantarkannya pergi dan tidak membiarkan Kenzie sendirian di jalan.

"Tapi non saya masih aneh! Kenapa Den Dirga malah ke rumah Non Sekar? Bukannya lari atau sembunyi! Itu kayak nyerahin diri sendiri!"

"Oh... Iya juga! Ngapain Dirga ke rumah gue! Minta tolong lagi! Minta tolong dari apa coba? Dari polisi?" Sekar memikirkannya.

"Nggak! Waktu ditangkap dia nggak takut! Malah dia kayak seneng! Gue rasa, bukan Dirga yang lukain Kenzie!" Rangga menatap langit yang berubah menjadi mendung.

"Kalau bukan Dirga siapa? Dirga udah punya bukti! Tubuhnya penuh darahnya Kenzie!"

Jika bukan Dirga lalu siapa?

"Tapi kenapa dia nggak sembunyi di rumah dia aja? Ada Kak Cakra yang mau nolong dia! Buat apa dia ke rumah lo! Juga nggak ada benda yang temuin buat tusuk Kenzie. Nggak ada!"

💝💝💝

Brukkk...

"Singkirkan benda itu!" Cakra melemparkan pisau dari tangannya.

"Ba-ik, den!" Bibi Lisa mengambil pisau penuh darah dengan hati-hati.

Cakra tersenyum dan mengamati wajah besar milik Sekar yang dia pajang di ruangannya. Sangat-sangat cantik!

"Lo sekarang milik gue! Gue yang bakal jadi suami lo! Mau nggak mau Sekar! Lo udah jadi milik gue! Hahahaha..."

💝💝💝

Salam ThunderCalp!🤗

Emang si Cakra!!!

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang