"Gue nggak percaya! Tapi kok ya saling ada benang merah!" Gala memijat kepalanya. Ini seperti kisah misteri misterius yang pernah dia baca.
"Habis ini lo di rukiyah sama Abi! Ini biar roh atau setannya ilang!" Adam menyentuh kepala Sekar dan mengucapkan banyak doa-doa yang dia tahu.
"Pantas aja tiba-tiba Ayyara jadi cewek aneh! Ternyata lo! Tapi nggak apa-apa, yang penting lo temen gue sekarang!" Jihan tersenyum senang dan memeluk lengan Sekar.
"Terus apa ini ada hubungannya sama papa dan mamanya yang cari orang pinter? Bukannya masukin jiwa Ayyara malah jiwanya Sekar! Masuk akal sih! Tiba-tiba gue jadi merinding sendiri!" Gala melihat ke dalam mobil dan meringkuk.
Dia jadi takut sendiri!
Rangga hanya bisa diam di depan. Jadi orang itu adalah Sekar? Yang mengajaknya berteman dan bermain basket? Dulu dia terlalu berharap bahwa Ayyara aslilah yang melakukannya ternyata bukan. Rangga hanya berharap bahwa Ayyara bisa tenang setelah semuanya selesai. Dia tidak ingin lagi Ayyara hidup sulit meski sudah meninggal dunia. Dia ingin gadis itu mendapatkan ketenangan hidupnya lagi. Dia hanya ingin itu!
"Kak Ettan seriusan mau ikut? Tapi kakak harus diam-diam! Ini masalahnya nggak boleh ada yang tahu! Kita pergi juga diizinin mamanya Gala untuk sesi foto di Bandung. " Sekar berbalik dan melihat Ettan di kursi belakang.
"Gue ikut! Sebenarnya, gue sepupu Dirga!"
"Sejak kapan? Kok lo nggak bilang?" Tanya Gala.
"Iya! Lo sepupuan sama Dirga?"
"Sepupu juah!" Jawab Ettan melihat ke jendela luar.
Dia masih memikirkan tentang semua kenyataan pahit ini.
"Gila! Apalagi nih fakta yang belum terungkap! Sekalian aja kita buka-bukaan disini!" Gala ingin tahu semuanya!
"Gue suka Sekar!" Kenzie memeluk satu lengan Sekar.
"Gue juga suka Sekar!" Jihan memeluk lengan Sekar satunya.
Sekar hanya bisa pasrah saat kedua tangannya menjadi tumpuan dua orang sekaligus. Dia sudah tidak memiliki rahasia lagi. Apalagi yang dia simpan? Tidak ada.
💝💝💝
"Ini benar-benar tempatnya?" Tanya Gala.
"Benar! Tapi kok sepi gini ya?" Sekar melihat bangunan yang begitu sepi.
Tidak ada suara anak-anak atau orang disana. Benar-benar seperti sudah ditinggalkan selama bertahun-tahun yang lalu. Rangga melihat kesana-kemari dan berlari menuju satu rumah paling dekat dengan panti asuhan itu.
"Permisi!"
Tokkkk... Tokkkk...
"Iya! Iya ada apa ya a'?" Tanya seorang ibu-ibu yang membuka pintu.
"Saya mau tanya, di sebelah itu benar panti asuhan media cinta?" Tanya Rangga.
"Benar! Tapi udah lama tutupnya!"
"Tutup? Kalau pemiliknya atau pengurusnya ibu tahu?" Tanya Rangga lagi.
"Nggak tahu a' itu udah lama kosong! 10 tahun yang lalu! Ibu juga nggak tahu dimana pemiliknya sekarang. Ada apa ya a'?"
"Saya cari informasi data keluarga saya yang diadopsi dari tempat ini! Kalau saya masuk boleh nggak Bu? Ibu bisa temanin saya sama teman-teman saya. Kami nggak buat aneh-aneh cuma mau tahu aja dokumen saudara saya. Soalnya dia mau nikah tapi nggak tahu ayah kandungnya dimana. Jadi kami kemari buat cari tahu tapi malah tutup! Ibu nggak keberatan?" Pinta Rangga.
"Ibu bilang ke Pak RT dulu! Tunggu sebentar!"
Rangga mengangguk dan menghampiri teman-temannya lagi. Setidaknya mereka bisa mendatangkan informasi di dalam sana. Semoga saja ada data milik Ayyara yang masih tersimpan. Rangga sangat ingin menemukan keluarga kandung Ayyara!
"Tungguin ya, Ay! Gue pasti temuin keluarga lo! Pasti!"
💝💝💝
"Udah lama dek! Jadi maaf kalau kotor. Jadi siapa yang mau nikah?" Tanya Pak RT menatap gerombolan anak-anak yang masuk ke dalam.
Mereka semua saling lirik dan menunjuk Sekar juga Kenzie. Sekar tersenyum polos dan mengandeng tangan Kenzie secepat mungkin. Mereka harus terlihat seperti pasangan yang ingin menikah!
"Saya pak! Saya mau nikah sama pacar saya! Tapi saya nggak tahu ayah kandung saya dimana. Kan harus ada ayah kandung saya dulu!"
Ettan melirik Sekar dan memilih membuka pintu ke suatu ruangan yang gelap.
"Iya juga! Semoga ketemu! Dulu ini panti asuhan buat anak-anak kurang mampu sama ditinggalkan orangtua mereka. Tapi 10 tahun lalu tutup soalnya udah nggak ada lagi yang bisa jadi pengurus." Pak RT melihat rumah bekas panti asuhan yang begitu kotor dan berdebu.
Semua orang mencari ke tiap sudut tempat. Laci, lemari, dan apapun itu! Gala memegangi pundak Adam dari belakang. Kalau ada apa-apa Adam lah yang paling pintar untuk membaca doa pengusir setan. Gala tidak menyukai tempat seperti ini yang sangat suram dan menakutkan.
"Ini serem banget! Gue takut!" Jihan berada di samping Rangga dan mencengkram kuat tangannya.
"Banyak orang! Ini juga masih sore! Kenapa harus takut?" Tanya Rangga kian masuk ke dalam ruangan lain.
"Kalau tempat udah lama kosong biasanya banyak penunggunya. Emang lo nggak takut?" Tanya Jihan.
"Takut sama yang di atas! Ayo!" Rangga menarik tangan Jihan menuju satu lemari kayu yang tertutup rapat.
Kenzie menatap seluruh tempat dan menarik tangan Sekar yang jauh darinya. Dia tersenyum melihat Sekar yang juga seperti ketakutan di tempat ini.
"Ada aku!"
"Aku tahu!"
"Tapi kamu takut! Nggak apa-apa, kita pasti temuin keluarga Ayyara dan selesain semuanya! Biar Ayyara tenang juga biar kamu bisa hidup tanpa gangguan Ayyara lagi." Kenzie menautkan jari-jarinya pada tangan Sekar.
"Ayyara minta tolong sama aku!"
"Kadang nggak semua hal yang bisa kita bantu! Justru saat kita bantu, ada hal yang lebih besar terjadi! Sekar! Kita bantu sebisanya! Okey! Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa! Juga ibu! Aku nggak mau kalian terlibat di keluarga Ruslam lagi. Kita putusin aja kontraknya! Biaya pinaltinya biar aku yang bayar!"
"Kok gitu?"
"Soalnya aku juga salah terima kontrak dari Overlay! Harusnya aku tahu lebih dulu! Aku cuma mau kamu nggak berurusan lagi sama mereka. Mereka terlalu berbahaya!" Kenzie tidak ingin hal-hal yang lebih berbahaya terjadi pada Sekar.
Dia tidak mau!
"Ketemu! Gue udah nemuin!" Ettan muncul dan mengangkat tinggi sebuah map lusuh.
💝💝💝
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Dalam Novel ( END )
Teen FictionBagaimana jika harapanmu menjadi kenyataan? Itulah yang dirasakan Sekar, dia harus menelan pil pahit saat terbangun dari tidurnya. Bukan lagi kamar sempitnya tapi sebuah tempat yang begitu luas serta orang-orang asing baginya. Tapi dimana dia sekara...