"Ma! Aya, minta maaf! Ayyara nggak sengaja ma! Hiskk..."
"Dasar anak tidak tahu diri! Pergi! Pergi kamu! Kamu udah bunuh anak aku!!!! Pergi! Pergi!"
"Ma! Maaf! Ayyara nggak tahu kalau adik sakit! Maaf!"
"Pergi Ayyara!"
Ayyara bangun dengan keringat mengalir deras di pelipisnya. Apa yang dia mimpikan itu? Apakah itu ingatan Ayyara? Kenapa dia melihat mamanya yang marah besar padanya? Tapi siapa adik yang dimaksud? Ayyara memijat kepalanya yang berdenyut kencang.
Apa yang terjadi sebenarnya?
"Ayyara? Ada apa?" Cakra datang dan mengusap wajah Ayyara.
"Kak! Aku... Aku... Nggak! Tadi aku mimpi dikejar anjing!" Ayyara tersenyum kecil.
"Hah... Itu cuma mimpi! Kakak bakalan disini jagain kamu! Tidur lagi!" Cakra menarik selimut dan menyelimuti Ayyara.
"Bibi Lisa Blackcard mana?" Tanya Ayyara.
"Kakak minta bibi pulang! Dia juga harus urus urusan rumah! Besok dia kesini lagi! Malam ini kakak yang ada disini!"
"Ohhh... Kakak nggak istirahat? Besok kan kakak kerja!" Ayyara melihat Cakra yang masih setia menunggunya.
"Tidur Ayyara!"
Ayyara mengangguk dan menutup matanya kembali. Dia juga begitu mengantuk saat Cakra terus mengusap rambutnya. Cakra melihat wajah damai Ayyara dengan senyuman diwajahnya.
"Good night, Aya!"
💝💝💝
"Bisa jalan?" Tanya Dirga.
"Kak! Gue sakit alergi bukan patah tulang! Kakak juga kenapa kesini bukannya sekolah! Cepat berangkat! Aku nggak apa-apa!" Ayyara turun dari ranjang pasiennya sendiri.
Dia bukan pasien patah tulang yang harus menerima banyak perhatian dari Dirga. Bahkan dia bisa melompat kesana-kemari tanpa masalah. Dirga terlalu mengkhawatirkannya!
"Kak Cakra juga! Aduhhh... Ini udah jam kantor! Kakak berangkat aja ke kantor, Kak Dirga juga pergi sana! Aku bisa pulang sama Bi Lisa Blackcard!" Teriak Ayyara mulai frustasi dengan kedua orang ini.
"Kamu pulang sama kakak!" Cakra menarik tangan Ayyara.
"Gue bolos hari ini! Ayo pulang!"
Ayyara menahan kesal dan tersenyum pada mereka. Jika bukan kakaknya, dia sudah menendang bokong mereka.
"Nanti juga ketemu lagi di rumah! Bolos itu nggak baik, juga kalau kakak telat kerja juga nggak bagus buat reputasi Kak Cakra! Udah ya! Sekarang pergi aja, nanti sore kalian pulang terus bawain makanan buat adik tercinta kalian ini! Okey!" Ayyara tersenyum dan mendorong tubuh Cakra dan Dirga pergi.
"Kamu mau apa?" Tanya Cakra.
"Hmm... Pizza!"
"Nggak sehat! Martabak mau?" Tawar Dirga.
"Nggak! Gue bukan bapak-bapak yang lagi nunggu calon mantu! Pizza aja atau nggak sate! Sekarang pergi!" Ayyara mendorong mereka keras dan menutup pintu serapat mungkin.
Akhirnya dia bisa sendirian disini!
"Bi, barang aku udah masuk semua?" Tanya Ayyara.
"Udah non!"
"Ya udah! Mari pulang!" Ayyara tersenyum dan berjalan keluar kamar.
Ternyata dua orang itu telah pergi! Dia tersenyum dan melihat Bibi Lisa yang membawa banyak barang ditangannya. Dia mengangguk bersemangat, dia harus melancarkan aksinya hari ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Dalam Novel ( END )
Teen FictionBagaimana jika harapanmu menjadi kenyataan? Itulah yang dirasakan Sekar, dia harus menelan pil pahit saat terbangun dari tidurnya. Bukan lagi kamar sempitnya tapi sebuah tempat yang begitu luas serta orang-orang asing baginya. Tapi dimana dia sekara...