"Tahu nggak kak! Tadi Kak Gala rukiyah Kak Dirga sampai wajahnya Kak Dirga penuh air! Jadi basah deh! Terus katanya Kak Dirga, airnya bau jigong! Kakak harusnya tadi lihat! Kak Dirga terus marah sampai main kejar-kejaran sama Kak Gala. Seru pokoknya! Apalagi ada Pak Ustadz datang! Hahahaha... Jadi rumah ini yang di rukiyah! Sayang banget Kak Cakra datangnya malam!"
Ayyara sampai terguling-guling melihat keanehan mereka. Mungkin ini rasanya memiliki kakak laki-laki yang memiliki banyak teman. Dia jadi merasa ingin memiliki kakak sungguhan di tubuh aslinya. Pasti menyenangkan! Ayyara mengambil pizza dan memakannya senang. Besok-besok dia harus membelinya lagi untuk dimakan sendiri.
"Itu terakhir kalinya lo siram wajah gue! Kalau lo lakuin lagi, gue bakalan tutup mulut lo!" Ancam Dirga.
"Takut!" Gala bersembunyi di belakang tubuh Zidan.
"Kak Gala cemen! Huuuuuu..." Ayyara membalikan jempolnya.
"Anak kecil nggak usah ikut-ikutan!" Gala menatap Ayyara penuh permusuhan.
"Anak kecil apa? Gue udah punya KTP! Gue bukan anak kecil lagi!" Ayyara tersenyum bangga.
"Lo udah punya KTP?" Tanya Rangga.
"Udah!"
"Pfttt... Masa sih? Lo kan masih kecil!" Rangga menutup mulutnya yang ingin tertawa.
Ayyara mengambil ancang-ancang dan bersiap menyiapkan pukulan maut untuk Rangga. Tubuhnya memang kecil tapi dia sudah mendapatkan KTP!
KTP!
Itu artinya dia sudah bisa memilih presiden!
"Apa tadi lo bilang?" Tanya Ayyara bersiap memukul Rangga.
"Lo masih kecil! Arghttt..."
Ayyara mencubit keras perut Rangga. Tubuh Ayyara memang kecil dari anak lain. Di kelasnya saja dia paling kecil. Apa karena dia penyakitan jadi tubuhnya tidak berkembang? Ayyara memalingkankan wajahnya ke arah kakak pertamanya. Cuma Cakra yang baik!
"Kak! Aku kecil ya?" Tanya Ayyara.
"Hmm?" Cakra menelisik Ayyara dari atas ke bawah. Dia mengangguk dan menepuk kepala Ayyara.
"Kecil!"
"Ihhh... Kak, aku udah besar! Aku juga nggak tahu kenapa tubuh aku gini-gini aja. Atau kalian aja yang kayak raksasa! Aku mah manusia biasa! Ternyata Kak Cakra sama aja!" Ayyara bangkit dan duduk didekat Kenzie yang sibuk makan Pizza.
"Ayyara itu nggak kecil, tapi mungil! Gemesin!" Kenzie tersenyum dan menarik Ayyara mendekatinya.
"Nggak usah modus!" Ayyara mendorong tubuh Kenzie menjauh.
"Modus sama calon pacar nggak apa-apa!" Kenzie mengacak-acak rambut hitam Ayyara.
"Calon apa?" Dirga menyiapkan botol minuman yang akan terlempar.
"Nggak baik pacaran! Lo masih kecil, Aya! Lebih baik belajar yang rajin! Jangan pacar-pacaran! Dosa!" Peringat Adam tanpa lelah.
"Palingan Kak Adam juga pacaran! Coba angkat tangan siapa yang pernah pacaran?" Tanya Ayyara.
Semua terdiam di tempatnya. Mereka saling melirik dan beberapa mengangkat tangan mereka. Pertama Zidan karena dia menjalin hubungan dengan Jihan, kedua Cakra, karena tidak mungkin dia tidak pernah pacaran. Ketiga, Kenzie! Sudah jelas wajahnya penuh aura playboy. Keempat, Ayyara sendiri. Dia memang pernah pacaran dulu saat SMP!
"Lha lo pernah pacaran?" Tanya Gala pada Ayyara.
"Pernah!"
"Hah? Sama siapa? Kapan?" Tanya Dirga ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Dalam Novel ( END )
Teen FictionBagaimana jika harapanmu menjadi kenyataan? Itulah yang dirasakan Sekar, dia harus menelan pil pahit saat terbangun dari tidurnya. Bukan lagi kamar sempitnya tapi sebuah tempat yang begitu luas serta orang-orang asing baginya. Tapi dimana dia sekara...