"Nanti kakak jemput!"
"Tumben! Kenapa? Aku bisa bareng Kak Dirga!" Jawab Ayyara yakin.
"Pengen aja jemput kamu! Nanti sekalian kita makan!"
Ayyara mengangguk dan mencium tangan Cakra seperti biasa. Jika itu pergi makan yang enak dia mau-mau saja. Ayyara melompat-lompat kegirangan dan menyapa semua orang di jalan. Pagi yang indah untuk melihat mading hasil ulangannya. Pak Kumis tidak segan-segan untuk menempelkan hasilnya. Ayyara memantapkan diri melihat hasil ulangannya yang pasti hancur lebur!
"Ayyara? Lha, kok!"
100?
Dia mendapatkan 100 dan itu nilai tertinggi dikelasnya. Rangga saja hanya mendapatkan nilai 98. Ayyara menatap mading begitu syok. Apakah Ayyara itu benar-benar pintar? Ini lebih menakutkan daripada apapun. Dia harus sombong kepada Rangga!
"Rangga! Rangga! Lo udah lihat mading belum! Rangga!" Ayyara berteriak histeris. Tapi nyatanya teman-teman sekelasnya begitu sibuk dengan handphone mereka sendiri. Ayyara melihat Rangga yang diam pada benda pipihnya itu.
Apa yang mereka lihat? Kenapa seserius itu?
"Rangga! Ada apa sih? Lo udah lihat nilai gue belum? Kayaknya otak gue masih bekerja tuh! Lo kalah dari gue lagi! Hahaha..." Ayyara tertawa renyah.
Dia mengalahkan Rangga lagi!
"Ay!" Rangga mendongak melihat Ayyara.
"Kenapa sih? Lo lihat apaan?"
"Ini! Lo belum lihat?" Rangga menunjukkan sebuah video seseorang.
Mata Ayyara membulat saat video itu diputar menampilkan seorang anak laki-laki yang sedang bersama beberapa orang. Di meja penuh dengan minuman beralkohol bukan itu juga. Anak laki-laki itu tengah bermesraan dengan seorang perempuan. Ayyara begitu syok berat.
Itu Kenzie!
Bagaimana bisa?
"Semalam video ini disebar ke grup sekolah. Semua orang udah tahu! Lo nggak tahu, Ay?" Tanya Rangga pada Ayyara.
"Nggak!"
"Kayaknya sih ini video lama. Kenzie kayaknya juga masih SMP dari bajunya." Rangga melihat seragam biru yang dipakai oleh Kenzie.
Pasti seseorang sengaja menyebarkan video ini. Tidak mungkin tiba-tiba video ini muncul begitu saja. Ayyara mundur dan berlari pergi.
Dia harus bertemu Kenzie!
"Hah... Kenzie mana?" Tanya Ayyara pada Gala yang keluar dari kelas.
"Kenzie? Dia nggak masuk! Mana mungkin dia masuk setelah videonya kesebar! Ay, lebih baik lo jauhin Kenzie. Dia bukan orang baik!" Jawab Gala.
"Iya! Masa anak SMP udah minum-minum sama cewek seksi lagi. Astagfirullah! Untung nggak sampai pegang-pegang. Bisa bahaya nanti!" Adam mengusap dadanya.
Ayyara berlari lagi pergi, dia harus bertemu Kenzie di rumahnya. Dia tidak tahu apa yang dia lakukan sekarang, tapi hatinya mengatakan untuknya pergi. Dia harus pergi!
Kenzie membutuhkannya!
"Taksi!" Teriak Ayyara kencang.
"Lo mau kemana?" Tanya Dirga yang baru saja sampai.
"Kakak? Gue pinjam motor lo!" Ayyara segera merebut motor besar Dirga dan mengambil helmnya.
"Hey! Lo mau kemana?" Tanya Dirga mencoba menghentikan Ayyara.
"Pulang! Gue lupa bawa handphone!" Bohong Ayyara.
Mana mungkin dia jujur pada Dirga jika dia pergi menemui Kenzie? Ayyara melajukan motornya secepat kilat. Adrenalinnya terpacu hebat sampai dirinya tidak sadar telah mencapai batas tidak wajar untuk ke rumah Kenzie. Yang dia pikirkan adalah bagaimana keadaan Kenzie sebenarnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Masuk Ke Dalam Novel ( END )
Ficção AdolescenteBagaimana jika harapanmu menjadi kenyataan? Itulah yang dirasakan Sekar, dia harus menelan pil pahit saat terbangun dari tidurnya. Bukan lagi kamar sempitnya tapi sebuah tempat yang begitu luas serta orang-orang asing baginya. Tapi dimana dia sekara...