63. Keluarga Ayyara 2

5.1K 390 4
                                    

"Hoam... Balik lagi deh! Omong-omong semalam gue nggak bisa tidur!" Gala menatap orang-orang di depannya.

"Kenapa?" Tanya Sekar ingin tahu.

Semalam dia bisa tidur di mobil dengan nyaman. Tentu saja karena Kenzie! Sekar mendapatkan tempat terbaik untuk tidur. Lainnya hanya tidur seadanya di dalam mobil! Mereka bermalam di pom bensin dan tidur seketika.

"Gue jadi kepikiran ayahnya Ayyara! Dia kayaknya kurang waras! Maksud gue kayak gila!" Gala masih memikirkan bagaimana wajah Ayah Ayyara semalam.

"Coba deh pikir! Istri meninggal, usaha bangkrut, cerai, terus tinggal sendiri di hutan selama bertahun-tahun. Terus tiba-tiba anaknya dikabarkan meninggal dunia! Nggak ada orang yang mampu buat kuat soal itu tanpa dirinya mampu berusaha untuk bangkit kembali. Ayahnya juga bilang kalau Ayyara datang ke rumahnya! Kayak pamitan!" Sekar mengingat-ingat lagi kejadian semalam.

"Kenapa jadi horor? Gue takut jadinya! Terus kepadanya ayahnya bakal tinggal disana terus?" Tanya Gala.

"Gue sama Kenzie berencana untuk panggil petugas sosial biar Ayah Ayyara ada yang ngurus! Kita nggak tahu kedepannya kayak gimana. Tapi ini lebih baik daripada terus biarin dia tinggal disana sendiri. Gue nggak tega!" Sekar benar-benar tidak tega.

"Nggak usah dipikirin! Kita cari aja keluarga Ayyara yang lain! Walau emang cuma ibu tiri sama kakak tiri, tapi mereka juga berhak tahu! Biar Ayah Ayyara biar gue sama Sekar yang urus!" Kenzie tersenyum.

"Benar! Lebih baik kita cari mereka! Mungkin saja mereka mau bantu kita selamatin Ayyara dari rumah Ruslam!" Jihan ikut berseru.

"Emangnya mereka mau bantu?" Tanya Adam.

Semua orang terdiam.

Mereka juga tidak tahu jawaban pastinya!

"Intinya kita pulang ke rumah masing-masing lebih dulu! Jangan sampai Dirga atau Cakra curiga! Terus! Gue mau kalian ke rumah Madam dulu!" Sekar harus membuat rencana lain!

💝💝💝

"Kak Cakra?" Sekar tersenyum melihat Cakra di depan pintu rumahnya.

"Hai! Udah foto-foto di Bandung?" Tanya Cakra pada Sekar.

"Udah dong! Liburannya seneng banget pokoknya! Bisa lihat banyak hal di sana. Kakak kenapa ke rumah?"

Sekar sangat ingin tahu kenapa Cakra berada di depan rumahnya. Apakah dia baru datang atau sejak tadi berada disana? Cakra menggelengkan kepalanya dan mendekati Sekar.

"Saya tadi mau ketemu ibu kamu! Tapi kayaknya rumah kamu sepi. Ibu kamu kemana?"

"Biasalah! Jualan!"

"Ohhh..."

Sekar tersenyum dan mencoba untuk masuk ke rumahnya. Tapi dia merasa sangat takut sekarang saat Cakra masih berada di dekatnya. Sekar berbalik dan melihat Cakra yang sedang menyentuh rambutnya.

"Kak Cakra ngapain?"

"Ada daun! Kalau begitu saya pergi dulu! Jaga diri kamu!" Cakra tersenyum dan menepuk kepala Sekar.

Jantung Sekar begitu berdebar-debar tidak karuan. Dia sangat takut melebihi apapun

💝💝💝

"Ibu! Ibu nggak apa-apa kan?" Tanya Sekar pada ibunya.

"Nggak! Emang kenapa?"

Sekar bernapas lega. Dia menghempaskan tubuhnya di sofa dan melihat langit-langit kamarnya. Kenapa dia jadi parnoan seperti ini? Dia begitu takut saat Cakra berada di depan pintu rumahnya. Dulu saja dia tidak begitu takut. Tapi sekarang. Dia sangat takut!

Masuk Ke Dalam Novel ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang