Satu minggu kemudian.
Sorakan penuh semangat para murid SMA Merpati yang ada di tribun, turut memeriahkan pertandingan voli yang mereka tunggu-tunggu antara tim Elang dan tim Garuda. Suasana semakin heboh saat Marco, dan teman-temannya menjalankan hukuman dari Altra yaitu menjadi cheerleader sebelum pertandingan dimulai.
Kami pendukung team Elang
Selalu dan selamanya Elang nomer satuElang tak pernah tergantikan
Elang jagonya SMA MerpatiElang jaya, jaya, jaya!
(Ini yel-yel nya aku ngarang ya guys😭 ngarang aja masih mikir hikd)
Dengan baju berwarna pink, serta rok mini hitam, Marco dan teman-temannya menari-nari di tengah lapangan.
Terlihat dari kejauhan sana, Alatas terus menertawakan Marco karena gerakannya yang begitu gemulai.
"Markonah! Lo semok banget sumpah!"
Marco lantas melayangkan jari tengahnya pada Alatas yang meneriakinya.
"Bos, udah ya? Malu gue, sumpah!" celetuk salah satu teman Marco yang terlihat sangat kelelahan.
"Lo pikir gue nggak malu apa?! Udah jalanin aja! Besok kita kasih pelajaran ke mereka," ujar Marco sembari terus menari.
"Haduh, Bos! Ngapain lagi sih, ah! Nggak kapok apa?!"
"Kagak! Kan masih ada kalian, hehe ...," cengir Marco membuat hasrat menggantung sang ketua di tiang jemuran, ada di benak mereka.
Ditengah keramaian semua orang yang ada di lapangan, terlihat Altra baru saja tiba bersama Stella di ambang pintu masuk.
Cowok itu membalikkan tubuhnya dengan tangannya yang masih menggenggam erat tangan Stella.
"Kalau menang, lo mau kasih gue apa?" tanya Altra sembari menyelipkan anak rambut Stella yang menutupi dahi.
"Apa ya? Hmm ...," Stella nampak berpikir, dan kembali tersenyum lalu membisikkannya di telinga suaminya. "Kiss."
"Kalau gitu gue mau sekarang," sahut Altra hendak mendekatkan wajahnya. Namun perempuan itu segera memundurkan kepalanya.
"Banyak orang!" tegur Stella sembari mencubit gemas pipi Altra.
Cowok itu lantas mengedarkan pandangannya, dan mendapati Nurani yang buru-buru mengalihkan pandangannya saat mata mereka saling bertemu.
"Yaudah gue tagih nanti kalau di rumah," balas Altra yang kini kembali menatap Stella sembari mengacak puncak kepalanya.
"Semoga lupa!" Perempuan itu tergelak, diikuti oleh Altra. Hal itu membuat Arel dan Naora yang tak jauh dari mereka menatap tak suka.
"Woi, Al! Buruan siap-siap, bucin aja lo!" teriak Genta dari kejauhan membuat Altra melayangkan tatapan sinis ke arahnya.
Pandangan Altra kembali menatap Stella, "Gue tanding dulu ya? Lo duduknya jangan jauh-jauh, biar gue gampang liatin lo."
"Semangat!" Stella memeluk Altra sejenak, sebelum dirinya meninggalkan cowok itu untuk menuju tribun.
Setelah memastikan Stella duduk di bangku, Altra kembali melangkah menuju lapangan dan disusul panggilan dari Semesta membuatnya menoleh.
"Altra!"
Semesta menghentikan larinya sembari menenteng sepasang sepatu berwarna hitam berdominan hijau.
"Lo gimana sih? Mau tanding tapi masih pake sepatu biasa," ujar Semesta dengan napas yang tak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)
Teen FictionEnd✔ R 17+ "Altra kalau kita nanti terpisah, aku bakal cari cara buat kita kembali." Sesuai seperti apa yang Stella janjikan untuk Altra, ia rela mengorbankan semuanya untuk seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Altra kehilangan memori inga...