Di depan sebuah kaca di kamar bernuansa vintage, terlihat Tika beberapa kali mengusap mata sembabnya lantaran terus memikirkan Arshan. Mau bagaimanapun mereka telah bersahabat begitu lama, bahkan sebelum bertemu dengan Alatas.
Hampir 2 hari menangis membuat Tika terserang demam, hingga Aksa melarang keras untuknya berangkat sekolah hari ini. Rupanya berdiam diri di rumah semakin membuatnya terpuruk, hingga gadis itu berinsiatif untuk menghubungi kekasihnya.
Gadis itu membuang napas seraya menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Nampaknya ia harus tetap berdiam diri di rumah, jika Alatas tak bisa ia ajak pergi ke tempat di mana dirinya akan melupakan masalahnya sejenak.
"Nggak boleh egois, Tika ... Kak Ala juga punya kesibukan lain," gumam Tika sembari meraih plester kompres yang hendak ia gunakan.
"Rumah udah bersih banget, sekarang mending aku lanjutin nonton cowok Thailand waktu itu, mumpung nggak ada Abang!" Tika terkekeh sembari meraih laptopnya dan berlari kecil menuju ranjangnya.
Gadis itu duduk di atas ranjang sembari berkacak pinggang, matanya menjelajah di sekitar laptopnya nampak seperti ada yang kurang.
"Ah, cemilannya nih yang nggak ada ... kan jadi kurang seru!" Gadis itu lantas berdecak dan hendak kembali menutup laptopnya.
Ting!
Notif pesan dari dalam ponsel, membuatnya segera meraih benda pipih yang tergeletak di sampingnya. Tika harap itu balasan pesan dari Alatas, karena akhir-akhir ini cowok itu jarang membalas pesannya kecuali hal penting.
"Yah ... kirain Kak Ala," gumam Tika sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan room chat-nya dengan Genta.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)
Novela JuvenilEnd✔ R 17+ "Altra kalau kita nanti terpisah, aku bakal cari cara buat kita kembali." Sesuai seperti apa yang Stella janjikan untuk Altra, ia rela mengorbankan semuanya untuk seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Altra kehilangan memori inga...