This chapter is supported by deesar🌻
Aksa merebut ponsel Alatas dan dengan cepat mematikan sambungan teleponnya dari Stella.
"Eh kalau ngasih tau yang bener dikit, Dugong!"
"Lah gue kan ngomong sesuai fakta, kalau Altra udah nggak ad--" Seketika Alatas menutup mulutnya.
"Mampus! Gimana dong?!" Alatas tambah panik sembari menarik lengan jaket Arshan.
"DL," balas Arshan sembari menarik lengannya.
"Hah? DL apa'an? Deadline?" Alatas menggaruk tengkuknya.
"DERITA LO!" sahut Aksa, Arshan dan Genta secara bersama.
"Udah lah, mau pulang." Pandangan Aksa beralih menatap Marco dan teman-temannya, yang terlihat terkulai tak berdaya usai dikeroyok anak buah Altra karena hampir mencelakai ketua mereka. "Sesuai perjanjian, minggu depan lo semua dateng ke sekolah kita buat jadi cheerleader. Kalau lo semua nggak dateng, gue porotin kolor kalian satu-satu di depan orang banyak!"
"Tuh kan! Makanya Bos, jangan asal nantangin mereka, jadinya kayak gini, kan!" ujar salah satu anak buah Marco.
"Bacot lo!" sentak Marco lalu beralih menatap teman-teman Altra. "Gue nggak takut! Gue datengin sekolah lo!"
Marco bangkit berdiri dan meninggalkan arena balap dengan perasaan dongkol, membuat para anggota STREAGLE bersorak mengejeknya.
"Gue cabut dulu, kasian Tika di rumah sendiri," pamit Aksa sembari berjalan menuju mobilnya.
"Altra nggak disusul nih? Ntar kalau diapa-apa'in orang gimana?" tanya Alatas.
"Kayaknya orangnya deh yang diapa-apa'in sama Altra," balas Aksa begitu santai.
"Kampret!" Genta tergelak sembari membenarkan jaketnya.
"Lah terus ini mobilnya Altra gimana?" Alatas menatap mobil Altra yang telah hancur di bagian depan.
"Altra bilang udah dibuang," balas Arshan yang sudah melangkah mendekati mobil miliknya bersama Genta.
"Lah sayang, Anjir. Ban nya mahal, Coy! Kalau nggak ada yang mau gue ambil deh, lumayan bisa di jual!" Alatas buru-buru mengambil peralatan yang ada di dalam mobilnya untuk membawa pulang ban mobil Altra.
Ke-3 temannya merotasikan bola matanya, sebelum masuk ke dalam mobil masing-masing dan meninggalkan Alatas.
🐑
Jika bertanya-tanya tentang keberadaan Altra saat ini, kini cowok itu tengah berada di sebuah club malam ditemani 3 botol minuman beralkohol berwarna hijau.
Usai melompat dari mobilnya dan berakhir terbentur aspal cukup keras membuat otak cowok itu semakin tak beres. Hal itu terbukti di saat ia tiba-tiba menyuruh ke-4 temannya untuk membuang mobilnya, dan langsung beranjak pergi berjalan kaki menuju club sembari menyebut nama istrinya.
Kembali lagi pada keadaannya saat ini, cowok itu telah dimabuk berat setelah menegak botol ke-3 nya. Pandangannya beralih pada seorang wanita berpakaian terbuka tengah berjalan ke arahnya.
"Baby, mau aku temenin, hm?" Wanita itu langsung memposisikan dirinya di pangkuan Altra.
"Turun!" bentak Altra sembari mendorongnya hingga terjatuh. "Mau gue habisin lo, hah?!"
Cowok itu hendak menyeret si wanita, jika suara notif ponselnya tak terdengar dari dalam saku.
"Dasar cowok brengsek!" maki wanita itu dan langsung melenggang pergi dengan penuh rasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)
Novela JuvenilEnd✔ R 17+ "Altra kalau kita nanti terpisah, aku bakal cari cara buat kita kembali." Sesuai seperti apa yang Stella janjikan untuk Altra, ia rela mengorbankan semuanya untuk seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Altra kehilangan memori inga...