🐑 73

1.1K 17 12
                                    

1306 kata. Selamat membacaa...

"Baik-baik ya ... jangan ngerepotin yang punya rumah. Oke?" ucap Aksa setelah tiba di depan sebuah mansion.

Gadis dengan rambutnya yang diikat satu, lantas mengacungkan kedua jempolnya pada sang Kakak.

"Nanti abang jemput agak malam."

"Emang Abang nggak kerja ke bengkel?"

Aksa menggeleng sembari mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jaket. "Libur sehari. Bentar abang telepon dia dulu."

Sementara di dalam mansion, deringan ponsel dari atas nakas. Mengusik dua insan yang saling bercumbu di atas ranjang.

"Altra, itu ponsel kamu bunyi," kata Stella sembari menepuk bahu Altra agar menghentikan aktivitasnya.

Cowok itu hanya mendongak menatap ponselnya yang berdering tanpa berniat untuk mengangkatnya.

"Diemin aja," kata Altra acuh. Ia justru hendak memburu leher Stella kembali

"Angkat dulu, siapa tau penting!" ujar Stella sembari menjauhkan kepalanya.

Altra berdecak, beberapa kali ia mengumpati si penelpon di dalam hati karena mengganggu waktunya. Dengan malas ia meraih ponselnya dan terlihat nama Aksa tertera di dalam layar.

"Halo?"

"Halo Al! Hehe ... lo lagi di mana?" terdengar suara renyah dari seberang sana.

"Kenapa emangnya?" Altra berbalik tanya.

"Gue ada di depan."

Mendengar itu, membuat Altra segera mengintip jendela kamar dan terlihat motor Aksa yang terparkir di halaman.

"Nga-Ngapain?" tanya Altra. Perasaannya mulai tak enak, ia pun melirik Stella yang masih setia menunggunya.

"Ada deh ... makanya keluar dulu!"

Altra kembali berdecak sembari mengacak rambutnya lantaran kesal. "Iya-iya! Bentar!"

Setelah mematikan sambungannya ia kembali menghampiri Stella dan mencium keningnya. "Lanjut nanti ya?"

"Kenapa?" protes Stella tak terima. "Kamu mau pergi lagi?"

Altra menggeleng, "Ada Aksa. Buruan ganti baju."

"Hah?" beo Stella. Ada sedikit rasa menyesal karena menyuruh Altra untuk mengangkat telepon tadi.

Altra mengambil kaos putih yang tersimpan di lemari dan memakainya sembari beranjak dari kamar. Cowok itu berjalan gontai menghampiri pintu dan membukanya.

"HAIII!" sapa Tika dan Aksa setelah pintu besar itu terbuka.

Altra menatap mereka dengan tampang bingung. Tumben sekali Aksa mengajak adiknya bermain ke rumahnya.

"Stella mana?" tanya Aksa.

"Ada di dalam," balas Altra dengan matanya melirik tas besar yang digendong Tika.

"Nah kebetulan! Gue mau titip adek gue bentar, nggak lama kok! Paling jam delapan malam gue jemput. Boleh kan?"

Altra mengerjap beberapa kali. Tentu saja boleh, tapi haruskah sekarang? Di saat dirinya sedang berurusan dengan Stella. Altra rasa hari ini kesabarannya sedang diuji.

"Altra, kenapa mereka nggak disuruh masuk?"

Altra lantas menoleh ke belakang dan mendapati Stella yang sudah mengganti pakaiannya.

"Ah ... gue terusan aja, La. Hari ini gue titip adek gue ya? Soalnya gue khawatir kalau dia di rumah sendiri sampai malam," kata Aksa.

"Emang lo mau kemana?" tanya Altra menatap heran pada Aksa yang terlihat tergesa-gesa.

 𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang