🐑 10

5.4K 113 442
                                    

"You have me, Altra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You have me, Altra."


Altra mendorong bahu Stella saat menyadari apa yang telah mereka lakukan.

"Pergi!" sentak Altra, lalu mengusap bibirnya dengan kasar.

"Gue nggak bisa ninggalin lo di sini! Terlalu banyak cewek, mereka bisa godain lo!" ucap Stella meraih lengan Altra.

"Bacot! Gue bilang pergi, Bangsat!" bentak Altra mulai kelabakan.

Hatinya menginginkan Stella pergi dari hadapannya. Namun pikirannya ingin sesuatu yang lebih dari apa yang baru saja mereka lakukan.

Altra kembali membalikkan tubuhnya untuk beranjak dari tempat sialan ini.

Akan tetapi Stella segera menahan lengan Altra di saat cowok itu hampir terjungkal. "Tuh kan! Gue bilang juga apa? Lo nggak bisa kalo pulang sendiri, mending istirahat dulu di kamar, di sini ada kok."

Tanpa menunggu jawaban dari Altra, gadis itu segera merangkulkan lengan Altra di bahunya, dan memapah cowok itu menuju kamar club.

"Panas," lirih Altra, tanpa disadari ia hampir menyambar leher jenjang Stella, beruntung gadis itu memundurkan kepalanya.

"Sabar ya Al, bentar lagi sampai kok," ucap Stella sembari mengusap lembut rambut dark brown Altra.

Setelah tiba di pintu kamar, Stella segera merogoh kunci yang telah ia siapkan di sakunya. Namun, Altra lebih dulu mengambil alih kunci dari tangannya dan membuka pintu dengan cepat.

Cowok itu menarik bahu Stella agar ikut masuk dan menguncinya dari dalam. Ia kembali memagut bibir mungil itu, sedangkan Stella membalasnya sembari merangkulkan kedua tangannya di leher Altra.

Stella sengaja menarik Altra, hingga keduanya terjatuh di atas ranjang. "You have me, Altra."

Altra melepaskan tautan bibirnya dan menarik kaos hitam yang melekat di tubuh atletisnya.

Ia kembali mendekatkan wajahnya dan menatap gadis di bawahnya dengan pandangan sayu, bahkan hembusan napasnya dapat dirasakan Stella.

"Maaf," ucap Altra yang terdengar serak sembari mengusap pelan pipi Stella.

Gadis itu menggeleng lemah. "Gue yang harusnya minta ma–hmmph ...." Kalimatnya terpotong saat Altra kembali memagut bibirnya lebih dalam, dan turun ke leher.

Stella tersentak saat tali dress-nya terasa mengendur.

"Don't leave me after doing this, I love you so much." Gadis itu menatap Altra dengan pandangan memuja.

Altra menatap manik Stella begitu dalam. Tatapan kebencian seperti biasanya seakan sirna, justru sekarang adalah tatapan penuh ketulusan yang Altra tunjukkan. "Promise."

🐑

Pagi hari, sinar mentari menembus jendela kamar bernuansa Eropa. Terlihat Altra tengah mengusap wajahnya menandakan ia telah terjaga.

Beberapa menit kemudian, Altra menyadari dirinya berada di tempat yang begitu asing. Ia pun segera bangkit dari ranjang nyaman tersebut.

"Gue di mana? Perasaan tadi malem gue di club, eh ... Ge-Genta? Ini bukan kamar dia!"

Altra menyandarkan punggungnya di kepala ranjang sembari memijat keningnya yang masih terasa pening.

Ceklek

Terdengar suara pintu kamar di buka dari luar dan menampilkan Stella yang mengenakan sleeprobe, tak lupa rambutnya yang terlihat sembab, tengah membawa sebuah nampan berisi semangkok sup, dan segelas air putih.

Kok ada dia? Batin Altra menatap bingung Stella, yang tersenyum menatapnya.

"Pagi, Sayang!" sapa Stella sembari berjalan menghampirinya.

Altra menatap risih, apa ia tak salah dengar? Jika benar, lancang sekali cewek ini.

"Aku buatin sup anti pengar buat kamu, aku suapin ya?" tawar Stella yang telah duduk di tepi ranjang.

"Gue di mana?" tanya Altra mengabaikan tawaran Stella.

"Kamu lagi di rumahku. Udah, sekarang habisin dulu makanannya!" Stella menyendokkan sedikit, dan menyodorkannya di mulut Altra.

Cowok itu menepis tangan Stella dan hendak beranjak dari ranjang.

"Mau kemana?" tanya Stella menyentuh lengan Altra.

"Pulang," balas Altra tanpa menatap Stella.

"No! Habisin dulu makanannya, aku udah masakin banyak buat kamu," ucap Stella agar cowok itu tak pergi.

Altra menyeringai. "Gue nggak nyuruh."

"Terus gimana janji kamu tadi malam?" Stella menodongkan sebuah kalimat, yang membuat Altra mengurungkan niatnya untuk beranjak.

Stella meletakkan sup-nya di atas nakas dan menyibakkan rambut panjangnya.

"Ini." Stella menunjuk tanda kissmark yang ada di lehernya.

Altra kembali mengkerutkan dahinya. Ia tak ingat sama sekali kejadian apa yang menimpanya hingga sampai di rumah Stella.

"Nggak inget? Gue harap lo bukan cowok brengsek yang nggak kenal tanggung jawab!" ujar Stella dengan mata yang terlihat berkilat.

Altra menatap depan, berusaha mengingat apa yang ia lakukan bersama Stella semalam.

"Don't leave me, after doing this, I love you so much," ucap Stella memeluk erat tubuh Altra, di saat mereka akan "melakukannya".

"Promise." Cowok itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Stella.

Setelah teringat kejadian itu, Altra mengusap wajahnya dengan kasar, demi apapun ini diluar kendalinya.

"Lo jebak gue kan?!" tuduh Altra menatap tajam Stella.

Mendengar itu Stella, seketika terkekeh, dan meraih pipi Altra agar lebih dekat.

"someone good has set you up."

Stella tersenyum, dan kembali meraih sup yang ia letakkan tadi dan kembali menyodorkan sendoknya di depan mulut Altra.

Tbc

 𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang