"Aku datang sendiri, atau harus menunggu-Mu untuk menjemputku? Tuhan, aku lelah."
-Stella Esther Allana-
Bunyi alarm pada ponsel Stella membuatnya perlahan membuka matanya yang masih terasa memberat. Ia meraba-raba kasur mencari keberadaan ponselnya sembari memijat pelipisnya yang terasa nyeri.
Alarm itu berhenti berbunyi dan menunjukkan pukul 5 pagi, biasanya Stella akan bersiap mandi untuk berangkat ke sekolah. Namun untuk sekarang, jangankan bersiap untuk mandi, seluruh tubuhnya saat ini terasa sangat sakit bahkan untuk hanya untuk bergerak sedikit pun.
Detik itu juga, Stella kembali menangis. Hatinya kembali hancur ketika teringat seseorang yang bersamanya malam tadi, dan sekarang orang itu meninggalkannya tanpa mengucapkan kata maaf.
"Ya Tuhan, tolong ampuni aku!" Stella meraung sembari mencengram selimutnya. Ia menjambak rambutnya sendiri, dan memukul kepalanya berulang kali.
"Aku datang sendiri, atau menunggu-Mu untuk menjemputku? Tuhan, aku lelah."
🍂
"Ayah!"
Suara yang terdengar sangat familiar itu membuat Vano yang tengah bergurau bersama Arshan, lantas menoleh ke belakang dan mendapati Altra tengah berlari menghampirinya.
Seketika pikiran Vano mendadak buyar, jantungnya tanpa sadar berdegup lebih cepat di saat anak laki-laki itu telah berdiri di hadapannya sembari tersenyum manis.
"Ayah kok nggak bilang-bilang kalau jadi ke sekolah? Mau kasih aku kejutan nih pasti!" kata Altra terdengar antusias. Pandangan cowok itu tak sengaja bertabrakan pada Arshan yang kini menatapnya penuh kebingungan. "Arshan, ternyata lo udah berangkat duluan, oh iya ... kenalin ini ayah gue! Yang sering gue ceritain itu!"
Kalimat Altra sukses membungkam Vano dan Kamala.
"Loh ... Tante ini siapa? Mama lo ya?" tanya Altra pada Arshan.
"Iya ini Mamaku, dan ini Ayahku," kata Arshan dengan jujur. "Dia bukan Ayahmu Altra, tapi kalau mau anggap saja dia Ayah kita."
"Arshan ...," tegur Vano yang tak tahu lagi harus berbuat apa. Sedangkan Kamala sedari tadi menatap wajah Altra dengan ekspresi sulit ditebak.
"Dia Ayah gue! Kenapa jadi lo yang ngaku-ngaku?" protes Altra lalu mendongak menatap Vano. "Ayah kenal sama Arshan?"
"A-Ayah–"
"Memang benar dia Ayahnya Arshan," potong Kamala membuat Altra beralih menatap wanita itu. "Dan saya istrinya."
"Kamala!" tegur Vano dengan nada tinggi.
Wanita itu melipat kedua tangannya di depan dada. "Kenapa? Bukannya saat ini waktu yang tepat buat dia tau semuanya?" tanya Kamala pada Vano.
"Tapi bukan sekarang Kamala!" ujar Vano.
Altra sangat bingung apa yang dimaksud sang Ayah pada saat itu. Wanita yang Altra sebut Tante itu mengatakan Arshan adalah anak dari Ayahnya.
"Ayah, maksudnya apa? A-Arshan anak Ayah?" tanya Altra dengan suara parau. Cowok itu begitu takut, ia langsung teringat wajah sang Mama yang selalu memberikan senyuman hangat untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)
Novela JuvenilEnd✔ R 17+ "Altra kalau kita nanti terpisah, aku bakal cari cara buat kita kembali." Sesuai seperti apa yang Stella janjikan untuk Altra, ia rela mengorbankan semuanya untuk seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Altra kehilangan memori inga...