Hari Senin selepas diadakannya upacara, terlihat sebagian murid berjalan menuju kelas mereka dengan keringat yang bercucuran setelah dijemur 30 menit di tengah lapangan sekolah. Sedangkan beberapa siswa bandel justru berlari menuju ke kantin, termasuk Altra dan juga teman-temannya.Terlihat mereka tengah menikmati seporsi mi instan goreng,dan segelas es teh. Hening, tak ada obrolan di antara mereka kecuali sendok dan garpu yang saling berdenting di atas piring.
Hingga pertanyaan absurd Genta berhasil menghidupkan obrolan mereka pagi itu.
"Saran dong! Nama anak yang lahir diluar nikah!"
Arshan mengkerutkan dahinya, sembari menyedot es miliknya. Pertanyaan macam apa ini? Pikirnya.
"Wait, gue sharelock di google dulu!" Alatas mengeluarkan ponsel dari sakunya, dan mengetikkan sesuatu.
"Shareching, Pinter!" Genta menoyor pelan dahi Alatas.
Arshan menanggapinya dengan menggelengkan kepalanya. Makin tolol. Batinnya
"Hehehe ... Lukman, keren tuh!" ucap Alatas sembari membaca layar ponselnya.
Aksa yang terkenal paling bodoamat, akhirnya menyeletuk. "Emang apaan artinya?"
"Lupa pake pengaman," balas Alatas tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya.
"Jangan, Lukman bapaknya Aksa," timpal Genta.
Pandangan Alatas beralih menatap Aksa dan melambaikan tangannya. "Hai, Lukman!"
"Sialan!" Aksa melempar cabe rawit ke arah Alatas.
"Andi." Sekarang giliran Arshan yang memberi saran.
"Artinya?" Alatas beralih menatap Arshan karena kepo dengan artinya.
"Anjay jadi!" Bukan Arshan yang menjawab, melainkan Aksa yang kebetulan sepemikiran dengannya.
Semua cowok yang tengah duduk di bangku pojok itu tertawa lepas. Ralat, kecuali Altra. Entah kenapa obrolan temannya itu sungguh tak membuatnya nyaman seperti biasa.
"Nggak ada yang lain apa? Yang campuran inggris-inggris gitu!" ucap Genta setelah mengusap matanya yang berair karena terus tertawa. Ia sekilas melirik Altra yang hanya diam saja sembari mengaduk es teh miliknya.
"Ngapain sih nanya begituan? Buntingin anak orang ya lo?" todong Aksa dengan sebuah garpu yang ada di tangan kirinya.
"Uhukk!" Tiba-tiba Altra tersedak setelah meminum es teh miliknya. Hal itu membuat meraka langsung menatapnya penuh selidik.
"A-apa?! Gue kesedak doang!" kilahnya. Cowok itu mengambil satu puntung rokok milik Aksadan menghidupkannya. Altra memilih tak ikut menimbrung di obrolan mereka.
Memilih mengabaikan, pandangan Aksa kembali menatap Genta. Begitu juga dengan Alatas, dan Arshan.
Genta lantas menggeleng cepat. "Kagak! Kucing gue kena pergaulan bebas, hamil deh. Yaudah gue tanya nama yang pas buat anak kucing gue nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)
Roman pour AdolescentsEnd✔ R 17+ "Altra kalau kita nanti terpisah, aku bakal cari cara buat kita kembali." Sesuai seperti apa yang Stella janjikan untuk Altra, ia rela mengorbankan semuanya untuk seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Altra kehilangan memori inga...