1355 kata, happy reading🐑
Ke'esokan harinya.
Siang itu, suasana di kantin sekolah cukup ramai, terlihat pula Tika yang tengah sibuk memindahkan sawi dari mangkok mie ayamnya ke mangkok Alatas. Gadis itu memang tak begitu menyukai sayuran, apalagi jika bukan olahannya Aksa.
"Kak Ala yang sabar ya ...," celetuk Tika sembari tertawa.
"Ini bukan mie ayam namanya!" protes Alatas sembari melipat kedua tangannya di depan dada menatap mangkok miliknya penuh dengan sayuran hijau. "Ini sawi toping mie ayam."
Tika kembali tergelak, lalu menjauhkan mangkoknya setelah memastikan sayuran hijau itu tak ada di dalamnya.
"Sambalnya jangan banyak-banyak, yang boleh banyak cuma sayang lo ke gue aja," ucap Alatas sembari cengengesan.
"Dasar cowok facebook!" cibir Tika.
Keduanya nampak anteng menyantap makanannya, hingga suara notif pesan membuat Alatas kembali meletakkan sumpitnya di atas mangkok.
Cowok itu segera merogoh ponselnya yang tersimpan di dalam saku. Terlihat notif pesan dari Altra terpampang pada lock screen-nya.
"Gue balesin chat-nya Altra dulu, lo lanjut makan," ucap Alatas sembari mengusap kepala Tika sejenak.
Alatas kembali memasukkan ponselnya kedalam saku dengan perasaan tak menentu. Tumben sekali Stella mencarinya, apalagi saat ini dirinya sedang bersama Tika.
"Kenapa Kak Ala? Mukanya kayak abis ditagih kas sama Kak Genta," celetuk Tika setelah menatap raut wajah Alatas.
"Oh ini, Altra mau ke sini sama Stella," jawab Alatas lalu kembali menyumpit mie ayamnya.
Tak mau banyak tanya, gadis itu hanya menganggukkan kepala lalu fokus pada makanannya. Beberapa menit kemudian, terdengar suara derapan langkah mendekat ke arah bangku yang mereka tempati.
Alatas dan Tika kompak mendongak dan mendapati Altra berdiri di hadapannya sembari menggandeng tangan Stella.
"Habis masalah ini selesai, kita ribut di jalan!" ujar Altra sembari menarik kursi agar Stella bisa duduk di samping Tika.
"Lah? Gue salah apaan, Nyet?!" sahut Alatas dengan bingung. Alatas pikir ia tak pernah membuat kesalahan kecuali menjual ban mobil Altra pasca kecelakaan, itu saja karena Altra bilang sudah membuangnya.
Altra membuang napas berat lalu beralih menatap Stella yang tengah menautkan jemarinya karena gugup.
"Oh iya, lo ada perlu apa sama gue?" Pandangan Alatas beralih menatap Stella. Sedangkan gadis di sampingnya mulai merasakan hawa yang kurang mengenakkan.
"Emm ...." Stella melirik Altra yang terlihat murung, tadi pagi saja cowok itu berniat menyuruhnya agar tidak masuk sekolah. "Gue mau peluk lo, boleh?"
Brakk!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)
Teen FictionEnd✔ R 17+ "Altra kalau kita nanti terpisah, aku bakal cari cara buat kita kembali." Sesuai seperti apa yang Stella janjikan untuk Altra, ia rela mengorbankan semuanya untuk seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Altra kehilangan memori inga...