3 hari berlalu setelah masa hukuman skors yang diberikan oleh Pak Malik. Kini kelima siswa yang dikenal paling absurd satu sekolahan itu pun kembali hadir mengikuti pelajaran, dan suasana kelas XI. IPA 1 kini kembali ramai.
Senyum manis terpancar di bibir pinkies Alatas, yang baru saja menyelesaikan presentasi di depan kelas setelah bergantian dengan ke-3 sahabatnya.
"Sekian, presentasi dari saya si murid paling ganteng, paling pinter, dan calon sugar dad--"
"Tck, cerewet lo, buruan! Nih dia dari tadi nungguin lo sampai ketiduran," celetuk Aksa mencolek bahu Altra yang tengah menelungkupkan wajahnya di meja.
Alatas menatap kesal, padahal presentasi adalah hal yang ia sukai. Agak laen emang.
"Ya sudah, sebagai penutup presentasi saya ucapkan terimakasih kepada Google, Bra--"
"Woi ... woi udah!" potong Genta dengan cepat. Rombeng sekali mulut Alatas itu.
"Kamu liat Google?!" celetuk Pak Malik menatap curiga.
Alatas hanya meringis dan menampilkan gigi gingsulnya.
Melihat sahabatnya yang berada dalam kesulitan, Arshan tiba-tiba menyeletuk. "Pak!"
Pandangan Pak Malik beralih menatap Arshan. "Kenapa?"
Arshan melirik Altra yang masih tertidur pulas. "Si Kambing belum maju."
Seperti merasa disebutkan namanya, Altra pun membuka matanya.
"Baiklah ... Altra, maju ke depan! Alatas, silahkan kembali ke bangku kamu. Ingat, jangan bikin onar lagi!" peringat Pak Malik.
"Siap Pak!" Alatas memberi hormat, lalu melangkah menghampiri bangkunya bersamaan dengan Altra yang bergantian maju ke depan dengan langkah gontai.
"Jangan lupa gerakannya juga dipraktekin!" Pak Malik mengingatkan.
Cowok itu meletakkan buku tulisnya di lantai, ia mencoba gerakan senam dari gambarannya dengan gerakan ogah-ogahan.
"Kali ini kita akan belajar bertumpu." Altra meletakkan kedua tangannya di meja guru sembari memanyunkan bibirnya.
"Kek bencong nungguin langganan, lo!" celetuk siswa bernama Wahyu, disambung gelak tawa murid lainnya, bahkan Pak Malik diam-diam mengulum senyumnya.
Merasa tak terima, Altra pun berkacak pinggang menatap Wahyu dengan pandangan membunuh. "Diem atau gue sangkutin lagi kolor Pikacu lo ke gerbang sekolah!"
Hal itu sukses membuat bibir Wahyu mengatup dengan rapat diiringi gelak tawa dari para murid.
"Altra, mau berantem lagi kamu?" ujar Pak Malik menengahi.
Altra menoleh menatap Pak Malik sejenak. "Dia duluan Pak yang mulai!"
"Oke guys! Kita pindah ke gerakan putaran. Pertama kita harus ancang-ancang biar nggak kesleo."
"Wattaww ... wataww ... uwuuuwataww!"
Semua murid melongo saat menyaksikan gerakan Altra yang terbilang cukup aneh. Ya, bukannya gerakan senam, justru gerakan ngereog yang ia tunjukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)
Novela JuvenilEnd✔ R 17+ "Altra kalau kita nanti terpisah, aku bakal cari cara buat kita kembali." Sesuai seperti apa yang Stella janjikan untuk Altra, ia rela mengorbankan semuanya untuk seseorang yang sangat berarti di masa lalunya. Altra kehilangan memori inga...