𝙷𝚊𝚒 𝚛𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛𝚜?
𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚊𝚌𝚊, 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚖𝚒𝚕𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚢𝚊!
𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝𝚗𝚢𝚊!
𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚅𝙾𝚃𝙴!❤🔥❤🔥
Sebuah tangan menarik kursi roda Mala, hingga membuat gadis itu tak terjebur ke danau. Mala bersyukur, nyawanya masih bisa terselamatkan. Tapi, siapa yang menolongnya?
Mala menoleh kebelakang, mendapati bahwa yang menolongnya adalah Rakha.
"Rakha? Kamu ngapain disini?" Tanya Mala, melihat Rakha dengan nafas terengah-engah.
"Harusnya aku yang nanya, kenapa kamu disini? Nggak di kamar? Siapa yang bawa kamu kesini?" Tanya Rakha dengan raut wajah khawatir.
"Violita"
"Terus, dimana dia sekarang? Kok ninggalin kamu sendirian?"
Mala menggeleng pelan.
"Ya ampun, sayang. Untung aja kamu nggak kecebur, aku nggak mau kehilangan kamu. Kamu nggak papa, kan?" Tanya Rakha memegang kedua pipi Mala.
"Rak?"
Rakha menoleh kebelakang mendapati Violita yang ternyata memanggil dirinya. Violita berdiri di belakang Rakha dan menghampiri mereka. Tampak raut wajah Violita yang setengah takut dan khawatir.
"Lo yang bawa Mala kesini?" Tanya Rakha marah.
"Iya, tapi Rak. Aku bisa je-"
"Gila ya lo! Main tinggalin, Mala gitu aja. Lo nggak liat Mala tadi hampir nyebur ke danau? Lo mikir nggak sih, ini nyawa orang!" Teriak Rakha memaki Violita.
"Ta-tapi Rak, tadi aku tinggal bentar ke kamar mandi aku gata-"
"Udah! Nggak usah banyak alesan, untung aja ada gue. Kalo nggak, nyawa Mala bisa melayang" Ucap Rakha dengan penuh emosi.
"Rakha, udah. Aku nggak papa kok, kasian cewek kamu. Lagian, Violita juga ngajak aku jalan-jalan biar aku nggak jenuh di kamar. Ini nggak semua salah dia kok" Ucap Mala mengelus pelan tangan Rakha.
"Maaf ya, gara-gara gue. Kalian jadi berantem, kalo gitu gue ke kamar aja deh" Ucap Mala mendorong kursi rodanya sendiri hingga tak lama kemudian dirinya terjatuh.
"Mala!"
"Aduh, sakit" Lirih Mala.
"Biar aku bantu kamu ke kamar ya?" Ucap Rakha.
"Nggak usah, Rak. Aku bisa sendiri kok" Jawab Mala menolak.
"Bisa sendiri, gimana? Tadi aja hampir jatuh, udah biar aku bantu kamu ke kamar habis itu kamu istirahat, biar gak kecapekan" Ucap Rakha membantu Mala berdiri dan duduk di kursi rodanya lagi. Tangan Rakha dan Mala saling bersentuhan satu sama lain, terasa getaran cinta diantara keduanya dan saling menatap satu sama lain. Pandangan mereka bertemu, membuat kepala Mala tiba-tiba pusing.
𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘯𝘨𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘬𝘦𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘙𝘢𝘬𝘩𝘢 𝘺𝘢? 𝘈𝘱𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘦𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘝𝘪𝘰𝘭𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘨𝘶𝘦 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘙𝘢𝘬𝘩𝘢? 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳 𝘵𝘦𝘮𝘦𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪?
"Kamu kenapa, la?"
"Gatau, tiba-tiba kepala aku pusing" Ucap Mala memegangi kepalanya.
"Kamu inget sesuatu?" Tanya Rakha, Mala mengangguk pelan.
"Kamu jangan banyak inget sesuatu dulu, La. Yaudah, sekarang kita ke kamar. Kamu istirahat" Ucap Rakha mendorong kursi rodanya menuju ruangan Mala meninggalkan Violita yang masih berdiri disana.
"Sialan"
Rakha membawa Mala hingga ke ruangannya, membantu tubuh Mala untuk berbaring diatas ranjang.
"Kamu istirahat ya, la. Jangan kecapean" Ucap Rakha.
"Makasih ya, Rak. Maafin gue ya, jadi ngerepotin kalian" Ucap Mala kepada Violita dan Rakha yang berdiri disamping ranjangnya.
"Nggak ngerepotin, la. Aku kan-"
"Oh, iya la. Gimana kalau gue suapin lo melon? Lo suka banget melon kan?" Ucap Violita memotong ucapan Rakha. Rakha hanya menatap Violita sekilas dengan sinis.
"Boleh" Jawab Mala.
Violita memotong melon yang dia bawa dan menyuapi Mala, Rakha hanya diam dan melihat mereka tak terasa senyumnya pun merekah. Menyaksikan Mala dan Violita kembali akur membuat Rakha senang karena tidak ada permusuhan diantara mereka, meskipun Rakha harus berpura-pura menjadi pacar Violita demi menyelamatkan nyawa Mala.
"Oh iya, Rak. Kok lo disini sih? Bukannya harusnya sekolah?" Tanya Mala di sela-sela makannya.
"Masa, gue mau jengukin pacar gue nggak boleh sih?" Ucap Rakha.
"Ekhem"
"Pacar Junior" Jawab Mala mengoreksi.
Rakha hanya bisa tersenyum tipis, hatinya seperti teriris pisau menahan sakit hati.
Apakah hanya Junior yang terbesit di otak Mala? Tidak adakah celah untuk mengingat Rakha sedikit pun?
Rakha bertanya-tanya di dalam hati dan menepis pikiran negatif di kepalanya mencoba untuk terus berpikir positif dan berusaha membantu Mala agar ingatannya cepat pulih.
![](https://img.wattpad.com/cover/352478147-288-k536890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Basmalah Nigista
Fanfiction𝘙𝘢𝘬𝘩𝘢 𝘗𝘦𝘳𝘮𝘢𝘯𝘢. 𝘊𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘶𝘦𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘫𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘉𝘢𝘴𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘕𝘪𝘨𝘪𝘴𝘵𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘭𝘪𝘯𝘥. 𝘏𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱�...