46. Janji

1.4K 111 7
                                    

❤‍🔥❤‍🔥❤‍🔥

"Panggilan kepada seluruh anggota OSIS untuk segera berkumpul di Aula. Terima kasih"

Pengumuman yang disiarkan diruang guru terdengar di speaker setiap kelas. Termasuk kelas Mala, dirinya mendongakkan kepala menatap kearah speaker lalu beralih menatap kearah Violita yang berjalan ke meja guru untuk meminta izin. Pandangan matanya tak henti-hentinya mengikuti langkah Violita yang berjalan keluar kelas setelah mendapatkan izin dari guru pelajaran.

"Pengumuman apasih?" Tanya Mala.

"Nggak tau. Paling juga MOS buat siswa kelas sepuluh" Jawab Angel.

Para siswa anggota OSIS berkumpul ke aula. Setelah selesai, Violita kembali ke dalam kelas dan memberikan pengumuman. Bahwasanya, akan diadakan acara camping sekolah yang di laksanakan minggu depan. Para siswa kelas XII-IPA 5 bersorak gembira mendengar pengumuman dari Violita.  Selesai pelajaran dan jam istirahat, Mala berjalan menuju kearah kantin bersama Angel. Kali ini Mala memesan bakso untuk mengganjal perutnya yang lapar.

"Camping nanti lo setenda sama gue ya" Ucap Mala.

"Oke siap. Tapi, nanti di pilihin atau milih sendiri sih partnernya?" Tanya Angel.

"Kayaknya sih milih sendiri. Masa iya di pilihin" Jawab Mala.

"Eh, tuh Rakha Mal" Ucap Angel menyenggol tangan Mala membuat baksonya terjatuh ke tanah.

"Ih, Angel! Ngagetin aja sih, tuh kan bakso gue jadi loncat"

"Ya maaf, lagian itu ada Rakha" Ucap Angel.

"Mana?" Tanya Mala celingukan.

"Itu, lagi sama Violita. Ngapain coba mereka berduaan?" Tanya Angel menatap kearah Rakha dan Violita yang tengah duduk berdampingan.

"Emang dasar keganjenan ya tuh anak" Ucap Mala.

"Samperin gih" Ucap Angel.

Mala berdiri dari tempat duduknya dan berjalan kearah Rakha.

"Ngapain lo deket-deket sama cowok gue, bitch?" Ucap Mala mendorong bahu Violita.

"Apaan sih lo dateng-dateng main nuduh aja. Gajelas" Jawab Violita dengan kesal.

"Lo ngapain deket-deket sama cowok gue? Kurang udah dapetin abang gue?" Ucap Mala dengan nada emosi.

"Mala, ini kita lagi bahas rapat buat camping minggu depan" Jawab Rakha.

"Bahas rapat? Kenapa nggak pas ekskul? kenapa harus jam istirahat? Sibuk banget ya kayaknya kamu, sampe nggak ada waktu buat aku?" Ucap Mala menyorot mata Rakha tajam.

"Maksud kamu?"

"Kemarin kemana aja nggak jemput aku? Aku telfon nggak diangkat, aku chat nggak di bales. Sesibuk itu? Apa cuman gara-gara dia? Kamu jadi nggak ada waktu buat aku, dengan alesan rapat?" Tanya Mala dengan nada emosi.

"Kok lo jadi bawa-bawa gue sih?" Kesal Violita tak terima.

"Lagian fakta kok. Lo pacarin kakak gue cuman buat alesan doang kan? Terus lo juga keluar dari ekskul musik buat masuk ke OSIS maksud lo apaan?" Bentak Mala.

"Mala, udah" Cegah Rakha menahan tangannya.

"Kenapa? Kamu belain dia?"

"La, udah la. Malu diliatin banyak orang" Angel menarik tangan Mala.

"Diem, ngel. Gue belum selesai ngomong sama nih orang" Ucap Mala.

"Ini ada apaan sih?" Tanya Afan yang baru datang dengan membawa minuman di tangan nya.

"Rak, mending lo kelarin dulu masalah lo sama Mala biar nggak makin rame" Ucap Afan mendorong tubuh Rakha. Rakha lalu mengiyakan saran dari Afan dan berjalan menarik tangan Mala menjauh dari kerumunan. Mala masih terlihat emosi dan mengacuhkan pandangan kearah Rakha.

"La... "

Mala menepis tangan Rakha yang hendak menggenggamnya.

"Dengerin aku"

"Dengerin apaan? Alasan kamu nggak jemput aku kemarin?" Tanya Mala.

"Iya. Pas itu Violita nggak bawa motor jadi dia pulang bareng aku, terus sekolah udah sepi. Kamu kan tau aku orangnya nggak tega an sama orang" Ucap Rakha memegang tangan Mala.

"Kan abis itu bisa langsung ke rumah Junior" Bantah Mala.

"Pas aku niat jemput kamu, kamu udah pulang bareng Junior. Jadi, aku buntutin kamu dari belakang"

"Ih! Kenapa nggak bilang! Kan bisa kamu salip terus kamu bonceng aku!" Ucap Mala memukul-mukul dada bidang Rakha, lalu Rakha menahannya dengan kedua tangannya.

"Maafin aku, la"

"Kenapa harus minta maaf? Kamu nggak salah, lagian kenapa kamu diem aja waktu aku di bonceng Junior" Kesal Mala.

"Kamu nggak marah?"

Rakha masih terdiam.

"Sayang! Jawab dong!"

"Kamu marah ya?"

"Enggak" Jawab Rakha singkat.

"Kok jawabnya judes gitu"

"Emang biasanya gini" Balasnya.

"Kamu cemburu?"

"Hmm... "

"Kamu kalo cemburu ngomong kek. Jangan ham hem doang! Kayak aku, aku cemburu kamu deket-deket sama Violita. Mana se ekskul lagi, tau gitu aku kan juga mau ikut OSIS biar bisa deket sama kamu terus" Ucap Mala.

"Emang kalo cemburu boleh?"

"Kamu cemburu? Ya boleh lah sayang, kamu kan pacar aku. Gimana sih" Ucap Mala mencolek hidung Rakha.

"Jangan diulangin"

"Aku suka deh di posesif ini kayak gini, makin cinta" Ucap Mala memeluk lengan Rakha dan menyenderkan kepalanya ke bahu Rakha.

"Abis ini, aku nggak mau ada kesalah pahaman lagi diantara kita. Aku mau ada kejujuran di hubungan kita, kita saling terbuka satu sama lain. Aku nggak mau ada drama-drama setelah ini dan aku mau kamu lebih bisa jaga batasan kamu sama lawan jenis. Kan kamu tau sendiri kamu itu ganteng banyak yang naksir, aku nggak mau kamu dibagi-bagi. Kamu cuman boleh buat aku aja" Ucap Mala.

"Iya"

"Ih! Dan satu lagi, tolong kurangin cueknya Rakha Permana!" Kesal Mala mencubit pipi Rakha dengan gemas.

"Iya sayang"

"Aw, nah gitu dong. Jadi, makin sayang aku tuh"

"I love you"

"I love you more" Balas Mala mencium pipi Rakha.

Basmalah NigistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang