68. Gagal.

1.4K 113 19
                                        

Walau kau menghapus,
menghempas diriku.

Mengganti cintaku
Semua tak mampu hilangkan cinta
Yang telah kau beri.

❤‍🔥❤‍🔥❤‍🔥

Kali ini Mala sudah berada di bandara membawa balon tangan yang dia gunakan agar Rakha mengenalinya, ya kali ini Rakha pulang ke Indonesia. Rakha membawa koper hitamnya lengkap dengan seikat bunga mawar berwarna pink kesukaan Mala. Mala berlari kearah Rakha dan memeluknya dengan erat.

"I miss you"

"I miss you too. Muach.. " Rakha mencium kening Mala lalu melepas pelukannya.

"Aku udah kangen banget sama kamu. Kangen cubitin pipi chubby pacar aku. Gimana selama kuliah? Nggak ada yang deketin kan?" Tanya Rakha.

"Emm, ada sih"

"Ada? Kamu hutang cerita sama aku. Siapa orangnya? Biar aku pukulin dia! Bisa-bisanya deketin princess aku"

"Udah, bahasnya nanti aja. Pasti kamu capek kita istirahat ya, aku anter ke rumah kamu"

"Iya sayang"

Mala dan Rakha berjalan menuju mobil lalu menaiki mobil milik Rakha menuju rumahnya. Mala berjabat tangan dengan kedua orang tua Rakha yang sudah sangat akrab dengan dirinya. Rakha meletakkan kopernya di kamar lalu tak lama setelah itu Mala pulang, Rakha menyuruh Mala untuk bersiap-siap dinner nanti malam bersama dirinya.

"Duh, pake baju apa ya?" Tanya Mala pada dirinya sendiri di depan cermin.

Mala memilih baju yang akan dia kenakan hari ini spesial quality time bersama Rakha.

Ting!

Pesan masuk.

Giovano Abraham.

𝘓𝘢? 𝘓𝘰 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪? 𝘉𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳?

Mala tak membalas pesan tersebut dan asik memilih dress yang akan dia kenakan akhirnya dia memilih warna merah bata mungkin akan pas dengan jas hitam milik Rakha nanti. Mengenakan high heels berwarna putih transparan dengan rambut hitam legamnya yang terurai panjang se punggung pada bagian bawahnya dia curly dengan poni setinggi alis.

"Perfect"

Satu kata terucap dari mulut Mala, lalu Mala mengambil tas selempang nya berwarna hitam.

Tin!

Suara klakson mobil milik Rakha, Mala menebar senyum saat mendengarnya.

"Are you ready, sweet heart?"

"Yes, I am" Ucap Mala menarik seatbeltnya.

Rakha menancapkan gas menuju cafe yang sudah dia booking sebelumnya, Rakha memberikan bunga pada Mala, dia membelinya sebelum ke rumah Mala. Mala menghirup wangi bunga tersebut dalam-dalam lalu tersenyum dan menarik tangan Rakha lalu menyenderkan kepalanya pada bahu Rakha. Tangan kiri Rakha mengelus kepalanya pelan.

Basmalah NigistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang