❤🔥❤🔥
PRANGGG!!!....
Dua buah stik drum di lempar oleh Violita yang tengah berlatih musik untuk mengikuti lomba antar sekolah bulan depan. Angel dan Mala yang tengah bermain piano dan gitar terkejut lalu menoleh kearah Violita yang terlihat kesal. Entah apa maksud cewek itu yang marah tiba-tiba dengan alasan yang tidak jelas.
"Lo kenapa sih, Vi?" Tanya Angel berdiri menghampiri nya. Violita masih diam tak berkutik.
"Lo kalo ada masalah pribadi, jangan lo campur adukan ke band. Nanti band bakal hancur cuman gara-gara lo nggak serius latihannya. Lo kalo ada masalah cerita sama kita. Nggak gini caranya" Ucap Angel berteriak di depan wajah Violita.
"Muak gue sama lo berdua! Gue mau cabut dari band, lo cari aja pengganti gue. Gue mau ngundurin diri" Jawab Violita berjalan keluar.
"Nggak bisa gitu dong, Vi! Kita udah sepakat dari awal buat bentuk band, lo lupa?" Ucap Angel menahan tubuh Violita.
"Jangan cuman gara-gara cowok persahabatan kita jadi bubar, lo sejak awal juga tau kalo Mala pacar Rakha kenapa lo masih mau maju?" Tanya Angel menyudutkan Violita.
"Bukan urusan lo!" Violita menyingkirkan tubuh Angel dari hadapannya, dan melangkah kearah pintu keluar. Angel terlihat geram dengan tingkah Violita yang sulit diarahkan, Mala hanya bisa mengelus punggung Angel.
"Sabar, ngel. Udah biarin aja, mungkin Violita lagi emosi" Ucap Mala mencoba menenangkan Angel yang tengah berapi-api.
"Sabar gimana? Lo nggak liat bulan depan kita ada show? Waktunya mepet buat cari pengganti kayak Violita" Ucap Angel dengan nada emosi.
"Tapi, mau gimana lagi. Violita juga nggak mungkin balik ke band kan?" Jawab Mala.
"Lo bukannya nyari solusi nambah-nambahin masalah tau nggak! Udah, capek gue sama lo!" Ucap Angel melangkah meninggalkan Mala yang masih tertinggal diruang musik. Mala hanya bisa menghela nafas karena dirinya kedua sahabatnya jadi bertengkar, tak terasa air matanya turun mengenai pipi chubbynya. Mala berjalan keluar ruangan, lalu bertemu dengan Junior yang berjalan melewati ruang musik.
"Lo, kenapa?"
"Angel sama Violita marah sama gue" Jawab Mala menyeka air matanya yang jatuh mengenai pipi.
"Kok bisa? Mending cerita sama gue kita ke kantin aja gimana? Paling belum tutup" Ajak Junior menarik tangan Mala secara paksa. Mereka berjalan kearah kantin yang ternyata masih ada yang buka di jam pulang sekolah seperti ini. Mala duduk manis di bangku kantin dan Junior memesan minuman untuk Mala.
"Lo mau apa?" Tanya Junior.
"Orange jus aja" Jawab Mala menatap lurus kedepan. Junior pun mulai memesan minuman untuk Mala, lalu duduk di samping Mala yang terlihat begitu muram.
"Kenapa sih sahabat sama pacar nggak bisa gitu jadi satu? Kenapa harus milih?" Tanya Mala membuat kening Junior berkerut.
"Lo nggak salah sih sebenernya, Mal. Cuman lo salah naruh perasaan" Ucap Junior mengaduk minumannya yang sudah datang. Mala pun menyeruput orange jus yang dia pesan.
"Salah naruh perasaan? Maksud lo?" Tanya Mala tak mengerti maksud Junior barusan.
"Ya salah naruh perasaan. Coba aja perasaan cinta lo, lo taruh di hati gue. Pasti nggak bakal kayak gini" Jawab Junior. Mala pun menyentil kening Junior.
"Lo bisa-bisanya ya, temen lagi susah lo malah ngegombal. Itu mah, maunya lo" Jawab Mala kesal.
"Gue nggak gombal, lagi. Gue serius. Lo aja yang nganggepnya selama ini gue gombal, ya gue ngerti sih gue nggak bakal bisa geser posisi Rakha dihati lo. Tapi, gue heran. Kenapa lo bisa jatuh hati sama cowok modelan kek Rakha yang dinginnya melebihi kulkas 10 pintu?" Tanya Junior penasaran.
"Yang pasti, apa yang ada di Rakha itu nggak ada di elu. Udah ah, pertanyaan lo makin ngawur mending gue balik" Ucap Mala berdiri dari tempat duduk nya.
"Eh, tung-"
"Mala? Kok kamu bisa disini? Sama, Junior?" Tanya Rakha yang sudah berdiri disamping Mala, Mala pun terlihat gugup melihat pacarnya berdiri disampingnya.
"Ini tadi, kita abis beli minum ya kan, Jun?" Tanya Mala menendang kaki Junior.
"Iya, kita nggak ada apa-apa kok" Jawab Junior, lalu Rakha menatap kearah Junior dengan tatapan tajam.
"Yaudah, rapat kamu udah selesai kan? Kita pulang, yuk" Ajak Mala menarik tangan Rakha meninggalkan Junior yang masih duduk disana. Sepanjang jalan menuju parkiran sekolah, Rakha tak berbicara pada Mala. Sorotan matanya tajam lurus kedepan tanpa menoleh kearah Mala sedikitpun.
"Rakha! Sayang!"
Rakha hanya diam, mulai menyalakan mesin motornya namun ketika hendak menyalakan mesin motornya, tangan Mala berada disana menutupi tangan Rakha yang hendak menyalakan mesin. Rakha menghela nafas pelan.
"Minggir!"
"Nggak, kamu marah sama aku?"
"Enggak" Jawab Rakha.
"Kalo enggak, nggak mungkin raut wajah kamu kayak gitu" Ucap Mala berjinjit ketakutan jika Rakha sudah marah padanya. Bisa-bisa Mala dicuekin Rakha lebih dari seminggu, oh my my. Mana bisa?
"Enggak! Aku nggak marah, udah kamu minggir! Mau pulang, nggak?" Bentak Rakha dengan nada tinggi, Mala pun melepas tangannya dari kunci Rakha dan memanyunkan bibirnya tak terasa air matanya jatuh. Mala menangis, membuat Rakha mematikan kembali mesin motornya.
"Kenapa lagi? Kenapa nangis?"
Mala menggeleng pelan, dia terisak-isak dengan sikap Rakha yang amat keterlaluan dengannya. Sudah tadi dia dimarahin kedua sahabatnya sekarang apa? Pacarnya juga ikut marah padanya? Benar-benar hari sial menurutnya.
"Udah, ah. Aku capek sama sikap kamu kayak anak kecil"
![](https://img.wattpad.com/cover/352478147-288-k536890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Basmalah Nigista
Fanfiction𝘙𝘢𝘬𝘩𝘢 𝘗𝘦𝘳𝘮𝘢𝘯𝘢. 𝘊𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘥𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘶𝘦𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘫𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘉𝘢𝘴𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘕𝘪𝘨𝘪𝘴𝘵𝘢 𝘎𝘳𝘢𝘭𝘪𝘯𝘥. 𝘏𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱�...