49. Nyari Amplop.

1.4K 112 11
                                    

❤‍🔥❤‍🔥❤‍🔥

Api unggun menyala-nyala di tengah-tengah kerumunan para siswa yang duduk melingkar di depan tenda mereka masing-masing, semua siswa bernyanyi mengikuti petikan gitar yang di mainkan oleh beberapa siswa yang membawa gitar dari rumah. Membawakan lagu dari iwan fals - kemesraan membuat suasana api unggun malam ini sangat hangat dan meriah.

Rakha duduk bersila disamping Mala sambil mengikuti setiap petikan gitar dari Afan yang begitu mahir memainkannya.

"Dingin banget" Ucap Mala menggosok kedua telapak tangannya.

"Makanya, jangan pake baju tipis gini. Pake jaket aku aja" Ucap Rakha melepas jaketnya dan memberikannya pada Mala yang terlihat kedinginan.

"Nanti kamu gimana?" Tanya Mala

"Udah, aku gampang. Nanti kalo pacar aku sakit gimana?"

"Makasih" Ucap Mala lembut.

"Sama-sama"

"Baiklah anak-anak, malam ini ibuk akan memberikan tugas kepada kalian untuk mengumpulkan amplop yang sudah guru siapkan di tempat tersembunyi. Kalian bersama partner kalian masing-masing kelompok berisi berempat orang, mencari amplop yang telah di pasang di beberapa barang pohon" Ucap bu Vita memberikan pengumuman di depan para siswa.

"Nyari amplop?" Teriak Afan terkejut.

"Yang, bener aja bu. Udah malem" Ucap Junior.

"Dih, laki kok takut. Lo laki apa bukan?" Ucap Angel.

"Eh, diem ya lo! Emang lo berani malem-malem gini masuk ke dalam hutan? Ya, kalo berani sono masuk" Ucap Junior.

"Berani gue. Kenapa lo? Nantang gue?" Ucap Angel.

"Sudah cukup, Angel Junior. Kalian satu tim dengan Eby dan Afan" Ucap Bu Vita.

"Yah, bu? Nggak bisa milih ya? Cewek-cewek gitu? Saya kan maunya sama Mala" Ucap Angel.

"Nanti kalo cewek sama cewek lama nyarinya, kalian juga pasti teriak-teriak. Makanya ibu pasangin cewek sama cowok, kelompok selanjutnya Mala, Rakha, Violita dan Bryan" Ucap bu Vita menunjuk nama siswa yang di sebutkan.

Bu Vita melanjutkan membentuk kelompok untuk mencari amplop hadiah yang sudah di sebarkan dan di tempelkan pada batang-batang pohon.

"Kita se tim, sayang" Ucap Mala bertepuk tangan.

"Baiklah, anak-anak kalian bisa mulai sekarang. Ambil amplop yang kalian dapat sebanyak-banyaknya lalu kumpulkan di kotak yang sudah di sediakan panitia. Kalian kembali nanti jam setengah delapan, karena sekarang sudah jam tujuh kalian bisa mulai mencarinya sekarang!" Ucap bu Vita memencet stopwatch dan para siswa berlari ke tengah hutan yang gelap sambil masing-masing dari mereka membawa senter untuk penerangan.

"Nih guru pada nggak ngotak apa gimana sih? Masa malem-malem gini suruh nyari amplop? Emang isinya apaan sih? Cek? Atau surat tanah, segitu pentingnya" Ucap Bryan membawa senter dengan berjalan melewati semak-semak belukar.

"Tau nih. Kurang kerjaan banget tau nggak, nambah-nambahin kerjaan kita. Nanti kalo kita di culik genderuwo gimana? Duh, nggak mau gue" Ucap Violita bergidik ngeri.

"Udah, kita cari aja dulu amplopnya. Biar cepet balik" Ucap Mala.

"Aduh" Rintih Violita setelah menginjak ranting yang berduri, dan ambruk ke tubuh Rakha yang dengan sigap langsung menopang tubuh Violita.

"So-sorry" Ucap Violita.

"Ih, apaan sih lo! Rakha sini, geseran kamu samping aku. Nanti di ganjenin sama nih cewek" Ucap Mala menggeser posisi Rakha menjadi di sebelahnya.

"Orang jatuh juga" Jawab Violita.

"Kalian mau ribut apa nyari amplop sih! Udah, ayok kita cari lagi" Bentak Bryan.

Rakha dan Mala serta Bryan juga Violita berjalan beriringan hingga Mala menemukan sebuah amplop berwarna merah di barang pohon lalu dengan sigap dirinya langsung mengambilnya.

"Yeay, dapet"

"Keren, la. Kita cari lagi biar dapet banyak" Ucap Rakha menggandeng tangan Mala.

Sementata itu, disisi lain Angel, Junior, Eby dan Afan berjalan kearah utara untuk menemukan sebuah amplop.

"Ih, ngeselin banget sih. Gimana kalo kita ketemu hantu, disini? Nggak! Gue nggak mau! Mamah takut" Teriak Angel.

"Lo bisa diem nggak sih? Berisik tau nggak!" Bentak Junior.

"Lagian gue tuh takut anjir"

"Tadi kata lo berani, mana? Lo kan yang takut. Dih dasar cupu!" Ledek Junior menjulurkan lidahnya.

"Eh, diem ya lo jelangkung. Awas aja gue nemu amplopnya, gue buru-buru keluar dari sini" Ucap Angel.

"Gue dari tadi udah diem oncom. Lo aja yang berisik" Ucap Junior menyentil kening Angel.

"Ribut mulu lo berdua, gue tinggal juga nih lama-lama sama Eby" Ucap Afan yang terganggu dengan keributan mereka berdua.

"Tau nih, bukannya nyari malah debat" Ucap Eby.

"Ini lagi nyari, upin-ipin. Buta mata lo!" Protes Angel.

"Yaudah ayok!"

"Ini juga mau jalan" Ucap Angel berjalan hingga akhirnya terjatuh, lalu dengan sigap Junior menopang tubuh Angel hingga membuat tatapan mereka bertemu. Cukup lama mereka di posisi itu, Afan dan Eby hanya bisa menatap heran ke arah mereka lalu bergegas melanjutkan perjalanan mereka mencari amplop tanpa menghiraukan Junior dan Angel.

"Ih, apaan sih lo pegang-pegang" Ucap Angel membetulkan posisinya menjadi berdiri.

"Lo mau jatuh, maemunah" Ucap Junior.

"Diem deh lo kakek cangkul, gue juga tau gue mau jatuh" Ucap Angel.

"Iya, makanya gue tolongin. Bukannya makasih malah ngomel-ngomel"

"Iya, makasih" Jawab Angel.

"Loh, kok kita ditinggalin sih?" Ucap Junior yang tersadar Eby dan Afan tidak ada disamping mereka.

"Ih, ngeselin! Ayok, jun kita susul mereka" Ucap Angel menggandeng tangan Junior.

Setelah sekitar tiga puluh menitan, mereka kembali ke tenda dengan masing-masing kelompoknya.

"Baiklah anak-anak, yang mendapat amplop paling banyak ibu akan memberikan hadiah untuk kalian. Coba sekarang dihitung lalu di masukkan kedalam kotak satu persatu" Ucap bu Vita.

"Dimulai dari kelompok Rakha dulu" Lanjutnya.

"Satu, dua, tiga, empat... Sepuluh" Ucap kelompok Rakha secara bersamaan.

"Prok.. Prok.. Prok"

"Selanjutnya, kelompok Afan"

"Gue duluan yang ngomong!" Ucap Angel mengambil semua amplop nya.

"Nggak! Nggak bisa. Gue yang tadi dapet banyak, jadi gue yang ngomong" Ucap Junior mengambil amplop itu dari tangan Angel.

"Berantem mulu lo berdua, kita ngomong bareng!" Ucap Afan menengai.

"Satu, dua, tiga, empat... Delapan"

"Yah, kok dikitan kita sih" Ucap Angel.

"Gara-gara lo tuh, pake segala jatuh. Jadi kalah kan" Ucap Junior menunjuk wajah Angel.

"Dih, kok gue sih. Lagian gue jatuh kan nggak sengaja juga, ini semua gara-gara lo lelet ambilnya" Ucap Junior.

"Ih, kok gue sih?"

"Ya, emang lu!" Ucapnya.

"Udah! Udah! Berisik tau nggak!" Bentak Afan menutup kedua telinga nya menggunakan tangan. Angel dan Junior sontak terdiam tanpa memberikan jawaban. Para siswa lalu memasukan masing-masing amplop yang di peroleh nya dan bu Vita mengumumkan siapa yang menjadi pemenang.

Basmalah NigistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang