JADI SEBENARNYA...

208 7 0
                                    

Di pagi hari yang cerah benderang, bahkan matahari pun sudah menyapa orang yang ingin berangkat kerja dan beraktivitas lainnya, beda dengan gadis cantik masih terlelap cantik diatas ranjang tidurnya dengan sangat nyenyak

Bahkan gedoran yang sangat berbunyi keras sedari tadi dibalik pintu putih miliknya ada sang nenek yang berusaha membangunkan gadis tersebut dengan ciri khasnya tetapi sayangnya kedua kelopak mata tersebut belum juga terbuka.

Kringgg... kringgg... kringgg...

Untuk Sekian Kalinya Alarm jam pun berbunyi di samping nakas, dengan tangan yang cantik seorang gadis sedikit membuka matanya untuk mematikan alarm tersebut karena sangat mengganggu indera pendengarannya.

Belum juga tangan itu sampai disumber suara tersebut, naasnya dirinya dikejutkan dengan suara emas neneknya yang menggelegar dipenjuru kamarnya. Bahkan dirinya masih mengumpulkan nyawanya yang sempat sedikit kaget.

"ARUNA" Teriak sang nenek didepan pintu sana.

DORRR... DORRR... DORRR...

Lagi-lagi bunyi gebrakan pintu dengan sangat keras itu pun membuat sang gadis tersebut dengan cepat tersadar.

"ARUNA INI SUDAH JAM BERAPA BUKANKAH KAU SUDAH ADA JANJI KEPADA 2 SAHABATMU ITU" Sang nenek masih berteriak berusaha membangunkan sang cucu, padahal cucunya sudah bangun dikarena suara dirinya.

Kenapa neneknya tau pastinya sahabatnya sudah meneleponnya untuk membangunkan si Una dan menyampaikan bahwa ada janji sama mereka.

Teriakan sang nenek itu pun sontak membuat Aruna si gadis yang baru saja terbangun itu, tiba tiba ia melihat jam yang di atas nakasnya itu dan ya jam sudah menunjukkan pukul jam 10.45 dan itu membuat mata indah yang cantik milik sang gadis itu tiba tiba kaget dan melotot.

"IYA UDAH BANGUN" Teriak Aruna dengan keras membuat neneknya yang ada diluar menghelus dadanya dengan lembut karena tingkah cucunya kadang diluar nalar.

"Astaga kau ini ceroboh sekali Aruna, sudah berapa kali kamu begini, ahh pasti 2 kecebongku sudah menunggu lama ini aishhhh" Gerutu Aruna sambil tergesa menuju kamar mandi.

Bagaimana tidak ceroboh ia Bahkan sudah berjanji kepada 2 sahabatnya itu di jam 08.00 pagi di cafetaria biasa untuk berkumpul bertemu tetapi ia malah berakhir kesiangan gini.

Ah pastinya 2 sahabatnya sudah menunggu 2 jam setengah lebih lamanya

Setelah selesai mandi dan memakai baju, dirinya menuju ke nakas dimana ponselnya itu berasa, Setelah itu ia menghidupkan ponsel miliknya dan betapa kagetnya sudah masuk beberapa  dari kedua sahabatnya itu.

Aruna menuruni tangga satu persatu dirumah nenek dan kakeknya dengan tergesa-gesa, hari ini dia akan bertemu kedua sahabatnya di cafe biasanya walaupun dia berakhir kesiangan, ah pastinya mereka pastinya marah kepadanya ini.

"Selamat Pagi Semuanya" Sapanya kepada kakek neneknya yang sedang berbincang di ruang makan.

Kakek tersenyum menyambut kedatangan cucunya. "Pagi sayang, duduk dulu bukankah kau mau pergi jadi sarapan dulu" Ajak kakek melihat cucunya tergesa-gesa.

"Tidak perlu Kek, aku bisa makan di cafe biasa. Una buru buru Kek soalnya sudah ditunggu sama mereke berdua di cafe biasa" Tolak Aruna sambil meminum susu buatan nenek untuk dirinya walaupun sudah dingin.

"Makanya kalau sudah ada janji itu tidurnya awal pasti ini tidurnya larut malam kan? jadinya kesiangan" Nasehat sang nenek sambil membawa Dessert buat kakek.

Aruna menganggukan kepalanya.
"Gimana mau tidur awal soalnya tadi malam Una gabisa tidur makanya Una tidur larut malam, yasudah Una berangkat dulu ya Nek Kek" Pamit Aruna sambil menyalami kakek neneknya.

Melihat itu nenek hanya menggelengkan kepalanya sabar. "Astaga Cucumu ituloh kelakuannya. Gimana coba kalau udah punya suami gak habis pikir aku" Kesal sang nenek melihat kepergian diriku.

"Iyaa tidak usah dipikirkan" Gumam sang kakek takut perkataan didenger nenek.

~~~""~~~

Kaki Jenjang miliknya melangkah masuk kedalam cafetaria biasa untuk berkumpul dengan 2 sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki Jenjang miliknya melangkah masuk kedalam cafetaria biasa untuk berkumpul dengan 2 sahabatnya.

Dengan mengenakan Hoodie berwarna hijau muda yang di padukan dengan celana krim agak putih dan dengan tas slimbag berwarna krim senada dengan celananya dan rambut yang di gerai. gadis itu tergesa-gesa ke meja yang sudah di beritahukan kepadanya.

"Anjir kemana coba tuh bocil lama banget nongol" Kesal si cewe berambut pendek serta tak lupa poni pendek anti badai yang menutupi jidat jenongnya.

"Sabar. Yakan lu tau dia kalau di ajak janjian suka ngaret gak tentu janjiannya di jam berapa datangnya jam berapa" Jawab salah satu cewe berambut panjang berwarna pirang sambil tersenyum memaklumi dan meminum Es Cappuccino yang ia pesan tadi.

"Sorry sorry guyss" Sapanya dengan nafas yang tersengal sengal kayak habis di kejer anjing.

Gadis berambut pendek ponian hanya memutarkan bolanya malas.

"Kebiasaan nih, pasti bangunnya kesiangan lagi makanya telat" Gerutu si rambut panjang berwarna pirang yang sudah tau kebiasaan sahabatnya itu.

"Hehe tau aja si kalian ini ututututu cuwit banget jadi tambah sayang" Ujar Aruna sambil tersenyum menampakan gigi rapihnya dengan tanpa rasa bersalah.

"Kalau bukan lu sahabat kita dan gak penting banget udah gua tinggal tidur lagi lanjut mimpiin ayang kookie BTS gua" Cerocoh si rambut pendek berponinya dengan menekukkan mukanya sebal.

Aruna menghampiri gadis tersebut dan duduk disampingnya. "Iyaa jangan gitu juga dong, jadi kamu lebih sayang Ayang Kookie mu itu dari pada aku sahabatmu yang cantik ini" Bujuk Aruna dengan mendrama sambil tersakiti.

"Idih Najis banget temen lu Se" Kesal si Rambut pendek sambil makan French fries yang baru saja tiba ke meja mereka.

"Oke lupakan jadi kesini gua mau ngomong hal penting banget ini buat kalian berdua" Ucap Aruna dengan Serius.

"Jadi sebenarnya gua mau pindah ke Indonesia Lusa besok" Kata Aruna sambil melirik ke 2 sahabatnya.

(Ekspresi Rose Karena sudah terbiasa Aruna sering telat dan ga tepat waktu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ekspresi Rose Karena sudah terbiasa Aruna sering telat dan ga tepat waktu)

bagaimana reakin ke 2 sahabatnya itu mari kitaa simakkk ke Bab Selanjutnya yaaaaaa!!!!

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang