ARUNA 70

41 0 0
                                    

"Woi, sendirian aja lu disini" Mingyu memanggil dokyeom yang sedang duduk dilapangan basket.

"hm'" Dokyeom berdehem singkat.

Mingyu yang melihay temannya lagi murung pun penasaran. "Kenapa muka lu di tekuk gitu"

Dokyeom yang ditanya soal itu puh menatap mingyu dengan intens. "Ketara banget ya".

"Banget, kalau ada apa apa cerita aja kali kyeom ada gua sama yang lain, jangan merasa lu sendiri" Jelas mingyu panjang lebar.

Dokyeom pun tersenyum singkat. "Makasih ya, udah jadi sahabat plus saudara yang selalu ada".

Mingyu menepuk bahu dokyeom dengan pelan sambil menganggukkan kelapanya.

"Jadi sekarang lu bisa cerita sama gua, kenapa dengan muka murung lu tadi" Kata Mingyu sambil menatap wajah dokyeom.

Dokyeom pun langsung terdiam dan menatap kearah depan sambil menatap kosong.

Mingyu yang melihat itu pun paham, mungkin dokyeom memang belum siap untuk bercerita. "Kalau lu gak mau cerita sekarang gapapa kok kyeom, tenang aja kalau lu mau cerita kapanpun ada gua yang siap mendengerkannya"

Setelah itu mereka berdua berdiam dengan pikiran masing-masing tanpa mengeluar satu pun kata.

"Gua mau pindah ming" Ujar Dokyeom yang setelah lama diam.

Mingyu yang sedang menikmati semilir angin mendenger kata dokyeom pun terkekeh, mingyu pun menggeplakkan tangan ke bahu dokyeom dengan sedikit keras. "Ngaco lu".

"Kebanyakan duduk disini ucapan lu jadi ngelantur, dah yuk kelas" Ajak Mingyu sambil menarik tangan dokyeom.

Dokyeom yang tangannya ditarik pun menepis dengan keras. "Gua gak ngelantur" katanya dengan menggelengkan kepalanya.

Mingyu pun terdiam mendengar ucapan barusan. "Ck, Gak usah bercanda kyeom" Mingyu berdecak.

"Gua gak bercanda ming, Ucapan gua bener kok. gua mau pindah" Ujarnya dengan pelan sambil menundukan kepalanya.

"Terus lu tega ninggalin gua sama yang lain?" Tanya mingyu yang masih tidak percaya.

Dokyeom pun terdiam, itu yang dia pikirkan tadi, dia tidak ikhlas meninggalkan sahabat-sahabatnya, dan dia juga tidak rela meninggalkan aruna.

"Gua bingung ming" Kata dokyeom putus asa.

"Bunda bilang sama gua, kalau kita akan pindah, pas gua tanya pindahnya kemana bunda cuman bilang kita pindah karena papa dipindahkan tugasnya" Jelas Dokyeom dengan emosional.

Dengan lemas mingyu pun terduduk dibangku dengan pikiran kosong dia juga tidak tau harus buat apa.

"Gua bingung ming, bunda gak mau nunggu gua lulus abis itu pindah, gua pindah besok ming, bunda udah ngurus kepindahaan gua".

"Kenapa lu baru bilang sekarang hah, kenapa pas sudah waktunya malah lu bilang sekarang" Mingyu pun kesal setelah mendenger ucapan dokyeom.

Dengan cepat dirinya meraih kerah baju dokyeom dengan cepat. Dokyeom yang ditarik kerahnya berusaha melepaskan.
"Gua juga baru dikasih tau pas tadi malam ming" Ucap Dokyeom.

Eunwoo yang dari arah taman belakang kaget melihat dokyeom dan mingyu berantem. Dengan mingyu menarik kerah baju dokyeom dengan kuat.

Eunwoo pun langsung berlari menyelamatkan keduanya, takut malah lebih jauh lagi.

"Mingyu lepas, lu apaan sih hah" Dengan berusaha sekuat tenaga pun akhirnya terlepas juga.

Dokyeom yang ditarik kerah pun terduduk lemas. Dengan mingyu yang masih mengatur nafasnya yang saat ini diliputi emosi.

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang