PASAR MALAM

52 1 0
                                    

Siang berganti malam kini Aruna dan keluarga sedang diluar menuju restoran biasa keluarganya untuk makan malam, rencana mereka memang tidak ingin keluar hanya ingin makan di rumah.

Tetapi Aruna tiba tiba ingin makan malam diluar tempat biasa keluarganya datangin dan berakhir disini di restoran favorit keluarganya karena keinginan sang bungsu.

Karena memang sekalian malam mingguan diluar jarang jarang mereka Mingguan sekeluarga, berkat Aruna Lah mereka merasakan kehangatan dan kebersamaan lagi.

Dengan tangan kanannya sambil menggandeng Abang Shua Aruna Berucap "Udah lama adek ga makan disini, ternyata semakin bagus banget tempatnya" Kata Aruna sambil matanya menelisik Bangunan yang ada di depannya dan berbicara kepada seluruh keluarganya.

Han yang melihat adeknya mengandeng tangan Shua pun langsung menarik tangan adeknya dan mengandeng tangannya
"Adek sini loh Gandeng abang aja" Ujarnya Bang Han sambil menaik tangan kirinya Aruna.

"Apaan dih lu bang, orang adek duluan yang mau gandeng gua" Ucap Shua dengan kesal sambil menarik kembali tangan Aruna.

Daddy sama Mommy yang melihat ketiga anaknya itu hanya bisa tersenyum saja sambil mengeratkan gandengan mereka.

"Apa sih Kalian ini sini dua duanya adek gandeng jadi gausah ribut" sambil mengambil tangan kiri bang Shua dan tangan kanan bang Han sambil bergandengan bertiga Aruna ditengah tengah mereka.

Setelah perdebatan Abang dan adek itu pun mereka langsung menuju ruang VVIP yang sudah di siapkan Daddy khusus untuk keluarganya makan.

Setelah mereka duduk dengan rapih dan jangan lupa cuci tangan hidangan satu persatu pun datang di bawakan waiters nya dan di makan dengan nikmat sesekali bercanda gurau.

~~~~"""~~~~

Setelah makan malam mereka semua melanjutkan jalan jalan malam Minggu ke area pasar malam yang ada deket area restoran tersebut.

Dengan berbagai macam segala ada disitu dari makanan, minuman, Wahana Rumah hantu, Bianglala, Dll ada disitu.

"Adek mau naik bianglala itu Mom" Ajak Aruna yang melihat bianglala didepannya dengan mata berbinar.

"Ayo siapa yang mau ikut adek naik wahana itu" sambil menunjuk Bianglala tersebut.

Dengan perasaan Was was mereka semua langsung melihat wahana yang di tunjuk si bungsu dengan menelan ludah kasar, "Gila aja abis makan disuruh naik Wahana tinggi itu? abis makan loh kita masa harus di muntahin lagi" Batin mereka semua

"Cari wahana yang lain aja dek yok jangan itu kita baru makan dek" Rayu bang Jin biar tidak naik wahana tersebut.

"Iya betul, tuh masih banyak wahana yang lain dek kayak kereta keretaan tuh" Sahut bang Hobi sambil bujuk adeknya itu.

"Ga asik banget ah kalian mah" dengan sebal Aruna melihat wahana yang ditunjuk abangnya itu.

"Itu mainan anak kecil ga asik, bilang aja kalian semua Cemen" ucap Aruna meremehkan keluarganya.

"Mana ada gua Cemen ayo kalau mau main" Ucap bang Jim tertantang karena dia ga suka dibilang Cemen.

"Ayo biar Daddy belikan tiketnya dulu, Daddy juga ga Cemen kok" Kata Daddy sambil memesankan tiket naik wahana bianglala.

"Iya gua ga takut tuh cuman wahana kayak begitu doang mah Gempil" Ucap bang Oshi sambil tangannya kanannya kearah Aruna.

"Tinggal naik abis itu turunkan kecil banget itu mah" Ucap bang Tae dengan hati yang was was sebenernya.

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang