ARUNA 30

31 0 0
                                    

Akhirnya setelah seminggu dikurang dirumah sakit, akhirnya dia bisa bersekolah lagi, Dan sekarang ini dia merasa senang berjalan sendiri di koridor dengan tatapan benci dari orang orang tertuju melihatnya lagi, tapi Aruna tidak peduli akan hal itu.

Dengan berjalan santai dan senang Aruna sampai tidak menyadari dia menubruk seseorang yang sedang membawa buku banyak.

BRUK...

Aruna yang tak sengaja menubruki seseorang yang membuat buku buku tersebut dibawanya terjatuh kebawah lantai dengan berserakan.

"Aduh maaf" Aruna Meminta maaf dan langsung membantu mengumpulkan buku buku yang berserakan tadi dibawa.

Setelah selesai Semua tersusun rapih pun Aruna dan orang itu pun langsung berdiri.

"Iya gakpapa tapi lain kali kalau jalan hati hati pake mata ya jangan lupa" Peringati orang itu pun ke Aruna.

Aruna yang mendengar suara itu pun sontak kaget, dan langsung menaikan wajahnya yang dari tadi menunduk dia berani kan melihat muka orang tersebut.

Dengan kaget Aruna punya melotot matanya kearah orang tersebut, Kenapa dia satu sekolah lagi dengan Seseorang yang bikin dia kecewa dimasalalunya, kenapa harus ketemu lagi dengan dia, yang sekarang bahkan Aruna belum sepenuhnya melupakan.

"Hey kenapa? Kok bengong" Tanya orang itu mengoyangkan tangannya didepan muka Aruna supaya menyadarkan dirinya dari keterbengongan itu.

"Ee-eh iya, Maaf ya ka sekali lagi permisi" Ujar Aruna dengan pamit langsung bergegas ke Kelasnya dengan perasaan yang campur aduk.

Kenapa mesti ketemu lagi dengan dia, dia yang dulunya membuat Aruna selalu Senang, dan dia juga yang membuat Aruna menjadi kecewa terhadap dia.

Orang itu yang melihat Aruna pergi gitu saja hanya bingung, kenapa ngelihat dia kayak orang takut, kan dia bukan setan pikir orang itu dan langsung melangkah ke perpustakaan.

Mereka berempat yang melihat Aruna dengan wajah yang sangat dilihat kacau pun mereka ingin bertanya tapi diurungkan.

Bell bunyi pertanda bahwa jam pelajaran sudah masuk, dengan rapih mereka semua duduk ditempatnya dan fokus mendengarkan apa yang guru didepan sampaikan.

Dengan senggolan halus Aruna menyadari bahwa Lisa sedang menyenggol tangannya dengan pelan Lisa berkata.

"Tadi lu kenapa" Pelan Lisa bertanya ke Aruna.

"Gua kaget, gua ketemu dia lagi, ternyata dia juga sekolah disini sa" Jelas aruna dengan pelan.

Dengan melotot matanya melirik kearah Aruna dengan kaget.
"Lu serius ga bohong" tanya Lisa kaget. masih yang tidak habis pikir.

"Gua serius sa, gua liat sendiri dengan mata kepala gua sendiri" Jawab Aruna dengan bersungguh-sungguh.

"Gimana cerita lu ketemu dia" Tanya Lisa kepo.

"Tapi pas dikoridor gua jalan Sampai ga liat didepan gua, nah gua nabrak orang tuh yang bawa buku banyak, pas gua minta maaf terus beresin buku tersebut dia langsung jawab, sontak gua kaget dong cuy, kayak pernah denger ini suara nah awalnya emang gua nunduk, pas denger suara itu gua langsung beraniin diri natap tuh orang, dan ternyata betul dugaan gua ternyata dia sa" Jelas Aruna sambil menyatat Soal yang ada dipapan tulis.

"Jodoh kali lu na Ama dia" Ujar Lisa dengan asal

"Apaan dah" Sensi Aruna sambil menahan salting nahkan sebenernya Aruna itu masih ada rasa sama orang tersebut.

"Kalau masih suka ya atuh bilang terus balikan deh" Ujar Lisa menggoda sahabat itu.

"Kalau untuk rasa suka dan sayang masih ada sa, tapi untuk balikan agaknya gak deh cukup sekali aja gua dikecewain dia" Ucap Aruna.

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang